CHAPTER 21

1.2K 102 40
                                    

Pertempuran begitu sengit, Roy menyaksikan langsung perubahan dari pemimpin monster di depannya. Kekuatannya berlipat-lipat setelah melakukan transformasi tersebut.

Pemimpin monster tertawa dengan keras.

Dia pun menatap Roy dengan pandangan merendahkan. Tanpa aba-aba, pemimpin monster menerjang Roy dengan kecepatan yang sangat cepat. Roy yang tak siap, segera berusaha menahan pukulan dari pemimpin monster tersebut dengan tameng besarnya.

Hantaman terjadi membuat Roy dipaksa terdorong oleh kekuatan pemimpin monster. Setelah pukulan pertama dilakukan, pemimpin monster tersenyum penuh dengan kemenangan, dia mengangkat kapaknya dan menghantamkannya pada Roy.

Roy berhasil menghindari serangan tersebut, dia melihat bahwa jika serangan tersebut mengenainya, maka bisa di pastikan bahwa Roy pasti akan terluka. Beruntung dia memilih untuk menghindar.

Pemimpin monster kembali menerjang dengan cepat kearahnya. Roy pun mengangkat Gada miliknya hingga bentrokan senjata mereka terjadi. Roy saat ini merasa kewalahan menghadapi pemimpin monster itu.

Karena pada dasarnya, dari kelompok Ulgria Holy Empire, Roy merupakan seorang tanker, jadi karena itulah, efek serangan dari Roy tidak begitu berpengaruh pada musuh.

Memikirkan jalan keluarnya, tiba-tiba seseorang dari belakang Roy muncul, menerjang pemimpin monster hingga dia terbang karena pukulan tersebut.

Roy melihat dengan jelas, dia menyeringai senang dengan kehadirannya.

"Bagus, aku sudah menunggumu, Dante!". Ungkap Roy dengan senang.

Seseorang yang di panggil Dante pun menoleh padanya dan tersenyum.

"Maaf membuatmu menunggu, Roy!". Jawabnya.

Dante adalah salah satu dari Ulgria Holy Empire, dia merupakan kesatria dari kelompok tersebut. Dante memiliki perawakan pria muda, mengenakan armor emas di seluruh tubuhnya, dia memegang sebuah senjata berupa Longsword besar dua tangan berwarna emas.

Dan jangan lupakan, Dante adalah pria tampan.

...
...
...

Rimuru yang menyaksikan pertempuran mereka dibuat kesal. Kesal bukan karena alasan yang jelas, karena Rimuru kesal pada pria ikemen yang menolong paman tameng yang melawan pemimpin monster tersebut.

"Pria tampan adalah sesuatu yang tidak ku suka!". Ucap Rimuru dengan lebay.

Rimuru menyaksikan pertarungan mereka, dan Rimuru bisa menilai bahwa mereka berdua cukup kuat untuk mengalahkan pemimpin monster tersebut.

Dirinya kembali menyaksikan pertarungan yang lain, saat dimana para monster yang mulai menerobos ke dalam kota, beberapa pasukan mulai menahan musuh.

Disana Rimuru bisa melihat bahwa beberapa kesatria cukup kuat untuk mengalahkan monster tersebut. Namun yang membuat Rimuru tertarik adalah gadis perempuan yang tengah menghabisi monster dengan sangat mudah.

Perempuan tersebut mengenakan armor yang sama seperti Roy dan Dante yang Rimuru yakini bahwa perempuan itu juga merupakan salah satu dari Ulgria Holy Empire.

Dia memiliki perawakan yang cantik, dengan rambut yang di kepang ekor kuda, di punggungnya seperti ada enam pasang sayap capung seperti hologram, dan dia mengenakan dua pedang ramping di tangannya.

Pertarungannya begitu elegan, bergerak dengan cepat di antara bangunan kota, menebas semua monster yang dia lihat. Rimuru cukup kagum saat melihat gaya bertarungnya.

"Dia gadis yang cukup hebat". Ungkap Testarossa yang juga melihat pertempuran gadis tersebut.

"Ya! Dia cukup lincah untuk membunuh setiap Monster". Tambah Carrera.

Rimuru terus menyaksikan mereka dan mendengarkan setiap komentar dari 3 iblisnya.

...
...
...

Pertempuran kembali pada Roy dan Dante, mereka saat ini tengah bertarung dengan pemimpin monster yang saat ini sudah dalam mode serius. Pertarungan mereka sangat epic bahan membuat beberapa prajurit yang disana menyaksikan pertarungan tersebut.

Pemimpin monster menghantamkan kapaknya dan berhasil ditahan oleh Roy, kemudian Roy pun mendorong pemimpin monster dengan tamengnya dan mengayunkan Gadanya dari bawah ke atas.

Melihat serangan itu, pemimpin monster kembali melompat menjauh, namun dengan cepat dihalau oleh Dante, dia juga melakukan lompatan menerjang kearahnya.

Kemudian Dante memutar Longsword miliknya dan berhasil menerbangkan pemimpin monster beberapa meter. Roy melakukan kombinasi serangan dengan menghantam tanah dengan Gada miliknya, membuat tanah terangkat.

Dante pun melepas energi pada pedangnya hingga membuat Longsword tersebut bercahaya. Dante seperti menebaskan energi tersebut kearah pemimpin monster dan berhasil memutuskan satu tangannya.

Pemimpin monster dibuat terpojok. Dia merasakan sebuah getaran di tanah, dia melihat tanah mulai retak, serangan tersebut dilakukan oleh Roy yang mana dia menancapkan tamengnya ke tanah dan menyedot paksa tubuh pemimpin monster kearahnya.

Dante kembali menebaskan pedangnya yang terisi energi, dia memutar pedangnya dan melompat untuk menebas pemimpin monster.

Disisi lain, diatas bangunan menara tinggi, Rimuru dan ketiga iblis menyaksikan pertempuran itu, Rimuru merasa terhibur dan kagum atas kerjasama mereka untuk menyerang pemimpin monster.

Tehnik bertarung mereka juga membuat Rimuru cukup terkesan. Serangan mereka seperti sedang menari dan begitu terkoordinasi dengan baik.

"Kita lihat seperti apa pertunjukan selanjutnya". Ucap Rimuru.

"Rimuru-sama! Bolehkah saya ikut adil juga?". Tanya Ultima dengan wajah lucu membuat Rimuru gemas olehnya.

"E-eh.. y-yaa.. kita lihat saja dulu. Ha-ha!". ungkap Rimuru.

To be continued....

BUTTERFLIES | TENSURA FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang