Grahita Sembrani

371 83 34
                                    

Ten duduk terpekur di depan perapian ruang rekreasi asrama Silla

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ten duduk terpekur di depan perapian ruang rekreasi asrama Silla. Siswa yang lain kebanyakan sudah kembali masuk ke dalam kamar masing-masing. Yang tinggal hanya beberapa siswa tahun ke-6, bermain kartu semacam domino di atas meja. Ten sendiri tangannya tak berhenti bergerak mengusap-usap cover buku di atas pangkuannya.

Ini sudah 2 hari pasca Ten sembuh sepenuhnya, juga bangun dengan kutukan yang mengikatnya.

Tidak. Jiwa Ten tidak sepenuhnya diambil alih oleh jiwa Qin. Kutukan itu sifatnya seperti parasit, Ten hanya jadi inang sekaligus alat untuk membalas dendam. Membuat jiwa Ten yang asli tersiksa.

Kemarin malam, ia sleepwalking sambil memegang senjata berbentuk kunai dengan ujung emas. Untung saja ada professor Taehyun yang kebetulan lewat, membangunkan Ten yang tengah berdiri di salah satu koridor menuju ruang rekreasi Goguryeo. Professor Taehyun sempat ingin memindahkan kamar Ten agar ia tinggal sendirian dan menguncinya dari luar setiap malam, bilang kalau itu hukuman. Tapi kemudian tak jadi karena Taehyun sadar hal itu justru akan memancing kecurigaan Ten, juga pihak lain. Akhirnya Taehyun diam-diam memasang mantra pelindung dan pelacak di tubuh Ten. Peristiwa ini membuat Ten memutuskan untuk tetap terjaga tiap malam dan tidur di sela sela waktu luang yang ia punya.

Ten memandangi buku di tangannya. Bukannya takdir terkadang sangat lucu? Dulu, Ten fikir hidupnya sungguh menderita karena jatuh cinta pada sosok kakak angkat dari keluarga baik yang sudah menyelamatkannya. Tapi kenyataannya derita itu tidak ada apa-apanya dibanding kenyataan yang ia hadapi sekarang. Mimpi-mimpinya yang tiba-tiba kembali datang, masuk ke dalam otaknya ... menjadi sebuah memori.

[flashback on]

17 tahun yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

17 tahun yang lalu.

Tahun 2000.

Seorang penyihir animagus rusa dengan pakaian serba hitam berjalan perlahan di ladang rumput bersisian dengan danau kecil. Letaknya di pertengahan hutan, wilayah tak kasat mata muggle, masih bagian dari pegunungan Zhongsan di Tiongkok. Animagus itu bernama Li Yizhou. Perempuan cantik kakak dari Yizhui yang menemukan buku kutukan milik Qin dahulu.

Semenjak ia menemukan buku itu lebih dari 1000 tahun yang lalu, Yizhou telah mengerahkan kemampuannya untuk melawan takdir. Ia bersumpah hanya akan mati setelah ia bertemu dengan anak yang akan menjalankan mandat balas dendam itu. Rasa sakit hatinya menusuk sampai ke jantung, mengingat Yizhui adalah satu-satunya saudara yang ia punya, saudara yang paling ia sayang semenjak orangtua mereka meninggal. Qin juga adalah kemenakan yang paling ia sayang. Yizhou sudah menganggap Qin sebagai anaknya sendiri.

[end] Crucio (TAETEN)Where stories live. Discover now