8. toko gaun

1.7K 174 6
                                    

Yap, dia adalah seseorang yang kukenal, wajah wajah yang selalu membuat ku kesal, seorang yang kukenal selama satu bulan ini, pria tampan yang menyebalkan,  padahal dia tidak ada didalam tokoh novel.

Alden sedang berbicara dengan prajurit didepan nya, aku memperhatikan nya dari jauh, sedang kan sebagian para bangsawan penasaran dengan Alden.

"Hei, dia siapa?" Tanya salah satu putri bangsawan.

"Waktu itu aku pernah melihat nya sekali, dia adalah putra dari count maldez" jawab yang lain, dia tahu sedikit tentang count maldez, yaitu ayah Alden zickold.

Yang lain Menoleh kearah nya , mendengar kan lalu mengangguk ngangguk.

"Wahh, dia sangat tampan" seru salah satu dari mereka.

"Kau benar, dia sangat tampan, lihatlah rambutnya yang berkilauan, dia terlihat sangat keren" balas nya.

Aku menatap masam kearah mereka dari belakang. Apa sih! Kenapa mereka menatap nya secara berlebihan seperti itu.

Tunggu Kenapa aku sedikit kesal, mereka kan Hanya menguji alden saja tidak lebih.

Tapi rasanya tidak rela jika alden ditatap secara gratis, huhu... Apalagi dia sangat tampan, aku tidak relaa... Aku menghela napas pelan.

Sementara dua prajurit yang menjaga acara minum teh ini, mereka memperhatikan dan juga mendengarkan Alden yang tengah berbicara.

Sebenarnya apa yang mereka bicarakan? Dan kenapa Alden kesini? Apa ada sesuatu?

setelah beberapa detik, prajurit menganguk, mengizinkannya. Alden lantas Menuju kemari, mendekati kami.

Aku menatap nya dari atas kepala hinggap bahwa, seraya menahan napas.

"Tuan putri Charlotte, saya mendapat kabar bahwa kau disuruh tuan duke, untuk kembali ada beberapa hal penting untuk dibicarakan" Alden berkata hormat.

Aku mengangguk, lantas berpamitan untuk pulang, Emily dan yang lain mengangguk.

Aku dan Alden melangkah pergi dari sini, sejujurnya kenapa ayah menyuruh ku untuk kembali? Apa yang ingin dibicarakan nya?

"Oh, dia siapa nya Charlotte?" Tanya mereka seraya menatap Charlotte dari jauh.

"Dia adalah pengawal pribadi Charlotte" jawab Emily.

Yang lain berseru kaget, lalu setelah Alden dan Charlotte mulai menjauh,  mereka tidak memperdulikan kejadian tadi, mereka melanjutkan topik pembicaraan.

Emily menatap kearah mereka berdua, dengan tatapan datar.

"Kenapa kau menolak menjadi pengawal ku? Kenapa Kau lebih memilih dia" gumam Emily seraya mencengkeram gaun miliknya.

*****

"Oke, jadi kenapa ayah memanggil ku?" Tanya ku serius terhadap Alden yang sedang berjalan menuju keluar kediaman ini.

"Hm, apa maksudmu?" Alden Bertanya kembali.

Hah? Apa dia sudah pikun? Lupa kah?
Aku mendecak kesal.

"Tadi kau kan yang bilang kalau ayah memanggil ku" aku berseru sedikit kencang.

"Stttt, kita belum keluar dari kediaman ini, jadi jangan berisik nanti malah mengganggu orang lain." ucap Alden yang membuat ku bungkam.

Hahhhh! yasudah lah,  Lebih baik keluar terlebih dahulu.

Kami menuju ke kereta kuda milik keluarga ku, aku menaiki nya lantas duduk disofa yang ada didalam kereta kuda itu .

A rose for charlotteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang