CHAPTER EXTRA 1.4

740 49 8
                                    

Pelatihan ku dengan hakuro-shisou sudah berlangsung selama satu bulan, telah banyak hal yang telah aku pelajari darinya, tapi aku merasa bahwa kekuatanku masih lah lemah di bandingkan dengan yang lainnya.

Aku selalu ikut dalam patroli bersama gobta senpai di seluruh wilayah kota tempest dan belajar banyak hal baru darinya, tiada henti aku tuk terkagum dengan keindahan kota, benar-benar sangat luar biasa.

Meski negara monster merupakan negara terkuat, masih saja ada manusia-manusia bodoh yang berani membuat keributan disini.

Aku tak mengerti, apakah mereka tidak mememiliki pemikiran, apa yang mereka fikirkan hingga berani berbuat kejahatan di tempest.

Sama halnya saat ini, aku sedang mengejar pencuri, waktu itu salah satu goblina di rampok saat di keramaian, laporannya aku dapatkan dari gobta senpai langsung.

Dia datang padaku dan mengatakan ada pencuri kecil di kota yang bersembunyi, dia mengatakan itu dengan santai dan banyak makanan di mulutnya.

Seakan acuh tak acuh, juga gadis goblina yang di rampok seperti tidak khawatir sama sekali, dia hanya melapor tanpa rasa cemas sedikitpun.

Ketika aku bertanya kepada gobta senpai tentang pencurian itu, dia hanya menjawab, tugas kecil ini harus di serahkan ke anggota baru, jadi intinya, kami para anggora baru militer yang akan menangani hal ini.

Yah!! Aku juga sangat bersemangat tentang ini, lagipula aku tahu mengapa gobta senpai bersikap santai, untuk para senior, hal seperti ini pastilah sangat mudah, jadi pencurian kecil seperti ini adalah latihan bagi kami.

Kami berkumpul di lapangan, rigur taicho melakukan pidato dan arahan pada kami, pencarian akan di lakukan di beberapa titik kota.

Rigur taicho memberi tahu kami bahwa pencuri itu takkan mungkin bisa keluar dari kota, itu sangat mustahil, jadi dia membagi kami ke beberapa titik.

Tempest sangat luas, tapi pencuri itu takkan mungkin jauh dari lokasi dia melakukan kejahatannya.

Aku melakukan penelusuran di distrik pasar, ada banyak mall dan restoran besar disini, disini sangat ramai, jadi akan sedikit sulit mencarinya.

Aku berjalan ke sebuah lorong gang kecil, melihat ke sekeliling, ciri-ciri pencuri adalah pria dengan badan yang cukup tinggi dan sedikit kekar, itu yang di katakan korban.

Sudah cukup lama aku melakuka penelusuran, tapi belum mendapatkan hasil apapun, jadi aku mampir dulu ke restoran disini untuk sarapan siang sebelum melanjutakan penelusuranku.

Memasuki ruangan, ini benar-benar terlihat seperti restoran bagi para bangsawan, apakah aku tidak salah masuk, tapi orang-orang biasa juga banyak disini, jadi kupikir tidak.

Aku duduk di salah satu meja dekat dengan jendela yang menghadap keluar, pemandangan terlihat luar biasa dengan warga monster yang berlalu lalang di sekitar.

Beberapa saat pelayan datang menghampiriku, dia memberikan menu dan ada banyak sekali menu makanan yang tak aku kenal, jadi aku memesan sembarang yang terlihat enak saja.

Makanan di tempest adalah yang terbaik, harganya juga terbilang cukup terjangkau bagi rakyat biasa, jadi itu bukan kekhawatiran disini.

Aku selalu ingin bertemu yang mulia Rimuru-sama, itu adalah keinginanku dari kecil, aku selalu mengagumi dirinya, melihat dia di majalah, berita, atau poster-poster, spanduk di kota.

Hanya melihat gambar dirinya membuatku bahagaia, namun sepertinya, itu hanyalah harapan ku saja, mahluk biasa sepertiku tidak mungkin bisa bertemu sosok besar seperti beliau secara langsung.

Ahh!! Aku jadi sedih meratapi diriku sendiri, meski begitu, aku tetap senang karena bertemu beberapa petinggi tempest, seperti hakuro-shisou pelatihannya keras namun dia hebat, rigur taicho yang selalu tegas dan berwibawa, ada juga gobta senpai, meski dia salah satu petinggi, entah kenapa, aku lebih akrab dengannya, mungkin karena kepribadiannya yang selalu santai dan seperti tidak peduli.

Meski begitu, dia cerdik dan sangat kuat, aku akui itu.

Melihat ketiga petinggi secara langsung membuat hatiku senang, apakah aku bisa bertemu petinggi lainnya, itulah yang kupikirkan.

Aku juga ingat pernah bertemu dua sosok patrons tertinggi saat di stasiun kekaisaran waktu saat pertama lulus, diablo dan testatossa, mereka adalah sosok yang kuat.

Aku melanjutkan makanku, lalu tiba-tiba ada sebuah keramaian terdengar di depan pintu restoran, aku melirik ke arah jendela, orang-orang berkumpul dan sangat berisik.

Hingga pintu restoran itu terbuka, semua pelayan menyambut mereka termasuk pak manager sendiri menyambut sosok itu.

Orang-orang di restoran ini mulai memandangi mereka, aku melihat ke arahnya, gadis tinggi, kulit putih, dan rambut putih serta mata merahnya, dengan pakaian militer.

Gadis ke dua sedikit lebih pendek dari gadis pertama dan dia terlihat seperti tomboy, namun tetap cantik, serta jaket militernya yang hanya di tempelkan di pundak, berambut kuning dengan rok pendek hitam.

Terakhir, gadis kecil yang terlihat lucu, dengan rambut ungu dan pakaian militer yang sama seperti ketiganya.

Mereka-- wanita trio iblis yang ada di bawah pimpinan langsung rimuru-sama, hatiku berdegup kencang, rasa bahagia, kebahagiaan, astaga, lamunan ku menjadi kenyataan.

Aku melihat secara langsung 3 sosok besar di sini.

Aku yang sedang menyuapkan makanan ke mulutku pun hanya diam dan menganga melihat ketiganya, mataku terkunci ke arahnya, mereka masuk lalu pergi ke sebuah ruangan bersama manager dan beberapa pelayan dan keributan itu berhenti.

Aku teringat dengan makananku, dan benar, itu tumpah di meja, sial aku melamun karena terkejut melihat mereka.

Aku bergegas menghabiskan sisanya dan pergi, Aku juga hampir melupakan misiku menangkap pencuri itu.

---------------------------------

BUTTERFLIES | TENSURA FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang