The Innocence Of A Knight

532 45 18
                                    

Selagi semua selir duduk berjejer di sofa, Zoe menelan mentah-mentah tatapan mereka yang membuatnya tidak nyaman. Rumor beredar sangat cepat bagaikan debu tertiup angin, sayangnya rumor tetaplah rumor harus dipertanyakan kebenarannya. Seperti Isabel yang sekarang sedang bersiap-siap menyerangnya dengan beberapa pertanyaan, namun bibirnya masih terkunci.

Zoe menghembuskan napas, duduknya terasa kaku hingga ia mensejajarkan kembali kakinya. Elroy selaku tokoh utama rumor ini berdiri di sampingnya.

"Ada yang ingin kalian tanyakan? Harus kalian ketahui, dengan kalian mempercayai rumor itu bukankah kalian secara tidak sengaja memfitnahku?" Jelas Zoe.

Dari kelima selir, hanya Louise yang matanya sembab. Entah apa yang ia dengar sampai menangis seperti itu.

Ini sudah kelewatan. Batin Zoe.

Sementara Isabel masih menuntut sesuatu, karena penjelasan Zoe tidak membuatnya puas. Isabel neluruskan pandangannya pada Elroy.

"Apa yang kau lakukan bersama Yang Mulia semalam? Apa kau tidak mengerti peraturan istana?" Lancangnya.

Zoe mendecak dalam hati sambil mengurut keningnya. Ia menunggu Elroy menjawab tapi pria itu juga mungkin bingung karena bukan kehendaknya pingsan di kamar raja.

"Maaf Nona, saya semalam hanya melakukan tugas."

Isabel terkikik geli, karena rumor yang ia dengar sungguh memalukan dan Elroy tidak tau malunya menyangkal itu.

"Isabel, sebenarnya apa yang kau dengar?" Sela Zoe.

"Ayah bilang, pria kotor ini bermalam dengan anda. Dan itu adalah alasan kenapa anda tak mengunjungi kami selama enam bulan ini. Yang Mulia, bagaimana mungkin anda seperti ini? Saya khawatir dengan martabat anda, bahkan saya rela mengangkat selir baru untuk anda. Dan apa? Bukannya anda menghabiskan malam dengan Lucia anda malah..."

Isabel terbata-bata, napasnya hampir habis sebab ketatnya korset yang ia pakai atau mungkin karena ia kaget dengan kemungkinan raja tidak menyukai perempuan lagi.

Isabel memegang dadanya hendak berbicara lagi namun Anka lekas membisikkan sesuatu.

"Jaga ucapanmu di depan raja, Isabel!"

Sedangkan itu Louise lari keluar kamar raja sambil terisak.

Zoe semakin gusar, kalau rumor ini sampai ke masyarakat, apa yang akan terjadi selanjutnya bukanlah sesuatu yang baik.

Tapi, daripada fokus terhadap ributnya nanti. Tatapan Zoe terpaku pada Micayla yang duduk tegap nan santai.

Tatapan mereka saling beradu, menyelam ke dalam pikiran masing-masing dan kemudian Zoe mengangguk pelan ketika mendapatkan sebuah isyarat.

Micayla mengambil sesuatu dari belakangnya, itu adalah sebuah toples transparan berisi cairan. Ia menaruhnya diatas meja di depan semua selir, wajah merah padam Isabel perlahan kembali seperti semula. Dan mereka pun bertanya-tanya.

"Semalam aku memerintahkan Elroy untuk menyuling minyak dari kelenjar perut rusa, dan ini hasilnya. Kalian tau kan kalau Yang Mulia sangat menyukai wangi ini?"

Isabel segera membuka tutup toples, aroma musk menguar sangat kuat. Seperti wangi tubuh raja.

Wanita itu menoleh curiga, ingin memastikan kembali.

"Apa benar kau melakukan apa yang Micayla tugaskan?"

Dengan sigap Elroy menjawab "Ya, saya melakukannya semalaman."

"Tapi kenapa harus di kamar?"

"Istana memiliki laboratorium, dan kau terlihat bukan seorang ahli parfum."

EMPRESS REGNANT - LEVIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang