His Name

436 55 17
                                    

Ada yang selalu Zoe pikirkan ketika ia merenung sendirian di depan jendela menatap langit yang berubah-ubah, sampai kapan ini akan berakhir?

Belum ada kabar tentang kondisi Hanz saat ini, padahal Zoe ingin sekali menanyakan semua pertanyaan yang selama ini muncul. Urusan negara semakin sulit ia kerjakan, bahkan terkadang ia melimpahkan semuanya pada Marquiss Braun dan Duke Farlan yang sama sekali tidak mencurigainya.

"Yang Mulia tidak apa, akan saya kerjakan. Anda hanya perlu mengoreksi yang sudah saya kerjakan." Ucap Duke Farlan.

"Setidaknya kau harus paham dengan sistem perpajakan di negeri ini, kau harus bisa membedakan tarif dari setiap bidang. Karena sebelumnya perdagangan internasional sudah di sahkan dan sistem yang kemarin masih cacat, ini saatnya kau mengubahnya. Apa kau bahkan tidak membaca jurnal Hanz? Aku pikir semuanya ada disana?" Kata Marquiss Braun.

Zoe telah membuka lembaran itu ratusan kali, isinya tidak ada yang berubah. Hanya seperti diary pada umumnya, satu lembar hanya terisi satu paragraf yang singkat.

Ia menghembuskan napas pelan, kemudian menyentuh topeng milik Hanz yang tergeletak di meja.

"Cepatlah sembuh, aku tidak bisa melakukan ini lagi. Istana memang tempat terburuk yang pernah aku tinggali. Sekarang aku merasakan semua yang kau rasakan, Duke Felman benar-benar orang yang manipulatif. Kemarin dia menyinggung soal putri mahkota Carthurberg, katanya alih-alih menjadikannya ratu kenapa raja malah membunuhnya? Apakah ini karena kau mencintai Isabel dan berencana menjadikannya ratu? Bukannya Duke Felman harus merasa senang? Aku tidak mengerti dengan reaksi bajingan itu, apa karena aku terus membiarkan posisi ratu kosong? Dia bahkan mengungkit kalau karaktermu sama saja dengan Willis I."

Pintu diketuk, Sir Kirschtein masuk dengan langkah lebar. Ia nemalingkan wajah karena sekarang Zoe tengah mengenakan pakaian tidur.

 Ia nemalingkan wajah karena sekarang Zoe tengah mengenakan pakaian tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada apa?"

"Yang Mulia, baru saja pesuruh itu mengatakan ada yang terjadi di desa anda, ini mengenai teman anda yang bernama Moblit."

Zoe menegakkan punggungnya.
"Kenapa dengan Moblit?"

"Dia menyerang anak Baron Doth ketika pesta berlangsung, sekarang seluruh penduduk menandatangani petisi untuk mengusirnya."

"Tidak mungkin, kenapa dia menyerang? Apa alasan dia seperti itu?"

"Itu katanya karena anda yang tiba-tiba menghilang. Dia mencurigai Gunther pelaku dari hilangnya anda."

Zoe mendecih seraya memijit keningnya, gelisah dalam duduknya.
Ia memikirkan bagaimana kalau Moblit dibawa saja ke istana, memberinya pekerjaan dan rumah. Atau mungkin ia belikan rumah di luar istana dengan dalih seorang dermawan ingin menyewakan rumahnya.

Tak ada jalan lain, ia ingin Moblit ada di dalam jangkauannya, ia mungkin bisa mengendap keluar dari istana dan menemuinya dan menceritakan semuanya yang sudah terjadi.

EMPRESS REGNANT - LEVIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang