part 41

810 43 10
                                    

Sudah satu Minggu rara koma dan semuanya masih menunggu rara untuk sadar dan bunda dia sudah mengangkat clara sebagai anaknya dan clara pun tinggal dirumah HAKIM semua keluarga tau itu tapi bunda sepertinya sudah di pelet jadi dia tidak mau mendengar apa-apa gunawan masih setia menunggu rara sadar saat ini yang sedang di ruangan rara ada byoode sama jd eleven karna lesri bentar lagi mau lahiran jadi dia bedrest dulu ditemani billar atau kadang Rani karna billar juga bekerja







RUMAH SAKIT

BYOODE dan JD ELEVEN sedang sibuk dengan masing-masing karna sambil menunggu rara sadar "cing kapan sih kamu sadar?"tanya gunawan sambil mengelus tangan rara "sabar ya gun kita disini yakin kalau rara bakal sadar"ucap hari dan disetujuin oleh mereka tiba-tiba aulia melihat kalau tangan rara sedikit bergerak "omaigat bang uwann panggil dokter sekarang tangan adek gerak"ucap aulia yang sudah senang sekali "apa ok abang panggil dulu"ucap ridwan dan ridwan pun memanggil dokter setelah itu datang lah dokter "dok jari nya tadi saya lihat bergerak dok"ucap aulia "baik silahkan keluar dulu saya mau memeriksa pasien"ucap dokter dan BYOODE JD ELEVEN pun keluar







LUAR RUANGAN RARA

Mereka sedang cemas antara cemas sama bahagia entahlah hanya mereka yang tau "emm bang apa kita kasih tau keadaan ini sama bunda dan ayah?"tanya putri agak ragu karna ia takut ridwan marah "gak! gak perlu ayah aja cuman datang pas masuk habis itu nggak apalagi bunda kalau mereka masih anggap rara sebagai anaknya mereka pasti datang tapi mereka sudah mengangkat clara sebagai anak nya"jawab ridwan "sabar bang maafin putri"ucap putri "gapapa lo gak salah kok"ucap ridwan dan tak lama dokter pun keluar "gimana dok keadaannya?"tanya gunawan "Alhamdulillah ini berkat doa dari kalian semua rara sebentar lagi akan sadar karna saya menyuntikan vitamin dulu"ucap dokter sambil tersenyum "Alhamdulillah makasih dokter"kompak mereka "dokter saya mau bicara berdua sama dokter boleh?"tanya ridwan "boleh mari kita keruangan saya"jawab dokter dan ridwan dan dokter pun keruangannya sedangkan yang lain masuk untuk melihat keadaan rara







RUANG DOKTER

Ridwan dan dokter itu sudah duduk dan Ridwan pun memulai pembicaraan "sebelumnya saya mau tanya nama dokter siapa?"tanya ridwan "nama saya adalah Selfi pak"jawab dokter Selfi "owh ok jadi saya ingin bilang kalau mau gak dokter Selfi jadi dokter pribadinya rara"ucap ridwan "boleh saja pak ini no saya"ucap selfi "jangan panggil pak iya sih udah nikah tapi kan gue gak setua itu panggil nya uwan aja sama lo gue"ucap ridwan dan selfi pun hanya tersenyum dan mengangguk "makasih ya fi udah mau ngerawat adek gue"ucap ridwan "gapapa uwan ini udah tugas gue tapi boleh gak gue panggil bang soalnya kayaknya lu lebih tua dari gue biar nyaman aja"ucap selfi "boleh panggil aja gue bang uwan"ucap ridwan "makasih bang uwan"ucap selfi "yaudah abang mau keruangan rara"ucap ridwan







RUANGAN RARA

Ridwan mengahmpiri yang lain "gimana keadaannya?"tanya ridwan "Alhamdulillah bang tadi suster periksa lagi dan sebentar lagi adek sadar"jawab aulia ridwan pun merasa lega tapi dia memikirkan sesuatu kalau nanti adek nya sadar dan menanyakan orang tua mereka dia akan jawab apa ia tak mau adeknya sedih dan tak lama rara pun sadar "ehm kenapa aku disini?"ucap rara pada saat sadar "dek gimana keadaan kamu?"tanya ridwan "lumayan baik bang cuman agak lemes aja sama agak pusing"jawab rara "kenapa aku disini bang?"tanya rara "kamu gak sadarkan diri setelah kamu goreskan pisau ke tangan kamu"jawab ridwan "kenapa aku masih hidup sih bang aku gak kuat bang"ucap rara sambil menangis aulia yang melihat itu langsung memeluk adek nya "sstt adek gak boleh ngomong gitu abang gak suka ya kamu harus kuat kan ada kita semua"ucap ridwan sambil memeluk rara juga "adek nya kak aul jangan mikir kayak gitu kita semua ada untuk kamu ingat kak aul,ingat abang,ingat gun tuh ingat yang lain"ucap aulila rara pun memandang yang lain dan yang dipandang rara pun tersenyum tulus "ayah sama bunda udah gak sayang sama adek ya bang?"tanya rara "mereka sayang kok cuman lagi konslet aja"jawab ridwan semua yang mendengar itu tertawa termasuk rara *abang seneng liat kamu tertawa lagi kayak gini dek*ucap ridwan sambil memandang rara "adek tau gak adek udah tidur selama seminggu"ucap aulia "what beneran lama banget tapi kapan adek boleh pulang?"tanya rara "baru juga sadar lu ra nanti"ucap faul "gak betah disini"ucap rara "gimana kalau kamu rawat dirumah saja"usul gunawan "iya bener tu boleh ya bangg"ucap rara "hmm boleh kebetulan abang udah ada dokter pribadi kamu"ucap ridwan "yeaaay makasih abang kuu"ucap rara "terus nanti kalau gunara tunangan pedamping rara siapa?"tanya faul rara yang mendengar itu menjadi murung aulia yang melihat itu langsung menghampiri rara "hey sayang nya kak aul kan masih ada mama papa mereka bisa jadi pendamping kamu"ucap aulia setelah mendengar itu rara merasa agak tenang "lu ya ngomong tu tau situasi donggg"ucap hari "ya maaf"ucap faul "tadi abang udah ke dokter dan kamu boleh pulang"ucap ridwan dan mereka pun beres-beres setelah itu mereka semua langsung ke basecamp







BASECAMP

JD ELEVEN & BYOODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang