Author POV
Kediaman Webber
"Ya Tuhan! Bapak Ibu!!!" pekik Sum yang baru saja hendak berbelanja ke pasar.
Subuh itu seluruh kediaman Webber dikejutkan oleh teriakan Sum.
Tini, Karyo , Ria dan Zainal tergopoh-gopoh berlari ke arah Sum, tidak terkecuali Jeremy dan Helina yang langsung terbangun dari tidur mereka dan segera bergegas menuju arah suara teriakan asisten rumah tangga mereka.
"Ada apa Sum?" Tanya Helina yang terkejut karena teriakan Sum.
Helina terkesiap sambil menutup mulutnya, ia tidak percaya dengan apa yang ada di depan netra nya. Lutut nya langsung lemas tidak bertenaga, pandangannya ikut kabur dan hampir saja pingsan, untung saja suaminya langsung menopang tubuhnya.
"Shanon! Ya Tuhan! Apa yang terjadi?!" Helina menangis sesunggukan. Ia terenyuh melihat kondisi putri bungsunya terikat dengan mulut tersumpal.
Jeremy bergegas melepaskan ikatan dan sumpalan di mulut putri bungsunya, kemudian Jeremy langsung menggendong putrinya ke kamar diikuti Helina dan anggota rumah lainnya.
Sum menghubungi dokter yang bergegas datang memeriksa kondisi Shanon.
Saat ini Shanon sudah sadar dan hanya bungkam seribu bahasa.
"Tampaknya kondisi psikis anak bapak dan ibu sangat terguncang, kalau boleh saya sarankan sebaiknya bapak dan ibu membawa dirinya untuk menenangkan pikirannya. Entah apa yang membuatnya begitu terguncang, tapi suasana di lingkungan baru akan menjadi obat terbaik untuk putri bapak ibu." ucap dokter itu setelah selesai memeriksa keadaan Shanon.
"Jadi maksud dokter, anak saya mengalami trauma?" tanya Helina tidak percaya, apa saja yang sebenarnya sudah dialami putrinya ini?
Wajah Jeremy tidak kalah terkejut seperti istrinya.
"Apa yang membuatnya seperti ini dokter?"
Dokter itu tampak berpikir sejenak.
"Apa bapak dan ibu tahu tentang kehamilan putri anda?"
Sontak pertanyaan tersebut membuat Jeremy dan Helina nyaris pingsan bersamaan.
"Apa?!"
Dokter tersebut berusaha menenangkan kedua orangtua pasiennya.
"Jadi bapak dan ibu belum mengetahui tentah kehamilan putri anda? Setelah saya melakukan pemeriksaan tadi, saat ini putri anda sedang mengandung, usia kehamilan putri anda sudah empat minggu." ucap dokter itu memberi penjelasan.
Helina berpegangan pada suaminya, dirinya begitu shock. Bagaimana bisa? Putri bungsunya yang tidak pernah berkencan bisa hamil? Siapa ayah dari anak yang sedang dikandungnya?!
Wajah Jeremy memerah menahan emosi.
"Terima kasih dokter." Hanya itu jawaban yang bisa Jeremy berikan, saat ini ia begitu terguncang. Putri kesayangannya hamil tanpa dirinya tahu siapa ayahnya.
Jeremy berusaha menguatkan dirinya.
Istri dan anaknya butuh dirinya.
"Bagaimana bisa ini terjadi? Anak kita Jer! Anak kita hamil!" isak Helina sepeninggal dokter yang baru saja memeriksa kondisi Shanon.
Jeremy memeluk istrinya. "Aku pun tidak tahu Lin, yang pasti kita akan tunggu sampai Shanon sadarkan diri."
Helina dipapah suaminya menuju kamar mereka, ia menyuruh istrinya itu untuk beristirahat dulu dan menenangkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Wanita Simpanan
RomansaShannon , Shannon Clarista Yohana seorang perempuan berumur dua puluh delapan tahun yang tampak normal, kehidupannya biasa-biasa saja sampai suatu ketika ia menawarkan diri sebagai penebus hutang ayahnya. Dan tanpa disangkai dirinya terpaksa harus m...