Maaf baru update, aku lagi sibuk kuliah online di real life dan waktu luang diisi dengan nonton drakor. Jadi, lupa kalau harus nulis cerita wattpad.
Nb : cerita tidak direvisi. Harap maklum.
~
~~
~
"Bi, aku masih mau ngomong---"
Sambungan telepon diputus dari pihak Bianka. Setelah penjelasan singkat, cepat dan seenaknya dari wanita yang tiba-tiba beralasan terserang flu.
Icha menatap layar ponselnya, mencoba menghubungi Bianka lagi namun nihil. Ia sudah terbiasa dengan sikap Bianka yang tidak tepat janji.
Wanita berjilbab hitam itu mencoba maklum, meski separuh dirinya telah hilang kesabaran.
Dasar Bianka!
Lalu, bagaimana dengan perdana film action romance yang akan dibintangi Park Bo Goum, aktor favoritenya?
Icha benar-benar ingin nonton. Ia bahkan punya dua tiket, miliknya dan juga punya Bianka.
Setelah meredam emosi dengan cukup baik. Icha memutuskan untuk tetap nonton film tersebut, meskipun seorang diri.
Tidak masalah.
Icha hanya perlu melihat Oppa favorite-nya.
Tidak dipungkiri, bahwa Icha juga penyuka drama Korea. Bermula saat ia menonton MV Mr. Simple milik Super Junior.
Tidak ingin berlarut-larut dalam demam nostalgia lama. Icha mengambil langkah besar dan berani, bahwa ia bisa pergi sendirian.
Kebetulan, Iqbaal sedang kuliah di kampus. Icha mengunci pintu dengan yakin.
Icha mengipasi wajahnya yang terasa terbakar dan terpapar debu polusi. Ia berdiri menunggu taksi ataupun angkutan umum di depan jalan utama gedung apartemen.
Dari kejauhan Icha mengenali sebuah mobil yang mendekat, secara tidak langsung membuat tubuhnya mundur dan memandang mobil itu lekat.
Mobil tersebut berhenti. Menampilkan siluet sempurna sang pemilik yang tidak bisa dipungkiri telah mengalahkan Park Bo Goum dihati Icha.
Dia, adalah Iqbaal. Suaminya.
"Nunggu taksi?" tanya Iqbaal singkat.
"Iya, Kak. Sudah 5 menitan, belum ada tanda-tanda."
Iqbaal tertawa kecil, melirik Icha sekilas. "Jalan di persimpangan ada yang jebol. Jadi, akses ditutup sementara. Makanya, angkutan umum mungkin malas lewat sini karena harus mutar." Iqbaal menjelaskan secara rinci.
"Ohhhh, begitu." Icha memberi respon lugu.
"Yaudah kamu naik, aku anterin. Mau ke kampus kan?"
"Nggak usah repot, Kak. Aku jalan kaki aja sampai ke persimpangan jalan, nyari taksi di sana."
"Yaudah naik! Aku anterin sampai sana," tawar Iqbaal lagi berbaik hati.
Tidak butuh waktu lama, Icha mengangguk setuju. Ia memutuskan menumpang dengan sang suami.
"Kak Iqbaal mau ke kampus?" ucap Icha membuka obrolan. Tidak betah dengan rasa canggung yang menjadi orang ketiga diantara mereka.
"Iya, kamu?"
"Aku mau nonton."
"Sendiri?" Iqbaal melirik Icha sebentar.
![](https://img.wattpad.com/cover/262390419-288-k869147.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMU! ISTIMEWA
Literatura FemininaOn going! Update : Friday Bisa lebih kalau tidak sibuk. *** Annisa atau yang lebih akrab dipanggil Icha benar-benar terkejut ketika seorang pria melamarnya di tengah-tengah keramaian kampus. Pria itu bukan sembarang pria, dia adalah Iqbaal, ia aktif...