Karena Charlotte mempunyai banyak waktu, dirinyaa ingin mengisi waktu luangnya untuk menyegarkan otak. Yah, sekali-kali ia ingin keluar, begini ya. saat menjadi seorang bangsawan?
Charlotte terkekeh.
Harus mengikuti aturan, harus begini-begitu, tidak bebas, tetapi untungnya ayahku tidak terlalu memaksa aku harus terlihat sempurna.
Dalam beberapa hari ini juga, Charlotte belajar banyak hal tentang kedisiplinan seorang bangsawan, itu sangat membuatnya frustasi. Maka dari itu, ia harus menyegarkan pikirannya sendiri dari semua itu, Charlotte akan bersantai.
"Apa nona sudah siap?" Aira bertanya seraya menatap Charlotte.
Charlotte mengangguk, dirinya sudah siap.
Charlotte duduk didalam kereta kuda. Didalamnya nampak nyaman, bersih dan hangat. Kereta itu hanya muat untuk beberapa orang, baru pertama kali ini Charlotte menaiki kereta kuda.
Aku seperti seorang bangsawan saja. Ah, aku kan memang bangsawan saat ini, tapi 'kan dulu tidak.
Kereta kuda perlahan berjalan, kuda mulai berjalan dengan telapak kakinya itu, untuk mengangkat kereta kuda dan isi didalamnya. Kasihan kuda.
Charlotte berdiri menunduk, lalu melongokan kepalanya kedepan, dan nampak Alden yang seorang diri sedang mengendarai kuda.
Aira yang melihat hal itu berbisik "Nona, nanti anda jatuh, berhati hatilah."
"Tenang saja, aku tidak akan terjatuh, hehe," ucap Charlotte santai.
Lalu, Charlotte menatap keluar jendela disampingnya, ada sebuah jendela kecil didalam kereta kuda itu, indah sekali.
Charlotte menyeringai, lalu mencabut satu helai rambut Alden dengan kencang. rasakan itu.
"Argh." teriak Alden pelan, terkejut.
Sedangkan, Charlotte hanya tersenyum puas melihatnya, lalu tertawa kecil. Aira yang melihat kelakuan Nona-nya hanya menggeleng geleng. Alden menatap Charlotte tajam sekilas, lalu menoleh kedepan. Fokus kembali.
Charlotte tersenyum semringah.
"Nona, berpeganganlah, nanti anda bisa terjatu— " ucapan Aira terpotong karena.
dughh
"Aww.." rintih Charlotte seraya mengusap kepalanya yang terkantuk dinding kereta.
"Hehh Alden! Apa yang terjadi?" Charlotte menoleh kesal seraya memegang kepalanya yang masih terasa sakit.
Lalu, Charlotte hanya menatap Alden datar. Dia sengaja!
Alden menoleh kearah Charlotte lalu menyeringai kecil. "Maaf nona, tadi ada seekor burung yang terbang begitu saja didepan kereta ini. Karena aku baik hati, maka aku harus terpaksa menghentikan kereta kuda ini, aku tidak ingin menabraknya."
Apa? Burung? Burung 'kan bisa terbang.
Dasar! Charlotte mendengus kesal."Hehh! Kamu pasti sengaja 'kan??" ucap Charlotte kesal.
------------------
Mereka berhenti di depan sebuah kedai minuman tempat para bangsawan. Tidak terlalu ramai, Charlotte sengaja memilih tempat yang cukup sepi, di dalam kedai tersebut ada juga beberapa bangsawan yang datang.
Charlotte melangkah berjalan. Cih sialan, gaun merepotkan! Aku jadi sangat lama untuk berjalan, padahal aku tidak terlalu suka memakai gaun seperti ini.
Gadis bersurai coklat itu duduk di bangku yang cukup nyaman, alden berdiri dibelakangnya beserta Aira.
Sungguh suasana yang nyaman, tenang, dan damai. Charlotte menatap pesanannya, lalu mulai menyicipinya. Hmm.. enak sekali, aku memesan minuman coklat panas, coklat panas itu ditaburi dengan buah stroberi, stroberi itu dipotong potong dengan kecil. Aku sangat menyukainya!
KAMU SEDANG MEMBACA
A rose for charlotte
Fantasy[Reincarnation]#1 Meriana, seorang wanita biasa, hidup nya yang membosankan tidak ada yang spesial darinya. Ia meninggal saat kecelakaan, lalu ia bereinkarnasi menjadi Charlotte, sang tokoh sampingan yang malang. "Aku dimana?" Meriana melihat sekita...