Part 17

2.1K 114 10
                                    

Author POV

-Jakarta-

Rintik hujan turun membasahi bumi, seakan turut merasakan kepedihan di hati Shanon.
Shanon duduk di sisi jendela sambil netra nya tidak luput memandangi hiruk pikuk kendaraan yang berlalu lalang di bawah gedung.

Shanon mengangkat telapak tangannya dan menempelkannya di kaca, seakan dapat menyentuh rintik hujan.

Lalu Shanon mengelus kembali perutnya yang masih rata.

Naluri keibuannya muncul begitu saja secara alami.

Hari ini mual yang dirasanya sudah tidak terlalu mendera, tapi tetap kepala Shanon masih terasa berat, mungkin karena banyak sekali yang sedang dipikirkannya.

Tiba-tiba bel pintu apartemen Shanon berdering.

Shanon bangkit dan membukakan pintu, ia berpikir pastilah Arya yang datang, tapi ternyata Shanon keliru.

Mata hijau Rowan yang ceria menyambutnya di ambang pintu.

"Hai, good morning." ucap Rowan dengan hangat.

"Apa aku boleh masuk?"

Shanon mengangguk.

Rowan pun melangkah masuk sambil membawa banyak sekali kantong berisi makanan-makanan dan minuman serta camilan-camilan.

"Apa kau sudah sarapan?"

"Belum, apa yang kau lakukan pagi-pagi buta seperti ini Rowan?" tanya Shanon bingung.

"Apa kau tidak lihat?" tunjuk Rowan ke atas meja Shanon yang sudah penuh dengan kantong yang Rowan bawa tadi.

Rowan langsung mengeluarkan semua isi kantong berlogo restaurant-restaurant ternama di Indonesia.

Ada Chicken Maryland, Pancake, Pasta Aglio Olio Bacon, Burger, Bakmie goreng, Dumpling, Nasi goreng, Curry Rice dan masih banyak yang lainnya.

( image source : Uber Eats )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( image source : Uber Eats )

Shanon hanya bisa menatap bengong ke arah makanan-makanan itu.

"Rowan!" seru Shanon

"Yes princess?" tanya Rowan dengan aksen British kental yang dimiliki nya.

"Apa kau mau membuatku menjadi seekor beruang madu?!" tanya Shanon sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Rowan menarik kursi dan menggandeng tangan Shanon untuk duduk.

"Ayo duduk , kamu harus banyak makan, ini semua demi dirimu dan juga bayi yang ada di dalam kandunganmu." Shanon terhenyak mendengar kata-kata Rowan, Rowan pria yang sangat baik, dia bahkan peduli dengan anak yang ada di dalam kandungannya padahal Rowan bukan ayah dari bayi ini.

Shanon menatap Rowan dalam diam sebelum akhirnya Shanon bertanya.

"Kenapa kamu melakukan semua ini?"

Cinta Sang Wanita SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang