Jaehyun POV
Udah sekitar 30 menit gue nunggu disini. Di depan sanggar tari nya Karen. Dari informasi yang gue dapat, bulan depan dia dan tim nya bakal ikut kompetisi tari nasional, dan itu alasan yang membuat gue ada disini.
Karen masih berhutang penjelasan ke gue perihal perjalanannya sama Doy tempo lalu. Gue clueless, kayak orang bodoh. Mereka berdua seakan sepakat untuk menutupi sesuatu dari gue. Aneh.
Doy bilang dia nggak berhak buat cerita tentang kemana dan ngapain aja mereka waktu itu, dan dia nyaranin ke gue buat nanya langsung ke Karen. Tapi masalahnya, jangankan ngobrol langsung, semua akses sosial media gue di blokir sama dia, semuanya. Karen kembali menjadi asing, berlaku aneh seperti sebelum dia peluk gue di lorong rumah sakit beberapa waktu lalu.
"Eh Jae! Nungguin Karen ya?"
Lamunan gue buyar ketika salah seorang teman Karen menepuk pundak gue
"I-iya hehe, Karen ada?"
Tanya gue kayak orang bodoh
"Tuh anaknya lagi briefing, paling sebentar lagi keluar. Gue duluan ya!"
Katanya seraya berlalu.
Nggak lama setelah itu, Karen keluar bersama beberapa temannya.
Cantik, Karen selalu cantik.
Gue tau dia menghindar, dia mempercepat langkahnya
"Karen." Panggil gue singkat
Dia tetap tidak menggubris dan berjalan semakin cepat.
"Karenina Sonya, aku mau ngomong, please."
Kata gue setelah berhasil menahan tangannya.
"Kamu apa kabar?" Gue kikuk
"Langsung to the poin aja, gue nggak punya banyak waktu." Jawab dia ketus
Gue freezing beberapa detik, jujur kaget banget denger Karen bicara sekasar itu ke gue.
"Mmm...gimana perjalanan kamu sama Doy waktu itu? Kamu belum cerita apa-apa ke aku loh."
Gue berharap dia masih bisa melunak.
"Itu bukan urusan lo, Jae. Jadi stop ikut campur."
"Dan satu lagi, let's break up. Jangan pernah mencoba buat reach gue lagi."
Seperti nggak dikasih waktu buat nafas, dia langsung nge-ulti gue.
Bingung.
Hahahaha gue diputusin tanpa alasan. Kasihan banget lo, Jae.
Ting
Satu pesan masuk ke ponsel gue, dari kakak.
Jae, hari ini jadi kan ke tempat papa?
Astaga, gue lupa kalo punya janji sama kakak. Kalian inget kan gue pernah janji mau ajak kakak ke tempat papa kalo dia udah keluar dari RS waktu itu? Nah sekarang kakak nagih janjinya
Jadi dong, lo siap-siap ya. 30 menit lagi gue jemput. Jangan lupa pakai jaket, angin laut lumayan dingin hari ini.
Sent
Gue tarik nafas dalam, banyak juga yang harus gue urus. Dan gue sadar kalau ternyata dunia gue nggak hanya berputar di Karen.
Ada Kakak yang harus gue jaga dan gue bahagiakan tentunya.
Bukan berarti hari ini gue ngelepas Karen gitu aja, ya. Gue pasti akan berusaha untuk memperjuangkan hubungan kita kok.
Ya perjuangin aja dulu, masalah endingnya gimana tergantung kuasa alam. Seenggaknya gue berusaha, sekalipun gagal, gue mau kita pisah baik-baik. Nggak dengan cara seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BROTHER FROM HEAVEN
Fanfiction"Kakak itu kayak air, sedangkan abang api. Nggak tau ah, gue bingung" -Haechan