Malam itu, langit memilih untuk menjadi lebih gelap dari biasanya. Milyaran butir air sudah pasrah menghempaskan diri ke tanah. Petir bersahutan, menyoroti seorang perempuan yang terseok bersama jabang bayi yang ada di dalam perutnya.
Dinginnya malam ini tidak berarti bagi tubuhnya yang sudah terlanjur membeku oleh kekecewaan. Baginya, Steve sudah kelewat batas. Ia muak dengan segala macam tudingan yang dilontarkan oleh suaminya itu.
Siapa yang sanggup bertahan dengan manusia tanpa perasaan? Cinta yang selama ini Katarina agungkan hanya dianggap sebagai bualan. Ia putus asa, rasanya ingin sekali ia berteriak pada Tuhan untuk mencabut hidupnya saat ini juga, namun ia sadar bahwa tubuhnya membawa dua nafas.
Ya, aku harus bertahan untuk anakku. Batinnya.
Tiba-tiba, sebuah payung menghalangi hujan untuk kembali menyentuh tubuh limbungnya. Mata Katarina menangkap sesosok pria tengah menggenggam gagang payung berdiri setelahnya.
"Mari saya antar, nyonya."
Pria itu lantas menuntun Katarina menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang.
Di dalam mobil sunyi sekali, hanya desiran AC yang sesekali berhembus dan mengundang Katarina yang sudah kepalang kuyup bergidik kedinginan.
"Terima kasih." Ucap Katarina kaku saat pria itu memberikan sebuah sweater kepadanya dengan amat sopan. "Bagaimana bapak bisa ada disini?" Lanjut Katarina penasaran kepada supir baru keluarga Baskara tersebut
"Saya hanya kebetulan lewat, nyonya. Dan melihat nyonya kehujanan. Rekan tuan Baskara, kan?" Jelas Pak Purwa sopan. Katarina mengangguk, membenarkan perkataan supir paruh baya tersebut.
"Tolong antar saya ke bandara, Pak."
Pak Purwa mengangguk patuh dan melajukan mobilnya ke arah bandara yang terletak di pinggir kota. Di sisa perjalanan, Katarina melepaskan beban yang selama ini belum pernah terucap dari mulutnya. Semua penderitaan dan kesakitan yang ia alami bersama Steve, ia bagi lewat cerita kepada Pak Purwa. Tidak ada satupun cerita yang ia lewati, bahkan tentang bayi yang sedang ada di dalam kandungannya. Anak malang yang dituduh sebagai buah dari pengkhianatan Katarina terhadap Steve.
Malam itu, Pak Purwa tahu segalanya. Perihal kebenaran, perihal ketulusan Katarina, dan kebusukan seorang Steve.
_________Brother from heaven______
Beberapa bulan kemudian....
Seorang pria menangis diatas pusara. Jerit penyesalan terdengar menyayat hati. Siapa yang sanggup membuat wanita terkasihnya bernafas lagi? Keegoisannya? Tentu tidak.
Ia meratapi nasib seorang istri yang mati terbunuh oleh prasangka suaminya sendiri. Bajingan memang.
Ya, dirinya sendiri lah bajingan itu."Rina...ampuni aku. Ampuni aku yang bodoh ini, ampuni aku Rina."
Bodoh memang, untuk apa menangisi orang yang sudah pergi. Kemana saja kau selama ini, Steve? Kau hanya membuatnya menghabiskan waktu untuk menerima kesakitan yang kau ciptakan. Tidak pernah dihargai, dibutakan oleh prasangka. Steve bodoh.
Seakan ingin membuat semua orang yang mengetahui cerita ini meradang, Steve kembali bergumam disela tangisnya
"Aku akan membalas dendam atas kematianmu, Rina. Baskara dan keluarganya harus hidup menderita."
Steve tolol.
Masih saja pria itu berpikir bodoh. Seharusnya ia sadar, bahwa akar permasalahan ini adalah buah dari ego dan tabiat buruknya. Bukan keluarga Baskara.
________Brother from heaven_______
Katarina sudah tiada. Ia menghembuskan nafas terakhirnya tepat setelah tangisan pertama bayi perempuannya terdengar. Melahirkan memang bukanlah hal yang mudah. Apalagi untuk Katarina yang melahirkan tanpa suami di sisinya.
Setelah malam itu, malam dimana kesabarannya sudah habis, ia memilih pergi ke kota kelahirannya. Dengan dibantu oleh Pak Purwa. Ia tidak akan melupakan kebaikan supir baru milik keluarga Baskara yang telah menolongnya saat malam gelap itu.
Dalam surat wasiatnya, ia menuliskan tentang hak asuh bayi perempuannya, yang langsung menjadi piatu sejak lahir. Katarina memercayai Steve untuk merawat bayi perempuannya tersebut.
Karena bagaimanapun juga, rasa cinta Katarina terhadap Steve tetaplah ada. Terlebih jika kalian ingat, bahwa Katarina merupakan wanita pilihan Tuhan dengan kesabaran seluas dunia yang di dalamnya terhampar ladang maaf untuk siapapun yang pernah menyakitinya.
Karerina Sonya, nama untuk putri kecilnya yang ia tuliskan di surat wasiatnya. Berharap kelak anak itu akan menjadi wanita kuat, sekuat dirinya.
Masa lalu ini meninggalkan banyak suasana. Akhir bagi Katarina, awal untuk Karen dan juga...
Awal dari dendam yang mengakar di diri Steve.
To be continue...
_______Brother from heaven________
Hello! It's author!
I just wanna say, I love you all! And thank you so much untuk kalian yang masih staying baca cerita ini! 😭❤️
Sorry yaa udh buat kalian nunggu lama :(Btw, kaget lihat ranking cerita ini, omg. Aku gak tau sih algoritma Wattpad kayak gimana, tapi tetep aja kaget :')
Oh iya, menurut kalian Steve tuh gimana sih orangnya? Komen dong hehe penasaran nih aku
Enjoy! ❤️
-Wednesday, 24 November '21
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER FROM HEAVEN
Fanfiction"Kakak itu kayak air, sedangkan abang api. Nggak tau ah, gue bingung" -Haechan