||LILY||-5

7 2 0
                                    

-CERITA HANYA FIKSI BELAKA DAN TIDAK ADA UNSUR KESENGAJAAN-
-CERITA HANYA IMAJINASI SANG PENULIS-
-ENJOY-
-HAPPY READING-

-👑-

"Lily, kamu tidak apa-apa? Lily kamu harus berjuang.."

"Lily kami menyayangimu sayang.."

"Lily teruslah bertahan, jangan sampai semua orang menganggapmu lemah.."

"Akan ada kebahagiaan dan keajaiban untukmu cantik.."

"Kuat nak!.."

Aku menangis dalam tidur karena mendengar suara yang sangat lembut tengah mendukungku agar tidak berhenti disini.

"Mama, papa...Lily capek.."

"Bawa Lily, Lily ingin bersama kalian.."

Ditengah putihnya pandanganku, aku menangis sambil terus berlari mengejar asal dari suara itu.

"Lily, kau harus bertahan, penduduk Orchitonia membutuhkan mu.."

Aku seakan sedang berada di ambang kematian, suara orang yang telah meninggal menggema di telinga dan benakku yang membuat ku ingin menjemput mereka.

"Tapi, aku sudah lelah.."

Ucapku sambil memandang pandangan yang isinya hanya putih.

"Aku ingin bersama mereka.."

"Aku ingin bahagia bersama mereka.."

Aku memberhentikan langkahku lalu melihat telapak tanganku yang kembali seperti semua, yang awalnya penuh luka robek. Semuanya menjadi sembuh dan tidak meninggalkan bekas sama sekali. Semua luka ku juga terasa sudah sembuh, dan saat ini aku merasa kalau tubuhku sehat.

"Seharusnya dengan bukti kalau luka ku hilang, berarti aku sudah meninggal.."

"Dewa, aku ingin bersama mama dan papa.."

Aku menatap kearah langit-langit meskipun tidak terlihat apapun. Aku menangis sambil berdoa agar nyawa dan jiwa ku diambil oleh Dewa.

"Lily, tidak boleh begitu nak. Kami selalu ada di sampingmu.."

Aku menutup telingaku secara tiba-tiba karena semakin lama suara-suara itu semakin terdengar keras dan berdengung hebat di telingaku.

"Ngunngggg!!.."

"Tidak, hentikan!.."

"Kalian tidak pernah ada!.."

"Kalian tidak pernah mendukungku!.."

"Pergi!.."

Aku menutup telingaku rapat-rapat dan tiba saatnya aku kembali melemah lalu akhirnya aku tergeletak di tanah. Aku merasakan kalau rumput-rumput halus tengah menyapu pipiku sampai membuatku geli. Dengan keadaan yang masih bisa terjaga aku memandang tiga orang tengah berjalan kearahku dengan pandangan yang remang-remang tentunya.

WH0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang