The Concubines

361 60 27
                                    

Sebagai raja yang baik hati pada selirnya seperti Hanz, Zoe dituntut untuk melakukan segala hal yang biasa kembarannya lakukan. Seperti saat ini, seharusnya dia mengajak semua selirnya untuk minum teh di taman tapi ia hanya ingin di temani oleh Louise, gadis berumur sepuluh tahun yang dipaksa tinggal di harem karena keambisiusan sang ayah yaitu Duke Springer, salah satu paman Hanz yang menguasai daerah Racoxo.

Kedatangan Zoe di istana harem disambut ceria oleh para wanita yang memakai pakaian rapi dan wangi, rambut mereka tertata, juga mengenakan pakaian mewah. Zoe menegakkan tubuhnya, saat ini ia sudah terbiasa dengan bantalan di pundak dan sepatu yang di ganjal bagian dalamnya.

Pierre dan Carla mengikutinya dari belakang seraya membawa keranjang berisi makanan.

"Yang Mulia, anda tak perlu repot-repot membawa makanan. Kami akan menyediakannya." Ujar Isabel, dia yang paling semangat bahkan pakaiannya pun terkesan mewah daripada yang lain. Sutra memang cocok dengannya, Zoe tak bisa menampik itu.

Tapi ia melangkah ke anak gadis yang berdiri di samping selir Imirel.

Untuk sekarang Zoe hanya bisa menilai mereka dari tampilan. Isabel Van Der Cruz anggun dan lembut, Imirel Liz Dekker bertubuh tinggi, acuh dan keras kepala, Micayla O'Malley pendiam, tatapannya tajam jika Zoe mendekatinya dia selalu seperti ingin menanyakan semua pertanyaan yang ada dipikirannya. Louise anak polos dan periang. Dan yang terakhir adalah Anka Rheinberger, mudah di Ajak bicara dan selir paling apa adanya. Masih banyak wanita lainnya namun mereka tidak memiliki gelar selir, mereka hanya diberi pekerjaan sesuai keahlian masing-masing.

Dari interaksinya dengan para selir Zoe bisa menebak kalau Hanz mendapat kesan negatif di mata Imirel, karena sekarang wanita itu perlahan mundur dengan hormat.

"Kenapa kau mundur?"

"Saya tau anda tak ingin melihatku, maaf Yang Mulia kali ini saya harus melakukan tugas saya untuk tetap terlihat walau anda meminta saya untuk tidak menampakkan wajah lagi." Ucapnya seraya menundukkan kepala.

Ada apakah gerangan? Batin Zoe, apa yang telah dilakukan wanita ini sehingga Hanz memerintahkannya seperti itu.

Louise menampakan senyumnya sambil meraih tangan Zoe.

"Yang Mulia, apa kita akan pergi ke taman? Sudah lama sekali kita tidak berkumpul semenjak anda kembali." Matanya membulat, wajah Zoe yang memakai topeng terpantul di kedua matanya.

Melihat itu Zoe mengabaikan Imirel dan yang lain.

"Hari ini aku hanya ingin pergi bersama Louise."

"Kenapa Yang Mulia?" Rajuk Isabel dari belakang, ia perlahan mendekat.

Zoe membalikkan tubuhnya memperhatikan satu persatu raut wajah selirnya.

"Aku hanya ingin bersama Louise, apa ada yang salah?"

"Tapi Louise tidak boleh pergi berdua saja dengan anda!"

"Kenapa tidak boleh?"

Wajah Isabel yang terkesan lembut itu mendadak cemberut.

"Dia masih di bawah umur, dan juga kami sangat membutuhkan anda Yang Mulia." Isabel memalingkan wajahnya malu-malu diikuti dengan yang lain.

Zoe sedikit tersentak ketika mengerti kemana arah pembicaraan ini.

Jadi, maksud mereka melakukan 'itu'?

"Kami khawatir karena anda tidak menyentuh salah satu dari kami semenjak pulang, itu wajar kalau anda menginginkan wanita lain. Tapi anda bahkan tidak membawa pulang putri mahkota Carthurberg. Jadi kami kaget ketika anda hanya menginginkan Louise yang masih kecil dan belum tersentuh." Jelas Anka.

EMPRESS REGNANT - LEVIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang