Part 21

1.9K 95 11
                                    

Author POV

Arya terbangun dari tidurnya, rasa pengar masih menyelimuti dirinya. Ia baru sadar bahwa ia tertidur di lantai.

Ia melihat jam grand father's clock yang berdiri kokoh di tengah ruang keluarga. Waktu sudah menunjukan pukul satu dini hari.

Arya masih menggenggam botol whiski di tangannya, ia pun melempar botol itu hingga terpecah belah membuat suara yang menggema di ruang utama kediamannya.

"Astaga!" asisten rumah tangga Arya yang tanpa sengaja lewat saat hendak ke toilet terkejut begitu mendengar suara pecahan botol itu.

Asisten rumah tangga yang sudah bekerja selama sepuluh tahun itu baru kali ini melihat bos nya tampak terpuruk dan terlihat kacau, ia segera merapikan pecahan-pecahan botol whisky yang berserakan di lantai tanpa banyak bicara.

Tidak jauh dari tempat Arya berpijak, Tatiana melihat suaminya itu tampak berantakan dengan sorot mata penuh kebencian. Tatiana juga terbangun akibat suara gaduh yang ditimbulkan Arya.

Tatiana segera menghampiri Arya sambil menampakan mimik wajah khawatir.

"What happened, Darling?" Tatiana berlari ke arah lemari dan mengambil kotak P3K untuk mengobati kaki Arya yang terluka karena pecahan beling.

Tatiana mengambil posisi bersimpuh sambil membersihkan darah yang masih terus mengalir.

Tiba-tiba Arya bertanya "Apa kau benar-benar mencintaiku?!"

Tangan Tatiana berhenti. Ia menatap suaminya dengan tatapan penuh tanya. "Apa maksudmu? Tentu saja aku mencintaimu. Pertanyaan yang sangat bodoh."

Lalu tangan Tatiana kembali bergerak mengobati kaki Arya yang terluka.

Arya menarik lengan Tatiana dan mendekapnya ke dalam pelukan.

"Aku menginginkanmu." bisik Arya.

Tanpa menghiraukan luka di kakinya, Arya menggendong Tatiana masuk ke dalam kamar mereka.

"Puaskan aku, sayang."

Tatiana mulai melepaskan kimono tidur satin yang dikenakannya hingga menampakan tubuhnya yang polos.

Walau sudah memiliki seorang anak, tubuh Tatiana tetap terjaga, kedua payudaranya pun masih tampak bulat sempurna, membuat Arya semakin bernafsu menciumi nya.

Arya memeluk erat tubuh Tatiana sambil menciumi tengkuk leher istrinya itu.

Dengan lembut Tatiana meraih kejantanan Arya dan mulai dilumatnya seperti seorang anak kecil yang baru saja mendapat lolipop.

Arya mulai mendesah sambil memegang kepala Tatiana.

"Arrghh..." Tanpa bisa dicegah, Arya mendapat pelepasannya yang pertama.

Belum puas sampai disitu, kali ini Arya membalikkan posisinya.

Arya mulai menciumi tubuh istrinya itu, mulai dari payudara dan makin turun ke bawah, tanpa menunggu lama, Tatiana mulai mengerang.

"Don't stop, Darling... Pleasee.. Aahhh..." Tatiana pun mendapatkan pelepasannya yang pertama.

Bukti kejantanan Arya sudah kembali mengeras, Arya pun langsung mengarahkan kejantanannya dan memasukkannya ke dalam milik Tatiana berulang kali, tidak bisa ia pungkiri, milik Tatiana masih sangat sempit, dan itu membuat Arya semakin bergairah.

Kedua insan itu bercinta hingga pagi.

Arya ambruk di atas tubuh Tatiana setelah berkali-kali menyemburkan sperma nya ke atas perut istrinya itu, sedangkan Tatiana langsung memeluk Arya dan tertidur lelap. Arya memang sudah bilang pada Tatiana, ia belum mau menambah anak dan Tatiana hanya bisa menurut.

Cinta Sang Wanita SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang