Taeyong menatap halaman tengah rumahnya, menyapukan pandangan pada tiap sudut yang kini sudah berubah. Janjinya untuk pergi selama setahun sedikit melenceng dari perkiraan. Ia baru bisa kembali setelah setahun 7 bulan dikarenakan ada tugas tambahan dari kementrian sihir yang kini jadi kantornya, tepatnya pada Departemen Kerjasama Sihir Internasional.Siwon—pamannya yang kini menjabat sebagai Mentri menggantikan Lee Seunghyun beberapa bulan yang lalu memberikan mandat bagi Taeyong untuk memperbaiki hubungan bilateral wilayah sihir China dan Korea, juga detail lain yang memerlukan waktu lama dalam prosesnya.
Seharusnya pun saat ini Taeyong masih di China untuk satu dua urusan. Tapi entah kenapa ada sesuatu yang membuatnya merasa tidak enak. Ia ingin secepatnya pulang. Taeyong bahkan memaksakan diri untuk ber-apparate walaupun itu artinya jejaknya akan lebih mudah dilacak oleh penyihir jahat lain.
Mungkin saja firasatnya benar.
Rumahnya memang selalu terlihat menyeramkan, tipikal rumah rumah penyihir yang orang biasa akan fikirkan; gelap nan suram. Tapi biasanya tidak sesuram ini. Maksudnya, ia akan dengan mudah menemukan Kyul dan anak-anaknya tengah membersihkan beberapa bagian Manor. Tapi kali ini, seolah satu dunia menjadi sepi. Taeyong sendiri tidak langsung ber-apparate menuju kamar atau dalam rumah karena wilayah Manor adalah wilayah yang memblokir penggunaan apparate, walau bisa untuk dissaparate. Hal itu dilakukan mengingat keluarga Lee merupakan keluarga terpandang, penyihir darah murni yang kekayaannya tak terhitung serta sumber daya tak terhingga yang pastinya mempunyai banyak musuh atau setidaknya penyihir lain yang iri akan kemahsyuran keluarga Lee. Mereka membentengi manor agar tak ada yang mudah menyusup ke dalam, menyerang kandang mereka.
Tapi bagaimana bila musuhnya justru dari dalam rumah sendiri?
Taeyong berjalan tergesa. Melewati ruang keluarga yang terlihat rapi, terus melangkahkan kakinya menuju kamar orangtuanya. Ia tidak bisa merasakan kehadiran Kyul atau peri rumah yang lain. Suasana mencekam begitu terasa.
"Eomma?" panggil Taeyong pelan sambil membuka pintu kamar.
Tidak ada orang disana.
Taeyong kembali berjalan setengah berlari menuju ruang kerja ayahnya. Tapi sepi. Masih tidak ada orang.
Kemarin sore saat bertukar kabar lewat surat, Ibunya bilang kalau hari ini mereka dipastikan akan selalu ada di rumah karena tiga hari lagi Inna dan Dongwook harus pergi ke Inggris untuk menghadiri jamuan makan malam para penyihir klan tua. Maka dari itu ia sedikit khawatir saat mendapati ruang pribadi orangtuanya kosong.
"Ten?"
Taeyong membuka pintu kamar Ten yang ternyata tidak dikunci. Tidak ada orang juga disana. Tapi Taeyong tetap melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar, memperhatikan satu dua hal.
Hanya saja baru beberapa menit ia di sana, Taeyong malah merasa kelelahan. Matanya berkunang-kunang. Ruangan Ten memiliki energi negatif bagi tubuhnya. Ia lalu segera keluar, pergi dari situ. Mencari Kyul atau makhluk hidup lain di rumah ini.
YOU ARE READING
[end] Crucio (TAETEN)
Fanfiction[Bahasa] NCT Wizarding Universe. "Misimu harus menghilangkan nuranimu. Tumbuhkan kebencian yang sama, ingat apa-apa yang telah mereka perbuat. Tak ada lagi pembalasan yang tepat selain yang setimpal" ◼️ Boyslove ◼️ Taeyong top, Ten bott ◼️ Cross Uni...