CHAPTER 07

2.2K 154 54
                                    

REVISI
_______

Dua hari telah berlalu, kini Tempest merayakan perayaan besar-besaran untuk menyambut kepulangan tuan mereka, semua orang berpartisipasi dalam perayaan, bahkan para manusia seperti pedagang dan petualang juga ikut menikmati perayaan ini.

Kekacauan di seluruh dunia juga sudah kembali membaik, namun dibalik semua itu, saat ini Rimuru masih mengabaikan Veldora karena kejadian dua hari lalu, kau tahu, karena kejadian itu tak jarang Rimuru selalu terbayang di benaknya bagaimana saat Veldora menciumnya.

Disisi lain Veldora merasa sangat syok karena Rimuru selama dua hari ini mengabaikannya, Veldora tertekan untuk beberapa asalan.

"Ayolah Rimuru... maafkan aku..." Veldora memohon dengan penuh penyesalan, namun Rimuru hanya mengabaikan dirinya.

"Hmp" memalingkan wajahnya, hanya itu balasan Rimuru dan dia kembali mengerjakan dokumennya.

Suara ketukan pintu terdengar yang mana Shuna masuk ke ruangan dengan gerobak pelayannya, dimana di atas grobak itu sudah ada teh hitam kesukaan Rimuru serta beberapa cemilan.

"Permisi Rimuru-sama, saya membawa cemilan. Silahkan" Shuna tersenyum lalu menyajikan hidangan itu di meja Rimuru.

Rimuru membalasnya dengan senyum khasnya 'Terima kasih Shuna' adalah jawaban Rimuru, Shuna juga melihat ke arah Veldora yang saat ini terlihat seperti jiwanya terguncang dan rohnya seakan keluar dari mulut.

Shuna hanya tersenyum melihat tingkah mereka berdua, lalu Shuna pun pamit dan pergi meninggalkan Rimuru untuk kembali ke pekerjaan utamanya.

Sedikit istirahat dari pekerjaannya, Rimuru mencicipi kue dan teh hitam kesukaannya itu, dia makan tanpa memperdulikan Veldora sama sekali, entah sudah berapa kali Veldora meminta maaf padanya namun Rimuru masih mengabaikan dia.

Hingga sesuatu terjadi yang mana membuat Rimuru terkejut karena Veldora tiba-tiba melompat ke arahnya lalu bersujud di hadapan Rimuru memeluk kakinya sambil menangis meminta maaf, Rimuru yang sedang duduk di mejanya juga terkejut, dengan penuh penyesalan Veldora terus meminta maaf padanya.

"Ayolah Rimuru, kumohon maafkan aku, aku akan sangat terluka jika kau terus mengabaikanku seperti itu, maafkan aku" kata-katanya penuh dengan penyesalan.

*menghela nafas*

Rimuru menghela nafas panjang, dia memegang dahinya sendiri karena pusing melihat tingkah Veldora, sebenarnya Rimuru juga tak tega melihat Veldora terus seperti ini, dia juga sebenarnya tak ingin terus mengabaikan Veldora namun mengingat kejadian dua hari yang lalu masih membekas dalam pikiran Rimuru yang mana selalu membuatnya merona tak jelas karena mengingat kejadian itu.

"Baiklah, baiklah.. aku memaafkanmu, tapi lain kali jangan lakukan hal seperti itu lagi, ingat"

"Benarkah? Kau benar-benar memaafkanku? Mm..mm.. aku berjanji, terimakasih Rimuru" Veldora beridiri dari posisinya lalu menyeka air matanya karena bahagia Rimuru telah memaafkannya.

Rimuru kembali menghela nafas.

"Ya,ya. Jadi Veldora? Bukankah kau memiliki pekerjaan lain? Kau bisa pergi sekarang"

Dia tersenyum, lalu Veldora mengangguk dan mulai pergi meninggalkan Rimuru sendirian di ruangan itu, kembali menghela nafas melihat Veldora yang sudah pergi meniggalkan ruangannya, dia tersenyum dan mulai kembali mengerjakan dokumennya.

BUTTERFLIES | TENSURA FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang