⚠️ Trigger Warning ⚠️
Blood, suicide, self-harm, depresi.
Chapter ini adalah lanjutan dari Chapter 22 dan mengandung beberapa hal yang mungkin membuat sebagian dari kalian merasa tidak nyaman.
So, please be a wise reader🙏❤️
________Brother from Heaven_______
"Sambutan selanjutnya, akan disampaikan oleh ketua OSIS kita. Kepada saudara Jaehyun Baskara, waktu dan tempat disilakan."
Jaehyun membenarkan posisi duduknya, lalu tersenyum manis ke layar laptop yang ada dihadapannya.
"Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat, bapak kepala sekolah, dewan guru, jajaran OSIS, dan teman-teman yang saya banggakan."
Pagi ini Jaehyun memiliki jadwal untuk mengisi sambutan selaku ketua OSIS dalam pembukaan OSPEK online yang diadakan oleh sekolahnya. Ia diminta untuk menyambut para siswa baru, dan memaparkan profil sekolah secara umum.
Pembukaan ini disiarkan langsung di channel YouTube sekolah. SMA Garuda merupakan sekolah favorit unggulan, yang menjadi role model bagi SMA- SMA lainnya. Terlebih, OSIS yang menjabat pada periode ini adalah bintang remaja, Jaehyun Baskara, pemuda berbakat dari keluarga Baskara, siapa yang tidak mengenal eksistensi nya yang selalu menjadi juara di setiap ranah, pendidikan, attitude, lifestyle, dan...famous. Tidak heran, viewers acara ini hampir menyentuh angka 2000 orang saat Jaehyun memulai sambutannya.
Jaehyun melakukan opening speech dengan sangat baik dan tenang. Senyum manisnya tidak hilang, bahkan saat ia membahas hal serius sekalipun. Kolom komentar pun ramai dengan celotehan yang di dominasi oleh para siswa diluar SMA Garuda.
Anjaaayyyy, SMA Garuda unggulan banget emangg!!
Daebakk, Kak Jaehyun you are so lit!
Kenapa sih gue gak lolos masuk SMA Garuda??? :((
Sekolah anak2 pinter ini mah woyy
JAEHYUNNN GIMANA KALO KITA PACARAN??!!
Aset bgt sih ini ketos nyaa 😍
Ya begitulah, namanya anak remaja.
Jaehyun tetap fokus menyampaikan materi dalam sambutannya, hingga tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dengan sangat keras oleh salah seorang pelayan rumah baskara.
DUG! DUG! DUG!
"DEN JAEHYUN! TOLONG! TOLONG DEN SEHUN, DEN! DIA KEHILANGAN BANYAK DARAH, DEN! TANGANNYA TERSAYAT PISAU! TOLONGG!"
DUG! DUG! DUG!
Jaehyun menghentikan sambutannya. Raut wajah lembut yang awalnya penuh karisma langsung berganti dengan tatapan khawatir dan gusar.
Selama sambutan ia mengaktifkan mikrofonnya, dan sudah pasti semua orang yang sedang menyaksikan siaran itu mendengar dengan amat jelas apa yang sedang terjadi di rumahnya sekarang.
Dengan profesional, Jaehyun segera me-non aktif kan mic nya, dan segera mengirim pesan kepada Doyoung, selaku waketos, guna melanjutkan sambutannya yang terhenti.
Tapi ia lupa untuk mematikan kamera, sehingga semua penonton siaran yang tentunya masih kaget, dapat melihat seorang pelayan dengan wajah penuh air mata, berdiri ketakutan di depan pintu kamar Jaehyun. Mereka juga melihat, Jaehyun yang berlari bergegas meninggalkan kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER FROM HEAVEN
Fanfiction"Kakak itu kayak air, sedangkan abang api. Nggak tau ah, gue bingung" -Haechan