Part 8

3.7K 117 12
                                    

Author POV

Shanon hari ini sudah berencana untuk mencari pekerjaan lagi. Ia tidak mungkin berdiam diri.

Sialnya di perjalanan, ban mobil yang dikendarai nya kempis terkena paku. Hujan pun sedang mengguyur kota Jakarta dengan derasnya.

Dengan terpaksa Shanon menepikan mobilnya, padahal dia sudah ada jadwal wawancara pukul sembilan yang berarti sepuluh menit lagi.

Shanon keluar dari mobilnya dan melihat ke arah ban yang sudah terlalu kempis yang tidak memungkinkan Shanon melajukan mobilnya kembali.

Dari kejauhan seorang pria berjas tampak melihat sosok Shanon yang sedang diguyur hujan. Hatinya terenyuh saat melihat wanita yang dicintainya kedinginan di bawah guyuran hujan yang semakin lebat.

Tanpa pikir panjang , pria itu menepikan mobil sport keluaran terbarunya dengan asal dan berlari ke arah Shanon.

Shanon yang masih berusaha menelpon orang bengkel tiba-tiba merasa hujan di sekitarnya berhenti. Namun anehnya hanya di atas dirinya saja.

(image source : Just Jared)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(image source : Just Jared)

Shanon menjatuhkan ponselnya, matanya beradu pandang dengan pria yang saat ini sedang memayungi nya.

Tatapan pria itu begitu mendalam hingga membuat bibir Shanon begitu kelu.

"Pak Rowan?" ucap Shanon tidak percaya dengan matanya sendiri.

Rowan pun meraih tangan Shanon dalam gandengannya. Shanon hanya bisa terkejut dan diam mengikuti Rowan.

Rowan membukakan pintu mobilnya dan mempersilahkan Shanon masuk, Shanon pun menurut dan mengikuti Rowan.

Rowan menyalakan mesin mobil dan menghidupkan penghangat agar Shanon tidak merasa kedinginan.

"Lepaskan pakaianmu." ucap Rowan.

Shanon terkejut sambil mendekap dadanya.

"Maksud anda?!"

Rowan melihat ekspresi terkejut Shanon seakan-akan dirinya adalah seorang pria cabul. Rowan pun tertawa.

"Maksud saya, lepaskan jaketmu yang sudah basah kuyup itu." Rowan geli sendiri melihat Shanon yang salah tingkah.

Shanon sendiri langsung bersemu merah.

Lalu Shanon menuruti kata Rowan dan melepas jaket nya yang sudah basah kuyup.

Rowan memberi Shanon selembar selimut tebal. "Pakai ini."

Perlahan tubuh Shanon yang menggigil tadi berubah menjadi hangat.

Rowan menjalankan mobilnya.

"Kamu mau kemana?" tanya Rowan pada Shanon.

"Saya.. saya mau ke gedung Bidakara pak Rowan."

"Panggil saja Rowan." ucap Rowan sambil tersenyum hingga menampilkan deretan giginya yang putih dan rapi.

Cinta Sang Wanita SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang