11. hari yang sibuk

1.3K 144 7
                                    

Normal POV

Belajar. Kata itulah yang ingin Charlotte hindari. Ia sudah muak dengan belajar, karena hidupnya yang dulu terus menerus belajar dan juga bekerja,  padahal Charlotte sangat senang karena ia pikir bangsawan hanya menikmati harta milik nya saja.

Ternyata, sama saja, ia  tetap harus belajar. Padahal Charlotte ingin sekali bersantai huhu..

Charlotte menggigit bibir. lalu menoleh kearah manuel yang sedang berada didepan nya, ia sedang menyiapkan materi untuk hari ini.

Charlotte menatap wajah serius nya, ia tampan.. Dasar bodoh. kenapa aku malah berpikir seperti itu, aku harus serius!

Manuel balas menatap nya, ia sontak memalingkan wajah kearah lain. Wajah Charlotte memerah seperti kepiting rebus.

"Ada apa? Kamu ingin menanyakan sesuatu" Manuel bertanya.

"Tidak, tidak ada apa-apa..."

Charlotte terdiam mengingat perkataan ayah saat kemarin.. dia adalah salah satu murid paling pintar disalah satu sekolah ternama dikerajaan ini, ia benar benar anak yang genius. tetapi sayang kegeniusan nya ini banyak yang tidak terlalu memperdulikan nya, karena status nya saat ini hanya lah Baron.

pada dua tahun kedepan, hylon lah yang mendapat gelar itu, yaitu murid paling pintar di kerajaan ini. Itu berarti ia harus bertindak segera, Charlotte tidak boleh membuang buang waktu.

"Baiklah hari ini kita akan membahas tentang.." Manuel mulai menjelaskan.

"..."

                        -------------

Satu hari berlalu.

"Nona Charlotte, kau harus mempelajari tentang kedudukan sebagai Duke, oh tidak maksud ku adalah duchess, dan juga bagaimana mengelola keuangan sebagai duchess." Manuel menjelaskan panjang lebar.

"...."

Lalu Manuel menyuruh Charlotte untuk membaca buku yang cukup banyak, Charlotte menatap buku itu masam.

"Haaa, rasanya malas sekali." Gumamnya pelan.

"Kamu harus membacanya nona, tapi aku sarankan agar nona membaca nya pelan pelan saja, tetap bersantai" Manuel tersenyum.

Charlotte menatap nya kagum, sudah baik, tampan, pintar kurang apa lagi coba, dia itu laki laki yang sempurna sangat tepat dijadikan calon suami. Charlotte menggeleng geleng, kenapa mikir kesitu sih. Berhenti memikirkan itu.

"Iya kamu benar.."

"Manuel biasa nya berapa banyak buku yang kau baca dalam waktu sehari?" Charlotte bertanya penasaran, memecah lenggang.

"Hm sekitar sepuluh buku aku habiskan dalam sehari." Manuel dengan senang hati menjawab pertanyaan nya.

"Apa!" Charlotte terkejut bukan main" kamu serius..?"

Manuel menganguk "Itu pun jika aku tidak sibuk, tetapi ketika aku sibuk biasa nya aku akan membaca pada malam hari."

"Kamu itu maniak buku atau kutu buku si." Charlotte terheran. Membaca satu buku saja rasanya malas, apalagi sebanyak itu. Tetapi kalau novel lain ceritanya. Ia akan menghabiskan banyak waktu untuk novel..

"Saya manusia nona.. saya bukan maniak buku." Manuel menjawab pelan.

Charlotte menoleh "eh, Iya kamu benar manusia.." sepertinya ia Sulit untuk diajak bercanda, apakah hidupnya memang seserius ini.. Padahal aku hanya sedikit bergurau saja.

Charlotte menatap nya, Manuel ferdolint adalah seorang putra dari baron.. kedudukan nya sekarang adalah Baron. Ayah nya memutuskan untuk menurunkan statusnya kepada putra nya..

A rose for charlotteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang