Normal POV
Mereka kini tengah berada dibawah pohon yang besar dan juga tinggi, disekelilingi oleh mawar mawar yang indah dan juga banyak.
Terik Matahari terus menyinari mereka berdua tetapi terhalangi oleh pohon besar tersebut. Nampak indah dan juga sejuk. Angin kecil menerpa wajah mereka.
Alden mendekati wajah Charlotte "oh jadi kamu menyukai pria tampan ya?"
Wajah Charlotte nampak memerah karena Alden, lalu ia mendorong tubuh Alden agar menjauh darinya.
"A-apaan sih?" Charlotte memalingkan pandangan nya. Alden tersenyum seraya memiringkan kepalanya .
"Bukan apa apa aku hanya ingin tahu saja, seperti nya kamu sedikit tertarik dengan guru muda mu itu."
Charlotte menoleh, siapa pula yang tidak tertarik dengan sosok Manuel, dia baik hati, tampan dan juga cerdas, dia itu adalah sosok sempurna.
"Aku tertarik? Tidak juga" Charlotte tertawa, tentu saja ia berbohong.
"..."
Tetapi siapa yang menyangka ditengah tengah itu, kejadian kecil terjadi. pohon besar tersebut mengeluarkan suara pelan yg membuat Alden tersadar, Ia terdiam mendengar kan suara apakah itu.
Sementara sudut mata Charlotte menoleh kearah bunga mawar yg berbeda diantara yg lain.. benar bunga mawar itu berwarna pink sangat indah.
Charlotte melangkah pelan menjauhi Alden, lalu mengulurkan tangannya ke mawar pink itu.
Krak krakk
Alden melotot kaget lalu menoleh keatas. Ia berteriak "Charlotte."
Charlotte yg Tengah memegang bunga yang baru saja ia petik, ia menoleh kearahnya lalu menoleh keatas, ia terkejut ada sebuah dahan besar yang hendak menimpa nya. Charlotte memejamkan matanya pelan.
Beberapa detik sebelum dahan itu menimpanya, Charlotte merasakan sesuatu membawa nya pergi dengan cepat, ia merasakan sensasi seperti terbawa oleh sesuatu, atau lebih tepatnya berpindah tempat.
Oh apa itu? Pikir Charlotte.
Bukan kah itu teleportasi?Charlotte membuka matanya, ia melihat Alden tengah membawa nya pergi menjauh, Apakah Alden bisa menggunakan teleportasi?
Benar Charlotte ingat didalam novel, ada rahasia kecil tentang Alden ia merupakan keturunan penyihir dari ibunya. Jadi ia bisa menggunakan sihir.
BRAKK
Suara dahan pohon itu cukup keras dan juga menimbulkan kericuhan dari dekat taman bunga mawar milik kediaman duke. Para pelayan tidak mendengar seperti nya ada sesuatu yang menghalangi nya.
"Alden apa yang terjadi?" Charlotte bertanya pelan.
".. aku juga tidak tahu"
"Seperti nya ada yang sengaja membuat Dahan tersebut jatuh.." Alden menatap kedepan.
Pelayan berdatangan memeriksa Charlotte , memastikan bahwa Charlotte baik baik saja. "Nona kami khawatir sekali."
"Bawa dia kekamar nya.. aku ingin memeriksa sesuatu." Alden berseru tegas.
-----------
Alden mengejar seorang laki laki tadi, ia melihat bekas sihir nya, jadi ia mengikuti arah rambat sihir tersebut.. Alden mendecak, siapa dia?
Alden dengan cepat menggunakan sihir teleportasi, ia bergerak cepat, semakin dekat dengan laki laki misterius itu ia semakin bisa menebak siapa itu.
Ia mendengus kesal laki laki misterius itu semakin jauh, Alden dengan cepat mengejar nya kembali.
Dia melempar sihir kebelakang yaitu kearah Alden, ia mengenakan jubah berwarna ungu. Alden dengan cepat menghindar, sial
Mereka terus kejar-mengejar diatas atap rumah warga, mereka sama sama penyihir jadi mereka saling mengeluarkan sihir mereka masing masing. Serang dan tangkis itulah yang mereka lakukan.
Alden mengeluh, masalah nya ia adalah darah campuran, ibunya penyihir ayahnya hanyalah orang biasa. Jadi Alden tidak terlalu kuat dalam menggunakan sihir, dan ditambah lagi Alden sudah lama tidak mengasah kekuatan sihir nya.
Sementara laki laki didepannya benar benar murni seorang penyihir...
Karena merasa kesal Alden mendekati nya tanpa pertahanan, tetapi sialnya laki laki misterius itu menggunakan abu untuk melanjutkan aksi kaburnya.
Mata Alden terasa perih, laki laki itu dengan cepat pergi.. Alden kehilangan nya.
"Akh.. seperti nya aku mengenal nya" Alden menatap langit dengan pasrah sekaligus kesal.
---------------
Jangan lupa vote nya( ◜‿◝ )
KAMU SEDANG MEMBACA
A rose for charlotte
Fantasy[Reincarnation]#1 Meriana, seorang wanita biasa, hidup nya yang membosankan tidak ada yang spesial darinya. Ia meninggal saat kecelakaan, lalu ia bereinkarnasi menjadi Charlotte, sang tokoh sampingan yang malang. "Aku dimana?" Meriana melihat sekita...