part 3

9.5K 1.1K 35
                                    

lisa berjalan menelurusi jalan mencari sebuah minimarket, setelah 10 menit berjalan akhirnya ia menemukan sebuah minimarket di persimpangan jalan. lisa masuk dan mengambil satu botol minuman  dingin. 

"2000 won" ucap kasir. 

"aku mau beli T-money" ucap lisa sambil menunjuk T-money bergambar beruang coklat karakter line. 

"kau mau top up sekalian?" ucap kasir sambil mengambil kartu T-money yang di inginkan lisa.

"ne, aku mau top up 20 ribu won" ucap lisa. 

"jadi totalnya 24.500 won" ucap kasir lalu memberikan kartu yang telah ia to up kepada lisa. 

lisa membayarnya lalu pergi ke sebuah halte, lisa mencari tujuan yang akan dia tuju di sebuah gambar rute yang tertempel di dinding halte. setelah mendapatkan nomor bis tujuannya, lisa duduk dan menikmati minuman dingin yang tadi ia beli. tiba tiba saja ia dikejutkan dengan suara teriakan seorang wanita. suasana halte yang sepi membuat lisa bertanya tanya dari mana suara itu berasal. dia melihat sekeliling mencari sumber suara yang tadi ia dengar tapi ia tidak melihat apapun. wajar saja bila daerah rumah lisa sepi karena bisa di bilang rumah lisa agak jauh dari pusat kota. 

lisa berpikir bahwa ia salah dengar dan kembali duduk di halte tapi suara itu muncul lagi dan sekarang lisa menjadi yakin bahwa ada wanita yang berteriak minta tolong. suara wanita itu terus terdengar tidak seperti sebelumnya yang hanya terdengar sekali. ini memudahkan lisa untuk mencari sumber suara, lisa terus mengikuti suara itu hingga langkah kakinya terhenti di sebuah gang buntu. lisa yakin suara itu dari sana tapi ia tidak melihat apapun selain tempat pembuangan sampah yang cukup besar. karena keyakinan lisa bahwa suara itu berasal dari sana lisa memberanikan diri masuk kedalam gang buntu itu. 

lisa juga mengambil sebuah kayu balok bekas pembangunan yang terletak di sepanjang gang itu. lisa tersentak kaget ketika melihat sebuah tangan dari balik tempat pembuangan sampah tersebut di tambah lagi tawa seorang pria. lisa mempercepat langkahnya mendekati tangan tersebut dan betapa terkejutnya dia melihat seorang wanita berambut pirang dalam keadaan hampir telanjang dalam dekapan seorang pria. 

bug 

bug 

bug 

tiga pukulan kayu yang lisa bawa tepat mendarat ke punggung pria itu hingga pria itu merinti kesakitan dan tidak sanggup melawan. lisa berjongkok mendekati wanita pirang itu "kau baik baik saja?" tanya lisa. 

"tolong aku... dia mau memperkosaku" ucap wanita pirang itu. 

"kau mengenalnya?" tanya lisa. wanita itu menggeleng 

"brengsek" ucap lisa kesal. lisa kembali memukuli pria itu hingga pria itu benar benar tak berdaya. 

lisa kembali menatap wanita pirang itu, wajahnya penuh lebam dan juga atasan yang robek memperlihatkan bra bewarna putih. lisa dengan sigap melepas jaketnya dan memakaikannya ke wanita yang baru ia temui hari ini. lisa menelpon polisi dan tak lama polisi itu datang dan meringkus pria asing itu. karena melihat kondisi wanita pirang itu yang masih lemah lisa menggantikannya menjelaskan suasana yang terjadi. polisi itu mencatat semua laporan lisa dan meminta nomor ponsel dan identitas lisa agar ia bisa menghubungi lisa lagi jika membutuhkan kesaksian. 

setelah pria jahat itu pergi bersama polisi, lisa kembali melihat wanita pirang itu yang sedang meringkuk ketakutan.

"aku baru sampai disini, jadi aku tidak begitu tau letak rumah sakit di sekitar sini jadi jika kau tidak keberatan kita bisa mengobati lukamu dirumahku. kebetulan rumahku ada di dekat sini" ucap lisa. 

wanita pirang itu mengangguk setuju dengan ucapan lisa. lisa kemudian berjongkok membelakanginya "naiklah, aku akan menggendongmu" ucap lisa. 

"kau yakin?" kata wanita pirang itu. 

"hmm.. aku yakin, naiklah tidak apa apa. aku bukan orang jahat" ucap lisa. 

wanita pirang itu perlahan memeluk lisa dari belakang dan lisa mulai berjalan dengan menggendongnya. mereka tidak berbicara satu kata pun sampai mereka berdua sampai di rumah lisa. wanita asing itu duduk dan lisa masuk kedalam kamarnya membuka koper besarnya dan mengambil pakaian bersih untuk wanita itu. tak lupa lisa juga mengambil kotak obat. 

lisa duduk di depan wanita asing itu dan mulai mengobati luka yang di derita wanita berambut pirang. wanita itu merintih perih ketika lisa mengobatinya tapi lisa tidak ada pilihan lain dan itu harus dilakukan meskipun wanita di depannya merintih kesakitan.

"selesai" ucap lisa. 

"gomawo" ucap wanita itu. 

lisa hanya tersenyum lalu memberikan pakaiannya pada wanita itu "bajumu robek, lebih baik kau pakai ini. itu kamar mandinya" ucap lisa. 

setelah memastikan wanita berambut pirang itu masuk kedalam kamar mandi lisa bergegas ke dapur dan menghangatkan makan yang ada di dalam lemari es. tak lama kemudian wanita asing itu menghampiri lisa di dapur. 

"apa yang kau lakukan?" tanya wanita itu. 

"aku menghangatkan makanan untukmu. setelah ini kita makan karena aku yakin tenagamu terkuras karena melawan pria brengsek itu" ucap lisa sambil tersenyum. 

"maaf jika aku merepotkanmu" ucap wanita itu. 

"tidak sama sekali. ambil gelas itu dan minumlah. kau harus banyak minum. sebentar lagi ini selesai" ucap lisa. 

wanita itu pergi meninggalkan lisa dengan membawa segelas air. ia menunggu di ruang tengah dan kemudian lisa datang dengan membawa sepiring japchae. "makanlah" ucap lisa. 

"kau???" tanya wanita itu. 

"aku tidak lapar" ucap lisa. 

wanita itu makan dengan lahap seolah ia belum makan selama tiga hari, lisa hanya tersenyum lalu ia merapikan rambut wanita itu dan mengaitkannya kebelakang agar wanita itu tidak terganggu. wanita berambut pirang itu tersenyum menatap lisa "kau sangat baik padaku tapi bodohnya aku tidak bertanya siapa namamu. siapa namamu?" tanya wanita itu. 

"lalisa manoban. kau bisa memanggilku lisa. dan kau?" ucap lisa

"park chaeyoung. kau bisa memanggilku rose" ucap rose. 

"nama yang indah. senang bertemu denganmu" ucap lisa. 

"anniya... aku yang beruntung telah bertemu denganmu. apa jadinya bila kau tidak menolongku tadi" ucap rose. 

"kenangan buruk tidak perlu di ingat. yang terpenting sekarang kau tidak apa apa" ucap lisa.

"kau benar" ucap rose. 

"bisa ceritakan padaku bagaimana tadi bisa terjadi" ucap lisa. 

"aku pergi mengunjungi makam eommaku di daerah sini. ketika aku berjalan ke halte pria itu tiba tiba mendekapku dan menarikku ke tempat tadi" ucap rose. 

"kau tinggal disekitar sini?" tanya lisa. 

"tidak, tempat tinggalku cukup jauh dari sini. sekitar 45 menit dari sini" ucap rose. 

"ohh begitu kalau begitu nanti aku akan mengantarmu pulang. tapi tidak perlu terburu buru, kau bisa istirahat disini terlebih dulu" ucap lisa. 

"apa tidak apa apa?" tanya rose. 

"tentu saja" ucap lisa sambil tersenyum. 

T.R.I.A.N.G.E.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang