Dengan saran dari Taehyun, Jake hari ini membawa sekotak cokelat. Yang ia tau dari Heeseung, Sunghoon tidak menyukai cokelat yang manis, lebih tepatnya pemuda itu menyukai dark chocolate.
Baru kali ini Jake sangat mengeluarkan uang hanya untuk menangkap seorang psychopath.
Cokelat yang Jake beli harganya memang sangat mahal, ia menyuruh asisten sang ayah untuk mencari cokelat terbaik dan ternyata seharga gajih nya satu minggu.
Gajih sebagai anggota organisasi rahasia negara memang tinggi, terutama buronan yang benar-benar dicari. Mereka akan mendapatkan bonus dari pemerintah, dan Jake selalu mendapatkan nya.
Ia mencari keberadaan si psychopath, dan menemukan nya sedang mengobrol dengan seorang laki-laki dari fakultas hukum.
Jake langsung menghampiri Sunghoon dengan senyum yang dibuat-buat, tetapi terlihat tulus. "Pagi Sunghoon."
"Pagi juga, Jake." Sunghoon membalasnya dengan senyum yang sangat manis.
Dalam hati Jake berdecih tak suka. "Buat lu, sebagai ucapan terima kasih waktu hari pertama gw." Ia memberikan cokelat mahalnya itu.
"Dia pacar gw." Ujar laki-laki yang berbicara dengan Sunghoon.
"Pacar doang kan? Masih ada kesempatan buat ngerebut, kalau lebih dari pacar baru gw ngejauh." Ujar Jake dengan nada meledek.
Sunghoon terkejut mendengar perkataan Jake, apa ia menemukan mangsa baru?
Sepertinya tidak, karena Sunghoon sudah masuk perangkap seorang Jake Shim. Layaknya seekor tikus yang masuk ke wilayah singa.
"Diterima yah?" Kotak cokelat tersebut memang masih Jake pegang.
Dengan ragu-ragu Sunghoon mengambil nya. "Makasih." Ia melihat kotak cokelat tersebut. "Dark chocolate? Tau darimana? Semua orang engga tau kalau gw suka dark cokelat, cuman Sunoo doang."
"Jadi pacar lu juga engga tau? Yah mending putusin aja— lehernya." Kata terakhir diucapkan oleh Jake dalam hati, ia menatap remeh laki-laki di samping nya.
Sunghoon terdiam, ia tidak mungkin melepaskan mangsa nya begitu saja. Lebih baik membunuh laki-laki tersebut, dari pada melepaskan nya begitu saja.
"Kalau gitu gw ke kelas, bentar lagi mau dimulai." Pamit Jake, ia sempat mengecup pipi Sunghoon sekilas. Masa bodoh dengan kekasih Sunghoon itu, setidaknya ia berhasil membawa Sunghoon lebih masuk ke dalam perangkap nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jay, Nicholas dan Heeseung langsung tertawa melihat apa yang dilakukan Jake. Mau menangkap seorang psychopath atau melakukan pendekatan?
Jake yang melihatnya langsung menatap tajam ketiga orang tersebut.
"Jake, ditunggu pajak jadian nya yah." Ujar Heeseung sembari menahan tawa, ia menepuk pundak Jake sebelum pergi ke kelas nya.
"Nangkep buronan atau nangkep hati nya?" Tanya Nicholas dengan nada meledek. "Gw ke kelas, bye." Ia langsung pergi meninggalkan keduanya.
Jay masih tertawa, yang dilakukan Jake benar-benar natural, tidak terlihat sedang berakting.
Pantas saja Taehyung selalu memberikan tugas yang mengharuskan untuk berakting pada Jake.
"Kalau keselek itu berarti karma ledekin gw." Sinis Jake, pergi meninggalkan sahabatnya itu.
"Alah ho- uhukk uhukk!!" Jay langsung terbatuk-batuk, tersedak air liur nya sendiri.
"Tumben banget doa nya Jake hyung cepet dikabulin? Biasanya harus nunggu beberapa minggu atau engga beberapa bulan." Ujar Jungwon tiba-tiba, tidak ada niatan sama sekali untuk membantu Jay.
Pemuda bermarga Yang itu langsung pergi meninggalkan Jay, kekasihnya masih terbatuk-batuk dan ditinggal begitu saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat teman-teman nya makan siang, Jake hanya bermain handphone. Seperti hanya dirinya di meja itu.
Tiba-tiba seseorang datang menggebrak meja Jake dan teman-teman nya.
"Anjng, gw lagi makan!" Ujar Heeseung kesal.
"Padahal tinggal satu lagi." Jay meratapi bakso nya yang terjatuh.
"Kuah nya jadi acak-acakan geblek!" Nicholas kesal karena meja yang mereka tempati kotor.
Sedangkan si pelaku hanya fokus pada Jake yang masih tidak peduli dengan kedatangan nya.
"Gw peringatin sekali lagi, jauhin Sunghoon." Ujar laki-laki tadi pagi.
Jake hanya tertawa meremehkan. "Kayaknya lu deh yang harus jauhin Sunghoon." Ujar nya dengan santai.
"Kalau mau ribut mending di lapangan deh." Ujar Heeseung dengan kesal, ia melanjutkan acara makan siang nya.
Yejun langsung menarik kerah baju Jake. "Jauhin Sunghoon."
"Bisa aja. Tapi, emang Sunghoon nya mau gw jauhin dia?"
"Sialan!!"
Bughh
"Astaga, dah gw bilang kalau ribut yah di lapangan!!" Ujar Heeseung kesal.
Jake yang tidak terima dirinya di pukul, ia langsung membalasnya, bahkan tidak memberi kesempatan untuk Yejun membalas.
Tanpa rasa ampun, Jake terus memukuli Yejun. Sunghoon yang melihat biasa saja, Jake memudahkan rencana nya yang akan membunuh Yejun.
"Hyung-"
"Bomat, makanan gw kebuang sia-sia padahal tinggal dua suap lagi." Ketus Heeseung.
Jay memutar bola matanya malas, ia dan Nicholas langsung menahan Jake. Jangan sampai Jake menusuk-nusuk Yejun menggunakan garpu dan sumpit di meja.