11

2.2K 212 6
                                    

"YEAYYY...KAKAK PULANG!"

Seorang anak laki-laki berlari kearah sang kakak yang baru saja memasuki pintu rumah mereka. Siswa SMP yang dipanggil 'kakak' itu langsung jongkok dengan merentangkan tangannya, menyambut sang adik.

Beberapa sekon kemudian, tubuh mereka sudah bertabrakan dalam pelukan. Sang adik memeluk kakak nya erat, begitupun sebaliknya.

"Kakak kok lomba nya lama banget sih, Echan kangen tau" ucap anak itu murung saat melepaskan pelukannya. Mata nya sedikit berkaca-kaca. Sang kakak lalu tersenyum seraya menangkupkan kedua telapak tangannya di pipi gembul milik sang adik

"Kakak juga kangen banget sama Echan. Maaf ya kalau kakak buat Echan nunggu lama" ucap sang kakak tulus. "Echan jangan marah ya?" Lanjutnya

Lalu, sang adik mengangguk pelan. Ia sebenarnya sangat merindukan sang kakak. Ya, Sehun baru saja pulang dari olimpiade nya selama 5 hari di luar kota. Dia rindu bermain bersama sang kakak.

"Anak pintar, ini kakak bawa cokelat dan buku cerita baru buat Echan" sambung Sehun sambil menyodorkan sebuah paper bag berisi buah tangan yang ia beli di kota tempat olimpiade berlangsung

Mata Haechan langsung berbinar, ia sangat menyukai cokelat dan buku cerita! Apalagi kakak selalu membelikan buku cerita yang sangat menarik mengenai tokoh superhero yang sangat Haechan gemari.

"Terima kasih kakak, Haechan sayang kakak" ucapnya kembali memeluk sang kakak

"Sudah den Haechan, den Sehun lelah setelah menempuh perjalanan jauh dan mau istirahat, ngobrol nya nanti lagi, ya" ucap salah satu pelayan yang sedari tadi berada diantara mereka

Sehun tersenyum mendengar perkataan pelayannya itu, karena memang tidak dapat dipungkiri bahwa ia masih merasa jetlag saat turun dari pesawat beberapa saat lalu. Namun, jika Haechan yang merindukan nya, mana bisa ia tidak menyambut nya. Di sisi lain ia sangat merindukan adik gembulnya itu

"Ya sudah, kakak mandi terus istirahat dulu ya, dek. Nanti sore kita main lagi" ucap Sehun seraya mengusap rambut adiknya pelan

Haechan mengerjapkan kedua matanya, lucu. "Nanti sore kita ke lapangan basket ya, kak. Echan bakal ajak Abang sama papa juga!" Lanjut anak itu bersemangat

Sehun tersenyum menganggukan kepala, tanda setuju.

Sore hari yang cerah itu diwarnai oleh gelak tawa para lelaki dari keluarga baskara, pasalnya mereka sedang asik bermain basket di pusat lapangan komplek.

Sehun berlari sambil mendribble bola orange itu melewati Papa dan Jaehyun. "KAK, OPER SINI KAK" teriak Haechan yang saat itu masih bertubuh pendek.

Sehun tersenyum lantas melempar bola basket ke arah Haechan yang sudah siap untuk melakukan shooting ke arah ring didekatnya

Tak lama, tim A yang beranggotakan Sehun dan Haechan bersorak gembira, karena tembakan Haechan berhasil masuk dengan cantik kedalam ring. Terlihat tim B yang berisikan Jaehyun dan papa berlagak frustasi dengan mengacak rambut mereka. Kemudian, mereka kembali tertawa

Papa terlihat sangat bahagia bermain bersama anak laki-laki nya. Jaehyun yang saat itu baru memasuki sekolah menengah pertama juga terlihat competitive dalam pertandingan ini.

"Udahan ah, Abang haus" ucap Jae mengangkat tangannya. Pada awalnya memang Jaehyun tidak menyukai olahraga, tapi karena papa, kakak, dan adiknya selalu mengajak nya berolahraga, dia menjadi suka dan malah menjadi kapten basket di sekolahnya saat SMA.

"Yaelah Abang payah! Masa baru sebentar aja udah haus" teriak sang bungsu kepada Jaehyun yang sudah duduk di pinggir lapangan sambil menenggak minuman isotonik yang dibawa dari rumah

Haechan memang kelebihan energi di dalam tubuhnya, mana ada main basket sudah hampir satu jam dia bilang baru sebentar. Karena papa dan Sehun juga merasa haus, akhirnya mereka memutuskan untuk beristirahat mengikuti jejak Jaehyun yang kini tertawa melihat Haechan yang cemberut karena semua orang memilih untuk istirahat

"Baru sebentar kok udah haus sih Chan" goda Jaehyun saat mereka semua sudah duduk di pinggir lapangan. Haechan makin menekuk bibirnya dalam, lantas merengek "Papa, kakak, Abang nya tuh" yang langsung disambut oleh gelak tawa oleh Papa, Sehun dan juga Jaehyun.

"Sudah sudah anak-anak, hari mulai gelap. Lebih baik kita pulang ke rumah yuk" ucap Papa yang disetujui oleh anak-anak nya

Diperjalanan pulang, mereka masih bersenda gurau. Tertawa melihat Haechan yang beberapa kali merengek karena digoda oleh Jaehyun dan Papa yang juga ikutan menggoda anak bungsu nya itu. Sehun sampai tertawa terbahak melihat kelakukan ayah dan adik-adiknya tersebut

Sampai tiba-tiba Sehun terlihat ketakutan karena akar pohon dengan sangat cepat melilit tubuhnya. Ia berteriak minta tolong, semakin lama akar pohon itu melilitnya makin kuat. Sehun sampai kesulitan untuk bernafas.

Haechan dan Jaehyun berteriak ketakutan melihat Sehun yang sudah setengah sadar didalam balutan akar pohon itu. "KAKAK! PENGANG TANGAN JAE KAK!" terlihat Jaehyun mencoba menarik tubuh Sehun dari jeratan akar tersebut

Haechan makin histeris saat ia  melihat sang papa yang malah terlihat berjalan menjauh dan masuk kedalam kabut pekat sambil menangis, dengan tangan yang seakan ingin membantu kakak, namun ia tidak bisa menahan gerakan yang menarik tubuhnya kedalam kabut itu.

"Kakak, bertahan ya sayang. Kakak pasti kuat. Maafin papa nggak bisa tolongin kakak" suara samar papa membuat Haechan semakin menjerit

Jaehyun masih berjuang mengeluarkan sang kakak dari akar tersebut. Haechan sudah terduduk sambil terus menangisi kebahagiaan yang seakan sirna dalam sekejap

Hari mulai gelap, suasana makin mencekam. Tiba-tiba ada sebuah mobil mendekati mereka. Jaehyun seperti menemukan setitik cahaya ketika tenggorokan nya sakit meneriakkan kata "tolong"

Haechan kembali berdiri dan bermaksud untuk meminta pertolongan kepada mobil yang lewat tersebut. Namun, ketika mobil tersebut melintas tepat di hadapan mereka, sang penumpang membuka kaca mobil pelan

Kata-kata yang sudah Haechan siapkan untuk meminta tolong tiba-tiba sirna, karena ia sadar bahwa penumpang mobil itu adalah Mama. Di sampingnya terlihat seorang pria, dan Haechan sadar itu bukan papa.

Mama tidak terlihat sedih melihat kekacauan yang terjadi di luar mobil. Ia malah tersenyum, smirk yang tidak dapat diartikan. Lalu ia berkata pelan kepada pria disampingnya, "Honey, ayo jalan lagi" kemudian, mobil itu berlalu begitu saja

Lalu, terdengar jeritan Haechan yang memecah kegelapan.

"MAMAAAAAAAA"

💢💢💢💢💢💢

"MAMAAAAAAAA"

Haechan terbangun dari mimpi buruknya. Ralat, mimpi indah yang berakhir buruk. Jam dinding di kamar  Sehun sudah menunjukkan pukul 7 malam.

"Kamu kenapa dek? Tadi awalnya tidur sambil senyam senyum, kok bangunnya malah nangis ketakutan?"

Sehun mengusap peluh adiknya yang tiba-tiba terbangun sambil berteriak. Tangan kanannya meraih gelas di nakas sebelah ranjang dan mengulurkannya kepada sang adik

Haechan ingat, tadi sore ia tertidur di kamar Sehun saat menunggu Jaehyun pulang sekaligus menemani sang kakak yang sedang demam.

Namun, kenapa mimpi itu terasa sangat aneh?

💢💢💢💢💢💢

Holla! I'm back!!
Akhirnya bisa update juga, yuhuu
Btw, aku mau tau pendapat kalian nih, kira-kira maksud dari mimpi Haechan itu apa ya? Komen dibawah yaa...

Enjoy! ❤️

BROTHER FROM HEAVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang