||PENJELASAN||-3

8 2 0
                                    

-CERITA HANYA FIKSI BELAKA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN-
-CERITA HANYA IMAJINASI SANG PENULIS-
-ENJOY-
-HAPPY READING-

-👑-

"Kenapa menara sebesar ini tidak pernah dibersihkan?..hachuu!.." Aku memegang bangunan yang hanya dibuat dengan batu ini disepanjang jalan sampai membuat tanganku yang awalnya bersih menjadi kotor dan penuh debu.

"Jangan disentuh lagi, nanti terkena flu.." Ucap Cheo lalu meraih tanganku dan mengusapnya dengan sapu tangan bersih miliknya.

"Sebenarnya kita jalan selama ini apakah tidak membuahkan hasil?? Dimana ruangan Foenix?! Jauh sekali!.." Aku mengeluh sambil memegangi perut dan kakiku yang kian lama sudah tidak kuat untuk membawaku menuju keatas menara yang jika dilihat masih belum nampak ujungnya.

"Mereka penyihir, jadi mereka bisa menggunakan mantra untuk berpindah tempat atau bisa kita sebut dengan teleportasi.." Jelas Cheo sambil menggandengku.

"Teleprotasi?.." Kataku yang masih terbelit-belit menyebut kata 'teleportasi'.

"Te...le...por...ta...si..." Ucap Cheo dengan nada mengeja untuk membuatku paham.

"Te...le...pro...tasi...Ahh! Kenapa sulit sekali?!.." Kataku sambil marah-marah tak karuan.

"Lupakan saja, toh tidak penting juga kan?.." Kata Cheo lalu kita pun dengan recehnya tertawa padahal tidak ada yang lucu.

Tapi tiba-tiba..

"Wah!! Selamat datang Yang Mulia! Dan Nona!!.." Ucap seseorang yang berhasil membuatku dan Cheo terkesiap dan berakhir saling memeluk satu sama lain.

"Astaga! Dasar kurang ajar!.." Ucap Cheo sambil aksi merapikan pakaiannya yang padahal ia malu karena reaksinya saat terkejut tadi.

Aku merapikan gaunku juga lalu menatap seorang wanita cantik yang tengah melayang diatas kami sambil menggunakan jubah yang serupa seperti Foenix.

Wanita itu menatapku balik dan sesaat aku terkejut tapi aku kembali menatapnya dengan tatapan kagum.

"Wahh! Lily juga mau seperti itu!.." Ucapku sambil menunjuk wanita yang tengah melayang dengan tatapan berharap.

"Maaf Nona Lily! Saya kurang berkenan untuk mengizinkan anda menggunakan mantra terbang seperti saya karena kurangnya pengalaman anda.." Jelasnya lalu perlahan ia turun dan kakinya pun menapak ke salah satu anak tangga.

"Perkenalkan Electra!.." Wanita berkacamata yang bernama Electra ini tanpa ragu dan tanpa basa-basi langsung mengulurkan tangannya untuk mengajakku berkenalan yang padahal tangannya itu penuh debu.

"Singkirkan tanganmu, aku tidak mau dia diserang flu gara-gara kau menyentuhnya.." Ucap Cheo demikian tapi tanpa menunggu 3 detik aku langsung menyambar telapak tangan Electra dan menerimanya sebagai teman baruku.

"Perkenalkan namaku Lily!!.." Seru ku dengan bangga sambil memegang erat pergelangan tangan Electra.

"Baiklah Nona Lily, dannn...eee...oh iya, Yang Mulia Cheo! Ada perlu apa kemari??.." Tanya Electra berbasa-basi untuk menanyakan apa tujuanku dan Cheo kemari.

WH0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang