12

2.3K 257 22
                                    

Ashura melanjutkan penggaliannya yang sudah dibantu sedikit oleh sasuke.

'sepertinya membantu Ashura sedikit juga tidak masalah, masalah gulungan aku akan mencarinya nanti' batin Sasuke. Ashura sudah mulai lelah dan memilih istirahat disebelah Sasuke. Sasuke yng melihat Ashura duduk disebelahnya hanya melirik sekilas dan dan kembali memejamkan matanya.

"Ashura-sama, bukankah sebaiknya kita mencari seseorang lagi untuk membantu kita.." saran Dheki pada Ashura, Ashura nampak berfikir karena hanya sedikit orang yang percaya dan menerimanya. Ashura masih saja berkutat dengan pikirannya sementara itu Sasuke tidak tahan melihat Ashura yang sifatnya sama persis dengan dobenya dikehidupan sebelumnya.

'kira-kira apa yang Naruto dan yang lainnya lakukan yahh?' tanya Sasuke dalam benaknya, jujur dia tidak tega saat membayangkan wajah Naruto yang menangis, wajah Kakashi-Iruka-Gai yang sedih dan wajah Neji yang terkekan karena kehilangn dirinya.

"haaahh.." desah Sasuke depresi karena beban hidupnya semenjak kembali kemasa lalu sedikit bertambah dan membuat Sasuke merasa tertekan.

"apa kau punya masalah?" tanya Ashura.

"urus saja masalahmu, jangan pernah menanyakan masalah orang lain jika kau sediri tidak bisa menjawab masalahmu sendiri" jawab Sasuke lembut dan tersenyum tipis ke arah Ashura, Sasuke tahu ini bukan kata-kata yang pas untuk dikata disaat seperti ini tapi mau bagaimana lagi Ashura harus mengutakan masalah pribadinya terlebih dulu.

Ashura yang mendengar itu tersentak begitu pula dengan Dheki yang berada tak jauh dari mereka yang sedang merapikan beberapa alat.

"kau benar juga..." kata Ashura lihir dia mengingat bagaimana awal mula masalahnya dengan Sang kakak dan berakhir dengan kematian.

"aku akan mendengarkan.." –Sasuke.

"apa..?" – Ashura

"aku akan mendengar permasalahmu jika kau cerita padaku, jika tidak yahh tidak usah" kata Sasuke memalingkan wajahnya menatap galian lubang yang digali Ashura.

"kau punya pengaruh rupanya" kata Ashura sambil memerhatikan Sasuke.

"pengaruh? seperti apa?" tanya Sasuke.

"Menarik seseorang untuk percaya dan bersandar padamu" jawab Ashura seadanya karena memang itu yang dirasan Ashura saat melihat Sasuke.

"akan lebih baik jika gadis manis yang mengatakan itu" kata Sasuke dengan watadosnya. Ashura yang melihat itu sedikit kesal dan ingin sekali memukul wajah sombong Sasuke itu tapi entah apa yang menahan Ashura dia tidak bisa melakukan itu pada Sasuke.

"Nee.. Sasuke.." –Ashura

"..." Sasuke hanya mendengarkan tanpa membuka matanya.

"apa kau punya kakak?" tanya Ashura dengan nada yang cukup sedih. Sasuke membuka matanya dan mendudukan dirinya dengan satu tangan yang disanggah dilutut kanannya.

"iya, aku punya" jawab Sasuke sambil mengingat bagaimana di menyesali perbuatannya terhadap Itachi maupun Minato. Sasuke sudah pelan-pelan menganggap Minato sebagai Anikinya dikehidupan yang sekarang.

"mereka adalah bulan dan matahari" lanjut Sasuke (bulan : Itachi, matahari : Minato.

"maksudmu?" tanya Ashura penasaran dan mengarahkan matanya untuk melihat Sasuke.

"mereka adalah dua orang yang berbeda dalam segala hal, termasuk cara untuk melindungi adik mereka" jelas Sasuke pada Ashura.

"kau juga seorang adik bukan, akan lebih baik kau melupakan hal buruk dan hanya membawa kenangan manis sampai kealam kuburmu" tukas Sasuke lagi dan memandang Ashura yang sekarang tidak bisa berkata apa-apa lagi.

KEMBALI MELIHATNYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang