Part 15

2.3K 115 7
                                    

Author POV

Shanon berusaha menyesuaikan pandangan matanya, ia baru saja bangun. Tubuhnya terasa remuk.

Lagi-lagi Shanon berusaha ke kamar mandi dan kembali memuntahkan semua isi perutnya, bedanya hari ini hanya cairan yang keluar dari kerongkongannya.

Sudah dua hari perut Shanon belum terisi makanan, apalagi akibat kejadian kemarin.

Tubuh Shanon terasa terbakar.

Dan pandangan matanya perlahan demi perlahan menjadi gelap gulita.

Samar-samar ia mendengar suara seseorang memanggil namanya.

....................

Rowan POV

Entah mengapa hingga pagi perasaanku tidak enak. Aku sama sekali tidak bisa tidur dari semalam hingga matahari terbit.

Hanya rasa khawatir yang makin menghinggapi pikiranku saat ini.

Bagaimana kalau Shanon disakiti oleh bajingan Arya?!

Perasaan menyesal telah meninggalkan Shanon kemarin muncul dalam benakku.

Dengan bergegas aku menyambar kunci mobil Aston Martin milikku dan segera menuju ke apartemen kemarin.

Aku sudah tidak memedulikan satpam yang menghalangiku untuk masuk ke dalam lift khusus yang akan menuju ke atas.

Aku menekan bel pintu Shanon terus menerus namun tidak ada jawaban. Apa mungkin Shanon sudah pergi?

"Anda mencari siapa tuan?" tanya satpam yang tadi mengejarku dari bawah.

"Saya mencari nona yang menghuni apartemen ini." ucapku pada satpam itu.

"Maaf tapi atas perintah tuan Arya, tidak boleh ada seorang pun yang naik kesini tanpa izin beliau." Satpam itu berusaha memintaku untuk pergi.

Aku mengeluarkan dompet dari sakuku dan mengambil hampir sekitar dua puluh lembar uang seratus ribuan lalu memberikannya pada satpam itu.

"Ini untukmu pak, bantu saya buka pintu ini."

Satpam itu membelalakan matanya lalu melihat ke sekeliling lalu ke arah CCTV.

"Maaf pak tapi bukan saya tidak mau membantu, tapi disini ada CCTV nanti saya bisa kehilangan pekerjaan saya." ucap satpam itu.

"Saya akan memberikan anda pekerjaan dengan gaji dua kali lipat, jadi sekarang bergegaslah dobrak pintu ini!" ucapku yang langsung di sambut senyum bahagia dari pak satpam itu.

Satpam itu langsung bertindak, ia mulai mengambil aba-aba dan langsung mendobrak pintu itu dengan badannya yang besar. Tanpa menunggu lama, pintu apartemen itu pun akhirnya bisa terbuka.

Aku menerobos masuk dan langsung mencari Shanon.

"Shanon!" seruku memanggilnya, namun tidak ada jawaban.

Aku masuk ke ruang tamu mencarinya , namun tidak ada, lalu aku memutuskan ke dalam kamar tidur Shanon , seprei nya berantakan seperti habis... bercinta.

Aku bergegas ke kamar mandi, darahku berdesir cepat ketika melihat pemandangan di depanku. Shanon jatuh pingsan dan wajahnya membiru tanpa sehelai pakaian.

Aku mendengar suara langkah satpam yang tadi membantuku mendekat, dengan cepat aku melepaskan kaos ku dan menutupi tubuh Shanon. Aku terkejut, tubuhnya sangat dingin.

"Ya Tuhan , ada apa ini pak?! Kenapa nona ini pingsan?" Satpam itu tidak kalah terkejutnya denganku.

Aku segera memanggil dokter yang kemarin aku panggil , lalu aku menyuruh satpam itu berjaga di depan.

Cinta Sang Wanita SimpananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang