CHAPTER 15

1.6K 122 25
                                    

REVISI
-----------

Pagi berlalu begitupun dengan waktu yang terus berputar. Saat ini dimana Rimuru tengah terbaring manis di sofa dengan novel di tangannya serta berbagai cemilan yang tersedia lengkap di meja.

Membaca sebuah kisah unik yang tertulis di buku yang baru saja ia dapatkan di istana kerajaan beberapa waktu lalu.

Lembaran demi lembaran kisah ia lalui, tak jarang beberapa kisah romansa dengan bumbu komedi membuat dirinya terkekeh dengan senyum manis tercipta di bibir kecilnya.

"Cinta dirundung kerinduan, kah.. hihi" gumam Rimuru ketika membaca salah satu judul dari novel yang di bacanya.

"Nuansa bumbu Romansa dalam kisah kehidupan, Rasa yang tak pernah aku rasakan ketika aku hidup dulu" lirihnya dengan senyum lembut mengingat kala dirinya dulu yang masih menjadi sosok manusia.

"Perasaan seperti CINTA adalah kodrat setiap mahluk hidup, perasaan yang selalu membuat seseorang bisa melakukan apapun demi menggapainya, namun Cinta juga bisa menghancurkan apapun ketika sebuah kesalahan kecil sudah berada pada titiknya" tambahnya dalam diam.

Entah sejak kapan dirinya menjadi penyair perasaan, namun yang pasti dia menyukai cerita yang tengah ia nikmati.

*Tok..tok..

Ketukan pintu terdengar, tanpa menunggu jawaban seseorang itu masuk begitu saja, menghampirinya sampai dia tepat di depannya sembari memberikan hormat dan senyuman indah.

"Rimuru-sama, Testarossa datang menghadap, maaf atas kelancangan hamba karena menggangu aktifitas anda" ucapnya dengan suara feminim yang menggoda.

Tak ada jawaban, Rimuru masih terhanyut pada cerita yang tengah ia baca.

Merasa tuannya yang tidak mengindahkan dirinya, Testarossa hanya diam memperhatikan, tak berani untuk mengganggu tuannya.

Lama waktu terlewati, Testarossa dengan setia pada posisinya hanya menunggu, menunggu dan terus menunggu tuannya.

Apakah dirinya merasa bosan?

Tentu tidak. Justru dia menikmati waktu damai seperti ini, dia dapat melihat sisi lain tuannya, tuannya yang berbeda dari biasanya.

Dia dapat melihat sisi Rimuru yang terlihat sangat indah di matanya, melihat setiap senyum tuannya yang menawan ketika tuannya membuka setiap lembaran buku yang tengah di pegang dalam genggaman jemari lentiknya.

Mendengar setiap tawa kecil tuannya yang terdengar imut di telinganya, bahkan dapat melihat semburat merah di wajah tuannya ketika membaca isi dibalik kertas-kertas yang tengah dia pegang.

"Cinta" lirih Rimuru dalam hanyutan yang tengah ia mainkan.

Mendengar tuannya bergumam demikian, membuat Testarossa terkekeh dengan apa yang tuannya katakan.

"Apa pendapatmu tentang Cinta?" Seperti sebuah hentakan.

Perasaan aneh menjalari tubuh Testarossa ketika mendapatkan pertanyaan dari tuannya.

Dia yakin bahwa tuannya sedari tadi sudah menyadari keberadaannya meski Rimuru tak melihat kearahnya.

Namun Testarossa yakin bahwa pertanyaan itu adalah untuk dirinya. Hingga dia berani menggumamkan suatu kata demi menjawab pertanyaan itu.

"Saya tidak yakin, karena dalam perjalanan hidup saya. Saya tidak pernah mengerti bahkan tidak tahu apa itu Cinta, tapi mungkin seperti sebuah perasaan ketika seseorang bertemu dengan seseorang yang tepat. Seseorang yang dapat mengerti akan kita dan mau untuk membagi itu semua bersama... dalam hal apapun" lirih Testarossa.

Hening...

Hening cukup lama hingga suara indah kembali terlantun dan dengan jelas dapat ia dengar di telinganya.

"Aku sendiri juga tidak mengerti akan itu, karena aku sama sepertimu yang tak mengerti tentang apa itu Cinta yang sesungguhnya" jawab Rimuru dengan pelan.

Perlahan dia mulai menatap saphier merah Testarossa dengan pandangan lembut, dengan senyum kecil yang terbentuk di bibirnya.

"Aku ingin merasakan itu, Testa... Apa menurutmu aku bisa memilikinya?"

"Maaf atas kelancangan saya Rimuru-sama. Namun, apapun itu, jika itu adalah kehendak dan keinginan anda, saya siap melakukan apapun"

"Tak perlu bertingkah berlebihan, aku sudah bilang padamu dan kalian semua, bertindaklah biasa padaku, namun yah.. kau mungkin benar, memang sulit tapi aku akan mencoba".

To be continue...

Author : @wibunesia
_author balik lagi setelah 5 bulan menghilang 😄

BUTTERFLIES | TENSURA FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang