part 73

589 42 19
                                    

Sudah sebulan rara koma dan keadaannya tidak ada perkembangan saat ini putri dan aulia yang jaga rara karna seminggu yang lalu aulia sudah skripsi jadi dia bebas tidak ada jadwal kuliah lagi








RUANG ICU

Aulia sama putri sedang makan dan ngobrol "kak aul kira-kira mau sampai kapan ya mpeng koma keadaannya gak ada perkembangan"ucap putri "kak aul juga gak tau put kakak juga sedih liat kondisi rara"ucap aulia sambil memandang rara "padahal bentar lagi bang gun mau skripsi"ucap putri tiba-tiba rara kejang-kejang trilia pun panik dan memanggil dokter dan dokter pun memeriksa rara sedangkan trilia menunggu di luar









LUAR RUANGAN

Trilia saat ini sedang cemas menunggu kabar tentang rara mereka tidak memberitahu yang lain karna takut mengganggu "kak aul gimana nih gue takut mpeng kenapa-napa"ucap putri cemas "sama put kak aul juga kita berdoa aja semoga rara gak kenapa-napa"ucap aulia dan mereka pun berdoa untuk rara dan setelah menunggu lama dokter pun keluar "gimana dok keadaan adek saya?"tanya aulia "maaf sekali keadaan pasien melemah jadi karna sering begini mau tidak mau kami harus pindahkan pasien ke Australia untuk penanganan lebih lanjut mohon tanda tangan berkas di administrasi"ucap dokter trilia pun syok mendengarnya bak tersambar petir "saya tanya yang lain dulu ya dok"ucap aulia "baik kalau bisa secepatnya saya permisi"ucap dokter dan dia pun pergi bersama suster "kenapa jadi gini mana pelakunya belum ketemu"ucap aulia kok pelakunya belum ketemu? karna pelakunya sudah tidak menampakkan dirinya lagi jadi susah untuk mereka mencari "put kak aul boleh minta tolong jagain rara dulu disini kalau perlu telpon hari aja buat nemenin kamu kak aul mau pulang dulu kasih tau berita ini"ucap aulia "iya kak aul nanti putri telpon bang hari buat kesini"ucap putri dan aulia pun pulang kerumah hakim









RUMAH HAKIM(RUANG KELUARGA)

Setelah sampai di rumah aulia langsung meminta semua yang ada dirumah untuk berkumpul di ruang keluarga "kenapa aul?"tanya rani dan aulia pun menjelaskan apa yang dokter katakan tadi semuanya pun syok bahkan bunda pun sampai pingsan "bunda bunda aduh ayah bawa bunda ke kamar"ucap billar "gimana semuanya setuju?"tanya aulia "kita juga harus tanya gun karna dia suaminya rara"ucap billar "aul bakal telpon gun"ucap aulia dan dia pun menelpon gunawan buat pulang kerumah setelah menunggu gunawan pun datang bersama dengan yang lain "kenapa aul?"tanya ridwan jadi ridwan juga belum tau ya oiya hari dirumah sakit dan aulia menjelaskan sama seperti tadi yang dia jelaskan ke yang lain semuanya pun syok "abang sama gun setuju?"tanya aulia ridwan dan gunawan pun berpikir "tapi apa gue bisa ikut?"tanya gunawan "maaf gun gue pikir mending lu disini dulu selesain kuliah lu gue aja ikut kalau bisa putri juga jadi kita bertiga"ucap aulia "abang gak bisa ikut aul?"tanya ridwan "maaf bang"ucap aulia "yaudah kita setuju"ucap ridwan dan gunawan aulia pun pamit untuk kerumah sakit lagi mewakilkan ayah dan bunda untuk tanda tangan










ADMINISTRASI RS

Aulia pun langsung ke administrasi untuk tanda tangan "mbak berkas untuk pasien bernama rara mana ya?"tanya aulia dan suster pun memberikan berkas nya kepada aulia dengan pulpen nya dan aulia pun menandatangani nya dan langsung kasih berkas nya ke suster "sus ini berkasnya oiya saya mau tanya apa saya bisa ikut sama sahabat saya untuk menemani adek saya?"tanya aulia "boleh mbak tiket nya sudah sekalian juga"ucap suster "kalau boleh tau kapan berangkat biar saya siapkan barangnya"ucap aulia "besok pagi kita berangkat mbak jam 6"ucap suster dan aulia pun pamit dan ke ICU









LUAR RUANGAN ICU

Dia menyuruh hari putri untuk keluar sebentar biar hari yang jaga karna ingin menyampaikan kabar putri pun keluar menemui aulia "kenapa kak aul?"tanya putri "besok kita berangkat ke Australia temenin rara"jawab aulia "apa jadi mpeng bener ke Australia"ucap putri dan aulia mengangguk "oke putri bakal siapin barang"ucap putri "boleh kak aul masuk dulu kasih tau hari?"tanya aulia dan putri mengangguk dia pun menunggu di kantin karna dia juga haus aulia pun masuk










RUANGAN ICU

Aulia pun masuk dan menghampiri hari dan rara "hari gue mau ngomong"ucap aulia "mau ngomong apa aul?"tanya hari "lo pasti tau kalau rara bakal dipindahkan ke Australia kan"ucap aulia dan hari mengangguk "besok gue sama putri yang nemenin rara ke sana lo gapapa kan"ucap aulia "gue gapapa lah aul santai yang penting kalian jaga diri aja disana"ucap hari "iya makasih ya ri lu gak mau makan kayaknya putri di kantin deh"ucap aulia "emang gapapa lu jaga rara sendiri?"tanya hari "dia adek gue hari ya harus gue jaga mau sendiri kek mau berdua kek gak ngaruh udah sana"ucap aulia dan hari pun menyusul putri ke kantin "dek semoga dengan kamu dipindahkan ke Australia jadi cepet sembuh ya"ucap aulia sambil mengelus kening rara "katanya byoode mau dibikinin single tau dek masa kita rekaman sama syuting gak ada kamu bukan byoode itu namanya"ucap aulia "dan kamu tau dek kak cahu udah lamar kak aul itu kan yang kamu mau nah sekarang bangun"lanjut aulia padahal dia tau kalau rara tidak akan merespon tetapi aulia melihat kalau rara meneteskan air mata "kakak tau kamu dengar apa yang kakak bilang cepet sadar sayang gun mau skripsi masa gak ada kamu"ucap aulia yang sudah pecah menangis nya tiba-tiba ada yang masuk kedalam dan menghampiri kasur rara "cing besok kamu berangkat maaf ya gak bisa temenin kamu tapi aku janji bakal nyusul"ucap gunawan "gun sejak kapan lu disini?"tanya aulia "sejak tadi aul cuman belum masuk"jawab gunawan "oiya tadi kak lesti bilang kalau lu sama putri tinggal di apartemen nya dia di Australia"ucap gunawan "aul gue boleh nyusul kalian kan kalau urusan kuliah gue udah selesai?"tanya gunawan "boleh tapi semoga sebelum selesai lu kuliah rara udah balik dengan sehat"ucap aulia "aaminn"ucap gunawan

<SKIP BESOK PAGI>

Saat ini semuanya sudah di bandara dokter suster aulia putri yang pasti rara mereka langsung ke pesawat dan pergi








APARTEMEN

Rara sudah dibawa ke rumah sakit nya dan trilia saat ini sedang menaruh barang mereka karna gak mungkin mereka kesana dengan bawa koper "kak aul habis ini kita langsung kesana kan?"tanya putri "iya put kita langsung kesana"ucap aulia dan setelah beberes mereka langsung menuju rumah sakit yang sudah diberitahu








RUANG ICU

Mereka langsung menuju ruang ICU setelah diberitahu oleh suster dan mereka sangat sedih karna rara terbaring dengan alat yang sangat banyak bahkan lebih banyak dibanding di Indonesia "kenapa jadi makin banyak sih alat nya"ucap aulia sedih "sabar kak demi kesehatan juga"ucap putri "kak aul mau tanya putri disini aja"ucap aulia dan aulia pun keluar dan memcari dokter setelah ketemu dia pun diajak ke ruangannya







RUANGAN DOKTER

Aulia pun duduk berhadapan dengan dokter tersebut "Introduce me, sister, rara, i want to ask the doctor"ucap aulia (perkenalkan saya kakak nya rara saya ingin bertanya ke dokter) "what do you want to ask?"tanya dokter (mau bertanya apa?) "why are there some many tools in my sister's body?"tanya aulia (mengapa ada begitu banyak alat di tubuh adek saya) "it's to make her realize quickly because his condition is very weak"jawab dokter (itu untuk membuatnya cepat sadar karna kondisinya sangat lemah) "okay,thank you"ucap aulia (baik terima kasih) dan aulia pun ke ruang ICU lagi









RUANG ICU

Aulia pun menghampiri putri yang ketiduran di samping kasur rara "put bangun mau makan gak?"tanya aulia dan putri pun terbangun "eh kak aul maaf ya kak aku ketiduran kak aul aja dulu makan putri masih kenyang"jawab putri "gak boleh gitu kak aul laporin hari ya makan dulu"ucap aulia "yaudah deh tapi disini aja kak aul"ucap putri "yaudah kak aul beli makanan dulu"ucap aulia dan dia pun pergi untuk mencari makanan "mpeng kamu gak kangen sama aku udah berkali-kali loh kamu koma gini tapi ini paling parah sampai kamu ke Australia"ucap putri "kamu tau gak sih banyak yang teror bang gun tau aku kasian liat nya gak ada kamu disampingnya"lanjut putri dia pun menceritakan apa yang terjadi selama ini ke rara karna dia yakin kalau rara pasti mendengar apa yang dia ucapkan dan nampak rara meneteskan air mata "tuh kan mpeng kamu neteskan air mata berarti kamu denger apa yang aku bilang semoga secepatnya kamu sadar dan sehat"ucap putri "tapi apa kamu sanggup dengar kabar kalau kamu kehilangan anak kamu"ucap putri "bang gun aja sangat terpukul dengan kabar itu"ucap putri dan rara tak henti-hentinya meneteskan air mata "semoga sebelum bang gun skripsi kamu sudah sembuh ya sayang kasian semua sedih nunggu kamu sadar"ucap putri sambil mengelus keningnya rara
















SAMPAI SEGINI DULU YA













MAAF BANYAK TYPO













JANGAN LUPA VOTE













BYE

JD ELEVEN & BYOODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang