Author POV
Arya masuk ke dalam gedung perkantoran milik Rowan sahabatnya. Dengan tangan di perban asal ia memencet tombol lift yang membawanya ke lantai 10 tempat kantor Rowan dan Shanon berada.
Beberapa pasang mata sibuk mencuri-curi pandang ke arah Arya.
Wajah Arya memang sudah tidak asing di kantor Rowan pastilah setelah ini penampilan Arya hari ini akan menjadi bahan gosip para karyawati-karyawati di kantor Rowan.
Bayangkan saja Arya bahkan hanya mengenakan kaos santai dengan celana selutut yang membuatnya terlihat lebih muda dan segar.
Arya mendengus kesal ketika seorang karyawati mencoba mencari kesempatan untuk tebar pesona kepadanya saat ia hendak masuk ke dalam lift hingga membuat rambut karyawati itu tersangkut pada rantai Rolex miliknya.
Namun dengan acuh Arya menarik pergelangan tangannya dengan kasar hingga karyawati itupun mengaduh kesakitan.
Setibanya Arya di lantai 10, mata Arya langsung menangkap sosok perempuan yang baru saja semalam mendesah dan menyebut namanya berkali-kali.
Baru saja Arya membayangkannya , membuat dirinya menginginkan Shanon kembali. Namun sayang fokus Arya bukan itu saat ini.
"Berhenti bekerja sekarang juga!" perintah Arya ketika tiba di depan meja Shanon membuat Shanon mendongak ke arah manik biru milik Arya.
Shanon kembali menunduk dan mengerjakan tugasnya tanpa mempedulikan omongan Arya seakan Arya hanya angin lalu.
Arya menarik tangan Shanon dengan keras hingga Shanon terpekik.
"Kau gila!" umpat Shanon.
Namun Arya juga memilih tidak menggubris umpatan Shanon dan tetap menariknya hingga mereka tiba di depan lift. Sayangnya begitu pintu lift terbuka, Rowan sudah berada di hadapan mereka dengan tatapan dingin dan melihat ke arah tangan Arya dan Shanon.
Rowan menarik tangan Shanon yang satunya.
"Mau apa lu dengan karyawan gue?" tanya Rowan pada Arya.
Arya menatap Rowan dengan gusar. "Gue ada urusan sama dia, dan gue minta lu jangan pernah ikut campur urusan gue dengan dia Rowan!"
Namun Rowan tidak juga melepaskan pegangan tangannya. Rowan meraih Shanon dalam pelukannya dan merebut Shanon dari Arya.
Di saat bersamaan, ponsel Arya berdering berulang kali. Arya dengan terpaksa mengangkat panggilan teleponnya , karena itu dari Darlene.
"Ya?"
"Apa?! Aku akan segera kesana!"
Tanpa berkata apa-apa lagi Arya meninggalkan Rowan dan Shanon setelah menerima panggilan telepon itu. Lutut Shanon terasa lemas dan tubuhnya pun ambruk, untung saja dengan sigap Rowan menahan tubuh Shanon yang limbung.
Shanon dipapah Rowan menuju sofa yang dekat dengan mereka.
"Ceritakan padaku." Rowan menuntut Shanon sebuah jawaban.
Shanon meremas jari tangannya. Ia tidak tahu harus menjawab apa.
"A..ada sedikit kesalahpahaman antara saya dengan tuan Arya." ucap Shanon dengan suara bergetar.
Rowan mengerenyitkan dahi nya, namun dengan penuh kesabaran Rowan menunggu Shanon membuka mulutnya lagi.
Shanon menghela nafas. "Aku..."
Kata-kata Shanon mengambang di udara.
"Aku... maaf Rowan, lebih baik aku kembali bekerja." putus Shanon agar Rowan tidak bertanya lebih lanjut lagi. Bagi Shanon rasanya tidak etis bila harus menceritakan masalah pribadinya kepada orang luar yang baru saja di kenalnya, terlebih Rowan adalah atasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sang Wanita Simpanan
Roman d'amourShannon , Shannon Clarista Yohana seorang perempuan berumur dua puluh delapan tahun yang tampak normal, kehidupannya biasa-biasa saja sampai suatu ketika ia menawarkan diri sebagai penebus hutang ayahnya. Dan tanpa disangkai dirinya terpaksa harus m...