part 23

8.1K 962 23
                                    

Jennie pov

Aku melihatnya, aku melihat lisa duduk berdua dengan tzuyu. Aku pikir lisa hanya becanda tapi nyatanya mereka benar benar bertemu. Aku merasa kesal, aku merasa tidak suka melihat lisa duduk bersama dengan wanita itu.

"Chagiya... sepertinya kita harus pindah. Tidak ada tempat duduk disini" ucap taehyung.

Mendengar ucapan taehyung membuatku melihat sekitar kami dan benar saja bahwa tidak ada satu meja pun untuk kami.

"Oppa, kita duduk disana" ucapku sambil menunjuk ke arah lisa dan tzuyu.

"Ohh tzuyu dan lisa? Sejak kapan mereka dekat? Kau yakin ingin bergabung dengan mereka?" Tanya taehyung.

"Hmm... kajja" ucapku.

Aku berjalan menghampiri lisa dan tzuyu. Tzuyu nampak terkejut melihat kehadiranku bersama dengan taehyung. Aku meminta izin untuk bergabung, awalnya tzuyu menolak tapi untung saja lisa mengijinkan hingga akhirnya aku duduk di samping lisa dan taehyung duduk disamping tzuyu.

Aku bisa melihat dengan jelas wajah kesalnya, melihat kesal justru membuatku terasa senang.

"Aku tidak tau jika kalian dekat" ucap taehyung.

"Aku tidak perlu persetujuanmu untuk dekat dengan siapapun" ucap tzuyu.

"Aigoo kenapa kau galak sekali. Apa hubunganmu dengan lisa? Aku pernah mendengar kabar bahwa kau seorang lesbian. Kalian berkencan?" Tanya taehyung.

"Oppa hentikan" ucapku.

"Wae? Aku hanya ingin tau" ucap taehyung.

"Taehyung shi... apa kau harus tau tentang semua hal?" Tanya tzuyu.

"Tenanglah. Kenapa kau marah? Jika kau marah artinya kalian berdua benar benar berkencan. Wahh daebak" ucap taehyung.

"Cukup" bentak tzuyu

"Kau benar. Kami berkencan, kau puas sekarang" ucap tzuyu kesal.

Deg

Mendengar ucapan tzuyu seketika membuat hati hancur berkeping keping. Aku hanya bisa menatap lisa dengan tatapan penuh tanya dan berharap dia akan menjelaskan sesuatu tapi nyatanya tidak. Lisa hanya terdiam seolah ia menyetujui semua perkataan tzuyu.

Tapi penilaianku berubah ketika tiba tiba sebuah tangan menggenggam erat tanganku. Saat kulihat kebawah ternyata itu adalah tangan lisa.

"Kami tidak berkencan dan sampai kapanpun tidak akan pernah terjadi diantara kami. Aku sudah memiliki orang yang aku suka jadi jangan lanjutkan kesalahpahaman ini. Aku pergi" ucap lisa.

Lisa perlahan melepas genggamanku, lalu ia berdiri memakai mantelnya dan pergi begitu saja meninggalkan kami bertiga.

"Chou tzuyu sepertinya kau ditolak" ledek taehyung.

Tzuyu terlihat sangat kesal lalu ia pergi begitu saja meninggalkan kami berdua. Setelah kepergian tzuyu kulihat taehyung tertawa. Aku tidak mengerti apa yang lucu dari kejadian tadi. Karena kejadian tadi perasaanku padanya semakin lama semakin berkurang dan sebaliknya, perasaanku pada lisa semakin lama semakin besar.

"Tak seharusnya oppa berkata seperti itu. Berkencan atau tidak itu urusan mereka" ucapku.

"Ckk.. mereka saja yang terlalu terbawa perasaan" ucap taehyung.

"Kau membuat moodku memburuk malam ini. Aku pulang" ucapku lalu pegi meninggalkan taehyung. Taehyung mencoba menahan dan meminta maaf padaku tapi perlakuannya tadi benar membuatku kecewa bagaimana bisa pria yang aku kencani selama 3 tahun ini memiliki sikap yang begitu jelek. Aku mengabaikannya dan bergegas masuk kedalam mobil untuk pergi dari cafe.

Setelah pergi dari cafe itu aku bisa melihat lisa duduk seorang diri di halte. Sepertinya ia sedang menunggu bis. Aku meminta ahjussi berhenti di dekat halte. Aku turun dan perlahan mendekati lisa. Ia memakai earphone ketika aku mendekatinya jadi kupikir ia tidak menyadari bahwa aku duduk disampingnya.

Aku menghela nafas lalu memberanikan diri menggenggam tangan lisa. Lisa menatapku dan kulihat ia terkejut.

"Jennie" ucapnya.

"Kajja, aku akan mengantarmu pulang" ucapku.

"Tidak perlu. Aku bisa naik bis. Kau disini? Dimana taehyung?" Tanya lisa.

"Aku meninggalkannya di cafe. Aku tidak menyangka bahwa dia pria yang seperti itu. Kali ini jangan menolak, aku akan mengantarmu. Kajja, aku sudah kedinginan" ucapku.

Bukannya beranjak berdiri, lisa malah melepas mantelnya lalu memakaikannya di tubuhku.

"Sudah hangat?"tanya lisa.

Wanita ini benar benar telah mencuri hatiku. Dia sangat manis dan juga perhatian. Aku benar benar telah menyukainya.

"Apa kau gila? Kau bisa kedinginan" ucapku kesal.

"Tidak ini tidak dingin. Kajja,kali ini aku mengijinkanmu mengantarku" ucap lisa sambil tersenyum.

Lisa merangkul tubuhku lalu kami berdua masuk kedalam mobil. Dia berbohong jika dia merasa tidak dingin karena aku bisa melihat dengan jelas bagaimana tangannya bergetar karena kedinginan.

"Ahjussi tolong nyalakan penghangatnya" ucapku.

"Nee nona"ucap ahjussi.

Aku melepas mantel lisa lalu memberikannya pada lisa "jangan bersikap seperti pahlawan kesiangan. Kau kedinginan" ucapku.

Lisa terkekeh "apa terlihat?" Tanya lisa.

"Sangat terlihat" ucap jennie.

Lisa meletakkan mantelnya untuk menutupi kedua tangannya yang masih kedinginan. Aku perlahan memasukkan tanganku dan menggenggam erat tangannya.

"Sudah lebih hangat?"tanyaku.

"Ne.." ucapnya gugup.

"Jangan lakukan itu lagi. Sebelum kau memikirkan orang lain kau harus mengutamakan dirimu sendiri" ucapku.

"Aku mengerti. Jennieyah..." panggil lisa.

"Wae?" Tanyaku.

"Jika seperti ini maka aku tidak akan bisa melupakan perasaanku padamu" ucap lisa.

Aku tersenyum menatapnya "kalau begitu teruslah menyukaiku" ucapku.

Kulihat lisa tersenyum,pipinya memerah karena ia sedang tersipu. Menyadari pipinya memerah membuat lisa mengalihkan pandangannya keluar jendela.

Jennie pov end

Lisa pov

Ini bagaikan mimpi, jennie memintaku untuk terus menyukainya. Apakah ini pertanda bahwa dia menyukaiku? Aku benar benar tersipu kali ini. Kurasa aku tidak bisa menatap wajahnya. Jantungku berdetak sangat kencang dan ku harap jennie tidak mendengarnya.

Meskipun aku tau bahwa jennie memiliki taehyung tapi sejak saat ini juga aku tidak akan pernah melepaskannya. Aku akan terus menunjukkan perasaanku hingga jennie hanya menatapku. Mungkin terdengar gila tapi memantapkan diri untuk menjadi orang ketiga diantara hubungan jennie dan taehyung.

Setelah perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mobil jennie berhenti di dekat rumahku.

"Dimana rumahmu?" Tanya jennie.

"Di ujung sana. Mobil tidak bisa masuk jadi kau hanya bisa mengantarku sampai sini" ucapku.

"Kau tidak mengajakku ke rumahmu seperti yang kau lakukan pada chaeng?" Tanya jennie.

"Kau mau melihat rumahku? Rumahku tidak seperti rumahku. Rumahku sangat kecil aku takut kau tidak nyaman" ucapku.

"Kau takut aku tidak nyaman atau kau memang tidak ingin aku ke rumahmu?" Tanya jennie.

"Aigoo... bukan seperti itu maksudku. Arraseo,ayo kita masuk. Aku ingat kau belum makan malam karena kejadian tadi. Aku bisa membuatkanmu ramyeon" ucapku.

Jennie tersenyum dan mengangguk. Kami keluar dari mobil berjalan bersamaan sambil sesekali saling menatap dan tersenyum.
Lisa pov end

T.R.I.A.N.G.E.LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang