Vote dulu dong😁
Happy reading guys~Normal POV
Dipagi hari Charlotte pergi ke taman dikastil ini, ia memutuskan untuk melihat bunga, dan juga sekaligus mengitari kastil ini.
Charlotte terduduk disebuah bangku, ia menatap langit langit biru, apakah langit nya sama dengan dunia nya? Atau ini hanyalah imajinasi dirinya saja? Sungguh Charlotte tidak tahu bagaimana keadaan tubuhnya saat ini.. apa yang akan terjadi?
"..."
Dan yang menyedihkan lagi kenapa meriana harus menjadi Charlotte? Charlotte menghela napas. Kenapa sih aku harus memasuki tubuh Charlotte, eh tunggu tapi jika dibandingkan dengan ellenia Charlotte jelas lebih menguntungkan bagiku haha.
Tetapi ditengah itu, Aira pelayan pribadi Charlotte mendekat. "Maaf mengganggu nona, anda dipanggil tuan duke, dia menyuruh nona untuk datang keruangan nya sekarang.."
Aku menepuk nepuk bajuku, Lalu mendekati Aira yang sedang menunggu. "..kenapa ayah memanggil ku?"
"Em kalau soal itu saya tidak tahu nona.." Aira menjawab.
"Akh baiklah aku akan segera datang."
--------------
"Nah putriku yang cantik, kemarilah.. ada hal penting yang ingin kubicarakan" gerold tersenyum kecil
Charlotte sedikit terkejut, ke-kenapa dia bisa ada disini?
Lihatlah disebelah ayaku ada makhluk yang paling menyebalkan sejagad raya.
Makhluk yang amat amat ingin kuhancurkan!"Oh sebentar, aku ingin memeriksa sesuatu.." Ayahku berseru, lalu bangkit berdiri mengambil sesuatu.
Aku menatap laki laki berambut coklat, dia adalah Alden, seorang yang tampan tapi menyebalkan. Aku berusaha tersenyum terhadap Alden yang tepat berada didepan ku.
Lihatlah makhluk itu apa yang dia lakukan! Alden membalas senyuman ku dengan tatapan datar. Tentu saja gerold tidak melihat hal itu.
Cih, bajing*n, Charlotte mengeluh dalam hati..
"Nah Charlotte, yang ada didepan mu adalah Alden dia seorang bangsawan berstatus count, dia anak teman ayah."
Gerold kembali menjelaskan.Alden, didalam novel ia dikenal sebagai pria yang dingin, tidak perduli, tetapi baik.. ia benci dengan Charlotte, karena ayahnya terus mendesak agar Alden menjaga Charlotte, dan juga ayahnya mendesak agar Alden menikahi Charlotte untuk mendapatkan status Duke.
Ayahnya lah yang membuat Alden jadi semakin membenci Charlotte, dan juga Alden benci sikap baik Charlotte kepadanya, padahal Alden selalu bersikap dingin pada Charlotte, tetapi Charlotte tetap perduli kepada Alden.
Alden benar benar tidak suka wanita yang seperti itu, ia lebih suka seseorang yang memiliki hati yang baik tetapi kuat, daripada baik tapi bodoh.Menurut Alden Charlotte itu sangat bodoh, terlalu baik, memang terlalu baik itu boleh tetapi jangan sampai merugikan diri sendiri.
Sejujurnya Alden dalam novel merasa kasihan dengan Charlotte, karena Charlotte sering ditindas dengan bangsawan lain.Terkadang Alden sering membantu nya tapi terkadang ia juga tidak perduli.
Tapi apa ini? Alden didalam novel baik, tapi kenapa disini ia seperti iblis..
"Eh, bukan itu saja, ayah ingin memberi tahu sesuatu lagi.." Lanjut gerold.
"Begini mulai hari ini Alden adalah pengawal pribadi mu.." Ucap gerold seraya meminum segelas teh.
"Yang benar saja ayah, ayah jangan bergurau." Akhirnya Charlotte angkat bicara.
Gerold menggeleng "..ayah tidak bergurau, ayah serius tentang hal ini"
Alden Hanya diam seraya menikmati teh yang ada didepannya.
"Ayah Alden adalah teman ayah sejak kecil, ayahnya menyuruh Alden untuk menjadi pengawal pribadi mu.." gerold lagi lagi menjelaskan.
"Jadi mulai hari ini Alden yang akan menjadi pengawal pribadi mu, atau menjagamu dari bahaya.." gerold melanjutkan perkataannya.
"Maka dari itu kamu harus berbaik hati kepada Alden, memperlakukan nya dengan baik.. benar kan Alden?" gerold menoleh ke Alden yang hanya memperhatikan percakapan kami.
Setelah gerold berkata seperti itu, Alden tersenyum "Tentu saja, tuan duke, Charlotte yang baik hati, pasti akan menerima ku sebagai pengawal nya.. Dari dulu aku selalu ingin menjadi pengawal pribadi Charlotte tuan duke." Alden berseru seraya menatap Charlotte yang sedang diam membeku.
"Cih dasar bermuka dua." Charlotte bergumam.
Charlotte berpikir, alur cerita ini saat ini benar, Alden memang pengawal pribadi Charlotte.. ia tidak boleh mengubah nya terlalu jauh, jika ia mengubahnya.. ia pasti tidak akan tahu apa yang akan terjadi kedepan nya.
Alden menatap Charlotte tajam, menyuruh Charlotte agar mengangguk. Charlotte mengeluh ia harus mengikuti alur. "Tentu saja aku akan menerima Alden, ayah..aku tadi hanya terkejut sedikit saja."
"Bagus lah kalau begitu..tugas ku hari ini banyak sekali, nah kalian boleh pergi dari ruangan ku.. hanya itu yang ingin aku sampaikan." Gerold mempersilahkan kami untuk pergi. Mengusir dengan cara lembut.
-------------
"Hei kenapa kamu mau menjadi pengawal pribadi ku?" Charlotte bertanya nyolot.
"Memang nya siapa yang ingin menjadi pengawal mu.." Balas nya dingin.
"Hei apa katamu? Owh kalau begitu kamu harus menuruti semua permintaan ku.." Charlotte tersenyum
"Kenapa harus?" Ucap Alden.
"Harus lah.. kamu kan pengawalku"
"Aku pengawal bukan budak mu itu.." Alden mengacak ngacak rambut Charlotte.
"...." Charlotte menepisnya "bau! tangan mu, bau tau"
"Terserah mu sajalah, lagi pula ini kan tugas dari ayahku..." balasnya singkat "jadi kamu harus menuruti perkataan ku"
"Kalau tidak mau" Charlotte mengangkat alisnya sebelah.
"Hei, tunggu tunggu apa kamu itu benar benar Charlotte? Apa kepalamu terbentur?" Alden bergidik dengan sifat Charlotte saat ini.
"Iyalah, memangnya aku siapa lagi, aku kan memang Charlotte." Charlotte menjawab, sial jangan sampai ketahuan kalau ia bukanlah Charlotte.
"Sudah lah, malas berdebat denganmu" Charlotte melangkah pergi, Alden mendecak.. yang mulai siapa? Dia duluan kan.
Charlotte lapar ia ingin memakan sesuatu, ia menuju kedapur. Tetapi hal yang paling mengesalkan adalah bocah itu terus mengikutinya tidak mau pergi, sialan.
"Bisa tidak? Kamu tidak usah mengikuti ku!" Ucap Charlotte menoleh kebelakang.
Dia hanya membalas ".. siapa yang mengikuti mu?"
Hah, Sudah lah lupakan saja, dasar Alden memang menyebalkan, dia pasti sengaja..
Charlotte menatap Alden datar, lebih baik ia kembali kekamar saja.. dari pada meladeni Alden yang tidak bermanfaat sama sekali, yang ada ia hanya akan berdarah tinggi saja, cih.
KAMU SEDANG MEMBACA
A rose for charlotte
Fantasy[Reincarnation]#1 Meriana, seorang wanita biasa, hidup nya yang membosankan tidak ada yang spesial darinya. Ia meninggal saat kecelakaan, lalu ia bereinkarnasi menjadi Charlotte, sang tokoh sampingan yang malang. "Aku dimana?" Meriana melihat sekita...