Part 2

8.8K 148 8
                                    

Shanon POV

"Barbie and Ken, Cinderella and Prince , Beauty and The Beast. Hmm.. Apalagi ya yang aku tonton sebaiknya malam ini?" gumamku sambil memilih-milih dvd lama yang ku susun rapi pada sebuah rak. Ini adalah semua koleksiku sejak aku berumur lima tahun.

Tidak jarang aku menontonnya berulang-ulang.

Aku akhirnya memilih Princess Diaries, sebuah cerita tentang putri dari kerajaan yang baru ditemukan dan diajari berbagai macam etika kerajaan.

Perjuangan Anne Hathaway di film ini membuatku ikut berdebar-debar, bayangkan saja dari rakyat biasa tiba-tiba saja ditemukan dan akhirnya menjadi penerus takhta kerajaan.

Kalau sampai kakak-kakak ku melihat aku masih menonton film ini, aku pasti akan diledek habis-habisan oleh mereka.

Mereka selalu bilang bahwa aku hanya hidup dalam mimpi, tidak ada yang seperti itu dalam dunia nyata. Tapi aku selalu membalas kata-kata mereka, aku rasa mereka saja yang tidak mempunyai mimpi. Semua orang bebas bermimpi bukan?

Setelah menyelesaikan susu hangat setelah menonton film, perlahan-lahan kantuk mulai menyerangku dan akhirnya aku pun terlelap dalam mimpi, malam itu aku bermimpi bertemu dengan seorang pangeran tampan yang memiliki garis rahang tegas, mata yang tajam dan juga garis senyum yang menawan. Pangeran itu datang dengan kuda hitamnya, ia turun dari kuda dan mengulurkan tangannya kepadaku, aku meraihnya dan mengikuti dirinya menuju istana.

Mimpi yang sungguh aneh...

.........................

Author POV

Keesokan harinya...

Shanon baru saja pulang dari toko buku yang tidak jauh dari rumahnya, ia bingung dengan keadaan rumahnya yang sepi, pak Karyo dan Zaenal yang biasa berjaga di pos satpam pun tidak tampak batang hidungnya.

Kemudian betapa terkejutnya Shanon mendapati ruang tamu di rumahnya sudah berantakan dan barang-barang di dalamnya pun ikut raib.

"Bik! Bik Sum! Ria! Tini! Pak Karyo! Pak Zaenal!" teriak Shanon memanggil nama pelayan dan satpam di rumahnya satu per satu, Shanon berjalan dengan hati-hati karena ada beberapa pecahan kaca yang tersebar di atas lantai marmer kediamannya yang sudah porak poranda.

"Jangan-jangan!" Tubuh Shanon menggigil membayangkan sesuatu yang sangat buruk.

Tapi apa mungkin rampok masuk di siang bolong dengan keamanan ketat?

Shanon mencari kedua orangtua nya dan juga para asisten rumah tangga ke lantai dua, ternyata kondisi di lantai dua juga tidak berbeda jauh dengan kondisi lantai pertama.

Ia kemudian membuka kedua kamar orangtuanya, ternyata kondisi nya juga berantakan dan brangkas milik ayah dan ibunya kosong , lemari pakaian dan juga barang-barang bermerk mereka bersih tanpa sisa.

Air mata Shanon sudah hampir mengalir, namun ia berusaha menahannya. Shanon menutup pintu kamar ayah ibunya , lalu membuka kamar tidur miliknya.

Pintu pun terbuka... Shanon sangat terkejut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta Sang Wanita SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang