17 tahun kemudian
Seorang lelaki berusia 30 tahunan terlihat sedang menikmati kopi hangat di halaman belakang rumahnya. Sesekali ia tertawa melihat kedua putranya yang saling berkejaran.
Sore itu terasa lebih dingin. Sisa hujan tadi siang pun masih hadir walau hanya sebatas rumput yg basah. Langit nya juga abu-abu, seakan merayu alam untuk kembali menurunkan air ke setiap makhluk yang ada di bawahnya.
"ADEK! NGGAK BOLEH CURANG!"
Teriak Sang Kakak kepada adiknya yang jahil.
"MAKANYA AYO KEJAR ADEK LAGI! YANG KENCENG KAK LARINYA! HAHAHAHA."
Jawab anak yang paling muda dengan wajah meledek.
Sang Ayah yang sedari tadi memerhatikan anak-anaknya bermain hanya bisa tersenyum. Hatinya hangat tiap melihat interaksi dari kedua anak yang amat dicintainya itu.
Kenangan indah masa lalunya membuat semua rindu ini lebih nyata dan indah.
"Bun, terima kasih ya sudah melahirkan anak-anak tampan nan cerdas seperti mereka."
Ucap Sang Ayah tulus kepada perempuan yang baru saja duduk di sampingnya.
"Aku yang harusnya bilang makasih ke kamu karena kamu sudah menjadi figur Ayah yang baik untuk kita, Sayang."
Ucap Sang Istri sambil mengecupi punggung tangan suaminya.
"Boys! Come here!"
Tiba-tiba seorang lelaki dengan senyuman lebar datang dengan dua box pizza ditangannya
"WHOAAA, OM DOY IS COMING!"
Kedua anak lelaki itu berlari ke arah lelaki yang mereka panggil Om Doy barusan dengan wajah super excited.
Dipeluknya Om kesayangan mereka itu dengan sangat erat. Bahkan Si Sulung yang mudah tersentuh sudah bersusah payah menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Om, Abang Jae sama Tante Karen mana?"
Kata Si Bungsu sambil mengunyah pizza jamur kesukaannya
"Abang Jaevan masih di mobil kayaknya, lagi nurunin mainan buat kalian. Kalo Tante Karen ikut kok, itu lagi nyiapin makanan sama Bi Nur di dapur."
Doy memberikan penjelasan kepada ponakan kesayangannya tersebut.
"Sehat lo, Bang?"
Sosok yang sedari tadi disebut "Ayah" itu menjabat akrab tangan Doy. Tangan yang menjadi pelindungnya selama belasan tahun terakhir.
"Sehat gue, Chan."
Balas Doy dengan senyum lebarnya.
________Brother from Heaven_________
Haechan POV
Sore ini akhirnya diisi dengan kumpul keluarga. Acara yang emang biasanya kita lakukan tanpa sengaja, berjalan begitu aja.
Kadang gue main ke rumah Bang Doy, atau kadang juga seperti sore ini, Bang Doy dan Kak Karen yang datang ke rumah gue.
Oh iya, banyak hal belum gue ceritain ke kalian ya?
Setelah lulus kuliah, Bang Doy akhirnya menikah sama Kak Karen. Mereka sekarang memiliki seorang putra yang berumur 13 tahun. Jaevan Kusuma namanya. Kita sering manggilnya "Jae."
Gue nggak tau kenapa Bang Doy sama Kak Karen milih nama itu. Apa nggak sedih ya mereka tiap manggil anaknya. Tapi waktu itu Bang Doy pernah bilang, kalo Jaevan itu sangat berarti di hidup mereka, sama halnya kayak Bang Jaehyun.
Mereka nggak mau lupa tentang semua hal yang ada di diri mendiang Abang. Mereka mau, Jaevan kelak akan menjadi sosok seperti Jaehyun Baskara. Lelaki berjiwa besar dan pemberani.
Sedangkan gue, gue menikahi sahabat gue sendiri, Gwenny. Dan sekarang kita dikaruniai dua orang anak laki-laki yang lucu dan pintar. Aiden dan Birly. Mereka berusia 6 dan 4 tahun.
Dan yang paling bikin gue bersyukur adalah Aiden dan Birly memiliki kemampuan otak yang cerdas seperti mendiang paman-paman nya.
Mungkin kalian bertanya, kabar kakak gimana? Gue jawab, kakak baik dan akan selalu baik. Gue yakin sekarang dia juga udah sehat 100% dan bahagia di samping Tuhan. Gue harap Kakak dan Abang sering ngehabisin waktu bersama ya di atas sana, layaknya gue dan Bang Doy yang nggak pernah berubah.
Waktu itu, Kakak pergi tepat 3 bulan setelah kepergian Abang. Karena kondisinya yang terus menurun sejak Abang nggak ada membuat Kakak lebih sering drop dan akhirnya menyerah pada penyakitnya.
Tahun itu jadi tahun terberat di hidup gue. Gue yang saat itu baru masuk SMA sudah dihadapkan dengan kehilangan besar, kehilangan Kakak dan Abang gue. Belum lagi, pada tahun itu juga gue dan almarhum Pak Purwa harus bolak-balik ikut persidangan kasus David dan Steve. Rasanya, tahun itu menjadi titik terendah dalam hidup gue.
Tapi tangan Bang Doy dan keluarganya yang selalu tulus terulur membuat gue kuat. Membuat gue yakin kalo gue bisa lewatin itu semua. Begitupun Kak Karen, dia juga sangat membantu gue, bahkan dia yang melaporkan kejahatan ayahnya sendiri ke polisi saat itu.
Oh iya, Mama Papa gue sehat. Mereka memilih untuk menghabiskan masa tua nya di sebuah rumah hangat di tengah kota Swiss. Kita sering video call, bahkan mereka sering juga pulang kesini untuk melihat Aiden dan Birly. Kangen cucu terus katanya.
Seperti itu lah kira-kira cerita hidup gue. Pada akhirnya kita harus tetap meneruskan hidup, apapun keadaannya.
Kalo boleh nego sama Tuhan, gue maunya Kakak dan Abang masih disini. Ikut kumpul bareng gue dan Bang Doy serta anak-anak kita. Tapi nggak bisa, gue yakin ini adalah jalan terbaik untuk semuanya. Walaupun harus perasaan gue yang jadi korban dengan luka terparah pada awalnya.
Karena kita sama-sama tau, hal yang paling menyakitkan saat ditinggal mati adalah kita harus tetap hidup.
Gue Haechan, senang bisa berbagi cerita dengan kalian. Sampai jumpa!
_________Brother from Heaven_________
Holla! It's author!
Dengan epilog ini, cerita Brother From Heaven officially tamat ya, guys!Terima kasih untuk kalian semua yang setia menunggu dari awal aku nulis chapter Jaehyun Baskara sampai epilog ini. Terima kasih banyak untuk votes dan comments nya yang selalu membuat aku semangat untuk nulis cerita ini. You guys are so precious to me. ❤️ Terima kasih sekali lagi, ya?
Oh iya, aku juga memutuskan untuk upload epilog ini saat Sehun masih ada di Indonesia hehehe. Walaupun dia nggak mungkin baca cerita ini, tapi moment ini berharga buat aku.
Guys, walaupun banyak kegagalan dalam beberapa bulan ini (aku nggak menang tiket the link setelah 2x war, aku nggak bisa lihat Sehun secara langsung di CP kemarin karena sistem yg amat berantakan menurutku, dan konser Chen ditunda) tapi aku sedang berusaha untuk menyusun serpihan semangat yang tertinggal di diri aku.
Aku mau menjadi pribadi yang lebih baik lagi, sehingga nanti aku bisa bertemu mereka (Sehun, Jaehyun, Haechan, Doyoung) with the better version of me. I'm trying and i hope you too ya! Ayo jadi pribadi yg lebih baik lagi kedepannya!❤️
Udah ah, pokonya gitu guys! Sorry banget malah jadi curhat, hehe. Aku akan kembali lagi dengan cerita baru atau mungkin special chapter dari brother from heaven, as soon as possible! Doain semuanya lancar ya guys!
Last say, see you when I see you! Love you so much guys!! ❤️❤️❤️
- Mon, 7th November '22
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER FROM HEAVEN
Fanfiction"Kakak itu kayak air, sedangkan abang api. Nggak tau ah, gue bingung" -Haechan