Ten tahu harusnya dia sudah lebih dulu bisa memprediksi apa yang akan terjadi. Tapi rasa panik membuatnya tak berfikir panjang kalau ini adalah skema jebakan murahan. Mengingat Taeyong yang selalu terlihat mencoba mencari jalan keluar aman bagi keduanya untuk lepas dari kutukan mereka. Dengan rutinitas Taeyong yang mencurigakan akhir-akhir ini, Ten dengan polosnya berfikir kalau mungkin benar Taeyong tengah berada dalam masalah—yang bukan tentang mereka berdua.
"Initiate Momentum" ucapan Taeyong yang tiba-tiba itu membuat Ten segera menggenggam tongkat sihirnya erat. Pintu di belakang mereka berdebum tertutup. Ten tahu mantra ini. Mantra inisiasi. Ketiadaan para mentri dan staff khusus dari divisi penyalahgunaan barang-barang muggle cukupan membuat kecurigaan Ten terbukti, Ten yakin kalau ia akan tersudutkan, sendirian. Dan tiba-tiba sedikit rasa perih menggigit. Ten merasa kembali dikhianati. Dadanya seperti menyempit, oksigen seolah menipis. Lalu kepalanya berputar, tubuhnya luar biasa sakit. Seperti ada ratusan jarum kecil tak kasat mata yang menyerang tiap senti kulitnya, menusuk jauh ke dalam, menyumbat aliran darah. Detik itu pula Ten tahu kalau kekuatan lain yang lebih besar sudah merasukinya, dan kali ini, ia membiarkannya.
Lalu satu persatu, seperti lilin yang dinyalakan berurutan, terlihat kerlip cahaya kecil bertebaran seolah menembus dinding onyx ruangan. Cahaya yang kemudian mendekat, lalu memunculkan tongkat-tongkat yang teracung oleh penyihir lain. Para auror. Ten menyeringai, kini membiarkan tubuhnya diambil alih oleh Qin. Sekejap, matanya bersinar kekuningan.
Ten bisa merasakan dingin ujung tongkat kayu mahoni milik Doyoung menempel di tengkuknya. Tanpa menoleh, Ten tahu ada beberapa auror lain yang entah sejak kapan sudah ada di belakang mereka, mengacungkan tongkat ke arahnya.
"Kooperatif lah, Ten" ucap Doyoung pelan, sedikit menekan tongkatnya. Ten mendecih kecil. Ternyata si jalang ini juga salah satu pion milik lelaki itu. Ia sempat tidak begitu curiga karena mengira Doyoung juga dipanggil sebagai saksi.
"Nǐ sǐle" desis Ten pelan. Giginya bergemeletuk. Ada geraman emosi yang seolah tertahan di dadanya. Tapi kutukan Qin rupanya cerdik, Qin memang cerdik. Dia memaksimalkan kekuatan Ten yang menonjol dalam menahan emosi, dijadikannya sebagai senjata, strategi.
"Aku tidak perlu memantraimu? Really?" Taeyong tertawa kecil. Tawa yang terdengar mengejek di telinga.
"Sekali lagi, selamat datang, Tennie" ucap Taeyong sambil berjalan ke arah Ten. Dia mengeluarkan tongkat dari dalam lengan jubahnya. Kakinya mengayun, melangkah mendekat. Ketukan dari sepatunya terdengar mengintimidasi.
"Oh? atau selamat tinggal?" sindir Ten balik mengonfrontasi. Lagi-lagi mulutnya bergerak, menyeringai seram. Bola matanya berputar ke belakang, menyisakan putih. Tangan kirinya bergerak amat cepat, mendorong Doyoung yang berdiri di belakangnya dengan sekali kibasan. Dalam seperkian detik, tubuh Doyoung terpental ke dinding, dan semua orang bersiap-siap untuk memulai perang yang sesungguhnya.
"Avada—" tongkat Taeyong teracung cepat, menunjuk tepat ke arah dada Ten yang terbuka. Tapi pergerakan Ten juga jadi berkali-kali lipat lebih cepat dari manusia biasa, dia sudah ikut mengucapkan mantra yang sama dengan Taeyong, merentangkan tongkatnya selang sepermili detik.
"—Avada Kedavra!"
C̷̠̳̔́͌̈͐͒́̚͠R̷̨̰̫͎̞̬̦̙̞̀͐͑͘U̴̩̍́͋͝Ć̸̢͙͗͑̽I̷̙͙̗̲̖͔͆̍̂̇́̅́͠O̵͕̊͑̐́̆͑
Kabut-kabut mulai turun ke permukaan, sebagian masih betah menghalangi sinar bulan purnama yang semakin naik ke atas. Di pedalaman salah satu hutan jauh dari Korea ini, terlihat beberapa pasak bambu yang dipasang mengelilingi gubuk kecil. Bambu-bambu itu dijadikan obor di atasnya, api meliuk-liuk pelan tertiup angin malam, menyinari sekitar gubuk. Disampingnya ada sungai yang beriak-riak kecil, beberapa hewan nokturnal para penghuninya mulai menampakan diri. Suara-suara hewan macam jangkrik dan burung hantu sahut-menyahut mengisi kekosongan malam.
YOU ARE READING
[end] Crucio (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] NCT Wizarding Universe. "Misimu harus menghilangkan nuranimu. Tumbuhkan kebencian yang sama, ingat apa-apa yang telah mereka perbuat. Tak ada lagi pembalasan yang tepat selain yang setimpal" ◼️ Boyslove ◼️ Taeyong top, Ten bott ◼️ Cross Uni...