||LILY||-4

8 3 0
                                    

-CERITA HANYA FIKSI BELAKA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN-
-CERITA HANYA IMAJINASI SANG PENULIS-
-ENJOY-
-HAPPY READING-

-👑-

"Itu Clarence!! Bebek yang itu!! Satu lagii!.." Aku tertawa terbahak-bahak saat melihat sekumpulan bebek yang mengerubungi Clarence.

"Kakakk!! Bebeknyaaa!!! Haaaa!!.." Clarence ketakutan karena sebelumnya pernah kena gigit bebek yang ia beri makan sendiri.

"Hahahaha, tidak apa-apa!! Mereka tidak akan menggigit lagi karena tanganmu rasanya tidak enak!.." Aku bukannya menolong malah mengejeknya.

"Kakkk..." Clarence bertambah sebal akan sikap kakaknya ini yang tidak bisa diajak kompromi dalam sekejap.

Akhirnya setelah puas tertawa sampai mengeluarkan air mata, aku menghampiri Clarence lalu mengusir bebek-bebek yang mengerubunginya daritadi sampai membuat Clarence hampir menangis.

"Hushhhh, hushhh..." Aku mengusir sekumpulan bebek seraya mengayunkan tanganku sambil berjalan sampai benar-benar sekumpulan bebek itu menjauhi kami.

"Hahhhh..." Kataku sambil mengusap dahi seolah-olah selesai melakukan hal yang berat.

"Bebek menyebalkan, kita pulang saja! Sambil makan kembang gula.." Clarence melempar sisa roti yang ia pegang ke dalam telaga.

"Makan tuh!! Dasar bebek! Sudah dikasih makan juga!! Masih suka gigit tangan orang!.." Clarence berjalan meninggalkanku sambil menghentak-hentakkan kakinya disetiap langkahnya.

"Clarence tunggu!.." Aku mengambil keranjang yang berisi roti tadi lalu berlari menyusul Clarence yang sudah berjalan jauh didepan ku.

"Kau ingin kembang gula hm?.." Tanyaku untuk memulihkan kembali suasana hati Clarence.

"Hm!.." Clarence menjawab sambil mengangguk satu anggukan dengan ekspresi marah.

"Baiklah, kau lihat itu kan? Sepertinya itu pedagang kembang gula.." Kataku sambil menunjuk disatu titik didepan kita berdua.

"Iya! Ayo kak!.." Clarence mengubah suasa hatinya lalu berlari menuju penjual kembang guka dengan sangat cepat.

"Tunggu heyy!!" Aku pun turut menyusul Clarence sambil berlari.

Sesampainya aku dan Clarence di tempat penjual itu, Clarence melihat kembang gula warna-warni dan berbagai bentuk itu dengan mata yang terbuka lebar dan berbinar-binar.

"Kak, lihatlah...aku ingin yang itu.." Clarence menunjuk satu kembang gula yang berbentuk bintang dan memiliki warna biru campuran putih.

"Baiklah, mmm..pak.." Aku memanggil penjual yang tengah dikerumuni anak kecil lainnya.

"Kak, orang itu tidak akan mendengarmu.." Ucap Clarence sambil terus memusatkan matanya pada kembang gula yang ingin ia beli.

Tapi, saat aku ingin memanggil bapak penjual itu untuk kedua kalinya, kembang gula yang ingin Clarence beli itu diambil oleh penjualnya dan diberikan pada anak kecil yang juga membelinya.

"Hahh?? K-kakk, kembang gulanya diambill..." Clarence menghentak-hentakkan kakinya di tanah sambil terus menunjuk kearah kembang gula tadi.

WH0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang