Part 4

9.3K 1K 61
                                    

ji hyo pulang kerumah dan tidak melihat keberadaan lisa, ia memanggil berkali kali nama lisa tapi lisa tidak ada. ji hyo mulai khawatir dan mencoba menghubungi lisa. tapi bodohnya, ia tidak tau nomor telpon putrinya sendiri. tak lama kemudian, ia mendengar pintu gerbang terbuka. ji hyo mengintip dari jendela dan ternyata yang datang adalah lisa. ji hyo merasa lega setelah melihat lisa pulang.

"Kau dari mana nak?" Tanya ji hyo saat melihat lisa masuk kedalam rumah.

"Aku mengantar pulang teman baru eomma" ucap lisa.

"Teman baru?" Tanya ji hyo.

"Nee eomma. Namanya rose, aku menyelamatkannya tadi. Dia hampir saja di perkosa oleh seorang pria di gang buntu dekat halte" ucap lisa.

"Tapi kau tidak apa apa?" Tanya ji hyo khawatir.

"Aku memukul pria itu dengan kayu hingga dia tak berdaya lalu polisi membawanya" ucap lisa.

"Aigoo... kau pemberani sekali. Lalu apa yang kau bawa itu?" Tanya ji hyo sambil melihat plastik besar yang di pegang lisa.

"Ohh aku membeli kasur lipat dan juga selimut. Aku berencana membeli lemari juga tapi ini sudah terlalu malam" ucap lisa.

"Aigoo... kau tak perlu membelinya. Eomma akan membelikannya untukmu besok" ucap ji hyo.

"Baiklah. Eomma membawa ttokpokki?" Tanya lisa.

"Tentu saja. Ganti bajumu, eomma akan menghangatkannya" ucap ji hyo.

"Nee eomma" ucap lisa.

Lisa pov

Aku menikmati makanan yang selama ini hanya ku lihat di drama. Makanan ini semakin lezat ketika aku makan bersama eomma. Inilah yang ku inginkan, kasih sayang yang sejak perceraian orang tuaku tidak pernah aku dapatkan.

Aku makan dengan lahap hingga tetesan terakhir kuah pedasnya. Ini sangat nikmat.

"Kau terlihat kelaparan" ucap eomma.

Aku memang sangat lapar karena makan yang tadinya harus ku makan ku berikan pada rose.

"Aku tidak kelaparan eomma. Aku hanya sangat menyukai ini" ucapku. Aku sengaja berbohong agar eomma tidak memarahiku karena memberikan makananku kepada orang lain.

"Kau sudah memiliki sim card korea?" Tanya eomma.

"Aku lupa. Aku akan mengurusnya besok" ucapku.

"Biar eomma yang mengurusnya. Kau tinggal berikan passport dan kartu identitasmu" ucap eomma.

"Tidak perlu eomma. Eomma besok pasti sibuk. Biar aku saja" ucapku.

"Baiklah jika itu yang kau inginkan" ucap eomma.

Selesai makan, aku pergi keluar sebentar untuk menghirup udara segar. Perutku hampir meledak karena rasa nikmat ttokpokki yang di bawakan eomma.

Aku memperhatikan tanaman eomma dan memberikan sedikit air. "GD.... TAEYANG... TOP... DAESUNG... SEUNGRI tumbuhlah dengan baik baik" ucapku. Aku menamai tanaman eomma dengan boygrup korea favoriteku.

Tiba tiba saja seorang pria bertubuh kekar masuk kedalam pekarangan rumahku. Aku menatap pria itu dari ujung kaki hingga ujung kepala.

"Ada yang bisa ku bantu tuan?" Tanyaku.

"Aku ingin bertemu dengan ji hyo. Kau siapa?" Tanya pria itu.

"Aku lisa putrinya" ucapku.

Ia tersenyum lalu mendekatiku "kau lisa? Perkenalkan aku kim jungkook. Ibumu sering cerita tentangmu" ucap pria yang bernama jungkook sambil mengulurkan tangannya mengajakku berjabat tangan. Karena aku merasa pria ini baik jadinya aku memberanikan diri untuk berjabat tangan dengannya.

"Tunggu sebentar. Aku akan memanggil eomma" ucapku.

Aku bergegas masuk dan memberitahu eomma bahwa ada pria bernama kim jungkook mencarinya. Aku juga bertanya pada eomma siapa kim jungkook ternyata pria tadi adalah pria yang sedang dekat dengan eomma. Bukannya sedih aku malah akan mendukung jika paman jungkook bisa membahagiakan eomma.

Aku mengintip mereka dari jendela, mereka berbincang dan kulihat eomma tertawa. Tak lama kemudian eomma kembali masuk dan meminta berkas berkasku. Eomma berkata bahwa paman jungkook akan membantuku mendapatkan sim card. Hal positif pertama yang bisa aku dapatkan dari paman jungkook.

Setelah menerima semua identitasku, paman jungkook berpamitan untuk pergi. Aku bisa melihat eomma mengantarnya ke depan gerbang. Saat kembali kerumah aku bisa melihat senyuman manis di bibir eomma.

"Eomma jatuh cinta" kata itu yang bisa aku ucapkan.

Saat eomma masuk, aku menatapnya dengan tatapan penuh tanya.

"Wae?" Tanya eomma.

"Eomma menyukai paman jungkook" ucapku.

"Hmm.. dia pria yang baik. Apa kau tidak keberatan jika eomma dekat dengannya?" Tanya eomma berterus terang.

"Tidak sama sekali. Asalkan eomma bahagia dan juga paman jungkook menerimaku. Aku tidak mau bernasib seperti drama di televisi. Yang berjudul ibuku membuangku karena ayah tiriku" ucapku.

Eomma tertawa terbahak bahak mendengar ucapanku. "Kau lucu sekali nak... itu tidak mungkin. Eomma akan membuat cerita ibuku membunuh ayah tiriku karena menyakitimu" ucap eomma.

Aku pun tertawa mendengar ucapan eomma. Ternyata selera humorku berasal dari eomma. Aku tidak permah bercanda seperti ini bersama daddy.

Hoammm...
Rasa mengantuk tiba tiba melanda, aku mengajak eomma untuk merapikan tempat untukku tidur. Lalu kami berdua berbaring. Aku memeluk eomma dan menenggelamkan wajahku di tubuh wanita yang sangat sangat aku rindukan. Eomma mengusap punggunggku, rasanya masih sama seperti ketika aku kecil.

"Eomma.. menyanyilah untukku seperti dulu" ucapku.

"Kau ingin eomma menyanyi?" Tanya eomma.

Aku mengangguk sebagai tanda iya. Perlahan eomma mulai menyanyi. Meskipun aku tidak tau apa yang eomma nyanyikan tapi aku menikmatinya dan mendengar nyanyian eomma membuatku semakin mengantuk.

Lisa pov end



Ji hyo duduk di salah satu kursi menemani kim jungkook. Jungkook memberikan simcard baru untuk lisa dan juga berkas berkas lisa. "Terimakasih oppa" ucap ji hyo.

"Ini persoalan mudah. Jadi apa rencanamu kedepannya dengan lisa?" Ucap jungkook.

"Aku berencana memasukkan lisa ke universitas. Aku ingin putriku tidak bernasib sepertiku" ucap ji hyo.

"Kau bisa mendafttarkan lisa ke tempat yang sama dengan anakku. Universitas itu cukup bagus ya meskipun biayanya juga cukup mahal tapi kau tidak perlu memikirkan tentang itu. Aku bisa membantumu" ucap jungkook.

"Anniya... aku sudah terlalu banyak merepotkanmu. Lagi pula lisa putriku aku juga masih memiliki uang untuk menyekolahkan lisa" ucap ji hyo.

"Lisa juga akan menjadi putriku jika kita menikah song ji hyo" ucap jungkook.

"Hmm.. memangnya anakmu sudah memberimu ijin?" Tanya ji hyo.

"Masih susah. Tapi aku tidak akan menyerah. Bagaimana dengan lisa? Apa dia tau tentang hubungan kita?" Tanya jungkook.

"Dia tau. Dia menyerahkan semua keputusannya padaku. Jika aku bahagia maka dia akan menerimanya" ucap ji hyo.

"Dia putri yang pengertian" ucap jungkook.

"Waktu kecil lisa sering melihat pertengkaranku dengan ayahnya. Mungkin itu membuatnya berpikir seperti itu" ucap ji hyo.

Jungkook menggenggam tangan ji hyo dan tersenyum "aku tidak akan pernah menyakitimu. Aku akan membahagiakanmu dengan lisa" ucap jungkook.

"Terimakasih oppa. Aku sangat menghargai itu" ucap ji hyo.

T.R.I.A.N.G.E.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang