part 61

7.3K 810 19
                                    

Jennie pov

Aku terbangun setelah malam yang panjang kulalui dengan lisa. Dia sudah gila, bukan hanya dia tapi aku merasa aku juga gila karena menyetujui ucapan lisa tentang memasukkan bola silikon itu kedalam vaginaku. Tapi aku tidak menepis bahwa semalam adalah sex terindah yang pernah kulakukan dengan lisa.

Kami tidak berhenti meskipun orgasme 2 kali seperti yang biasa kami lakukan. Aku tak tau berapa kali aku mendapatkan puncak kenikmatan. Kami terus bercinta hingga jam 3 pagi dan itu gila. Gila tapi nikmat.

Ku lihat lisa masih terlelap dengan selimut tebal yang menutup tubuh kami. Beberapa kali aku mencium pipinya berharap lisa membuka mata tapi sayangnya itu tidak terjadi. Lisa hanya tersenyum tanpa membuka matanya.

Tok
Tok
Tok

"Jennieyah.... gwencana?" Jisoo unnie berteriak.

Aku yakin dia khawatir karena melihatku berkeringat kemarin. Aku turun dari tempat tidur. Membuka sedikit pintu kamar untuk membuat cela agar kepalaku bisa terlihat.

"Aku baik baik saja unnie" ucapku.

"Kau yakin? Kenapa kau tidak membuka pintumu? Apa terjadi sesuatu?" Tanya jisoo.

"Aku sedang tidak memakai baju" ucapku.

"Ahhh jadi itu alasannya" jisoo unnie berbicara seolah ia tau apa yang sedang terjadi padaku.

"Aku memiliki beberapa mainan lain jika kau mau" dia menggodaku dari cara bicaranya aku rasa jisoo unnie benar benar tau apa yang sedang terjadi padaku.

"Unnie, apa kau juga melakukannya pada soo joo unnie?" Tanyaku.

"Tentu saja. Kita membutuhkan itu sebagai improvisasi" ucap jisoo.

"Kau gila" ucapku.

"Kegilaanku membuat hubunganmu dan lisa semakin erat. Aku yakin kau sadar itu, habiskan waktumu dengan lisa. Aku dan soo joo akan mengajak nyonya song jalan jalan. Kita bertemu saat makan malam" ucap jisoo.

Jisoo berbalik berjalan menjauhiku tapi aku dengan cepat meneriaki namanya.

"Apa lagi?" Tanya jisoo.

"Saranghae" ucapku.

Jisoo unnie tersenyum sambil membuat bentuk hati yang besar di atas kepalanya. Aku terkekeh melihat apa yang ia lakukan. Ku tutup pintu kamarku, tak lupa juga aku menguncinya lalu aku kembali menyusup kedalam selimut.

Perlahan kulihat mata lisa terbuka, mungkin ia sedikit terganggu dengan pergerakanku. Ia meletakkan tangannya di atas perutku lalu ia tersenyum.

"Selamat pagi" lisa berbicara sambil tersenyum.

"Pagi.. maaf jika aku mengganggumu" ucapku.

"Kita baru tidur jam 3 pagi tapi sekarang kau sudah bangun. Kau tidak mengantuk?" Tanya lisa.

Aku memeluknya dan membenamkan wajahku di dadanya. Perlahan lisa mengusap punggungku sambil sesekali mengecup kepalaku.

"Aku rasa kita harus bangun. Eomma pasti khawatir padamu, dia pikir kau semalam sakit" ucap lisa.

"Jisoo unnie sudah mengurusnya. Kita memiliki waktu berdua hingga makan malam" ucapku.

"Kakak iparku memang terbaik. Jadi apa yang akan kita lakukan hari ini?" Tanya lisa.

"Morning sex" aku menggodanya.

"Hon... apa kau tidak lelah?" Tanya lisa.

"Wae? Kau lelah?" Tanyaku.

T.R.I.A.N.G.E.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang