BAB 20

72 13 0
                                    

***

❝ 𝖀𝖓𝖑𝖎𝖒𝖎𝖙𝖊𝖉 𝕭𝖆𝖑𝖆𝖓𝖈𝖊 ; 𝕲𝖊𝖙 𝕰𝖓𝖔𝖚𝖌𝖍 ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ 𝖀𝖓𝖑𝖎𝖒𝖎𝖙𝖊𝖉 𝕭𝖆𝖑𝖆𝖓𝖈𝖊 ; 𝕲𝖊𝖙 𝕰𝖓𝖔𝖚𝖌𝖍 ❞

***

...

Daisuke memicingkan matanya tajam.

"Apa apaan ini," desis haru. Mata retinanya yang agak takluk dengan gelap tak bisa menemukan gadis tersebut.

ZLEEEEEEEBBBBBBBB..............!

Suara pisau yang menembus sesuatu membuat kedua perempuan di sebelah daisuke menjerit.

CRRRRRRRRRREEEEEEEEEEET...........!

Darah amis menempel di seragam haru dan daisuke, sampai pipi haru dan dahi, jari tangan daisuke ikut menempel darahnya seketika semuanya panik mendengar sebuah senjata tajam.

"Sial!" Umpat haru kesal.

Namun sesaat, lampu di peron kembali menyala tapi lebih terang lagi dari yang pertama. Kereta bawah tanah pun lewat di depan mata mereka.

"Suzue" panggil daisuke.

"Haik(iya) daisuke-sama"

"Telepon polisi suruh kemari, cepat"

"Baik" angguk suzue, lalu mengetik tombol tombol aplikasi di benda pipihnya dan langsung ia tempelkan segera setelah menyambungkan koneksi teleponnya.

Tak ingin menunggu datang kepolisian saja, haru mengitari tangga atas yang ternyata itu darah si korban.

"Kambe!"

"Kesini" suruh haru menggaetkan daisuke untuk menariknya melihat darah cecer yang kental.

Sejenak keduanya terlena, hingga akhirnya buru buru menyelidiki darah ceceran itu sampai menuju toilet wanita di sebelah toilet pria.

Haru dan daisuke berhenti di depan toilet, keduanya masih sadar bahwa tempat ini hanya untuk dimasuki oleh perempuan/wanita saja agaknya mereka masih punya malu.

Namun tidak untuk daisuke yang sontak melihat haru memicingkan matanya tajam, kalut perasaan haru tak enak.

"Haru"

Haru menelan ludah.

"Pergi ke toilet, aku akan pergi ke ruang cctv"

✔Get Enough Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang