Taeyong bukanlah cinta pertama Jisoo, tapi Jisoo adalah cinta pertama Taeyong. Itulah yang sebenarnya terjadi.
Ketika kelas 1 SMA, Jisoo sedang menjalin hubungan dengan cinta pertamanya dan tepat juga di kelas 1, Taeyong masuk sebagai anak baru di kelas Jisoo.
Taeyong juga tak butuh waktu lama untuk mengakrabkan dirinya dengan anak-anak sekelas.
Jisoo dan Taeyong berteman seperti biasa selayaknya teman satu kelas. Yang membuat mereka dekat adalah Taeyong tak sengaja melihat Jisoo berkelahi dengan kekasihnya, yang kala itu adalah seorang anak kuliahan semester awal.
Hubungan mereka kandas hanya karena emosi sementara.
Jisoo menangis seorang diri di depan pagar sekolah tanpa ada orang yang melintasi sekolah. Dengan wajah yang memerah, Jisoo mendekati halte yang tak jauh dari sekolahnya.
Di saat Jisoo duduk seorang diri di halte, tak sengaja terlihat Taeyong keluar dari sekolah dengan motor kesayangannya.
"Woi, Jichu! Ngapain lo nangis sendirian di halte? Mau syuting jadi hantu?" Taeyong berteriak.
Teriakan Taeyong berhasil membuat Jisoo terkejut. Ia mendongakkan kepalanya dan terlihatlah Taeyong menatapnya bingung.
"Mau pulang bareng ga? Sudah mau malem ini, nanti beneran ada setan, mampus lo!" Taeyong mulai menakut-nakutin Jisoo. "Nanti setannya minta kenalan sama lo."
"Apa sih, Taeyong." Jisoo menggelengkan kepalanya, "lagipula gue ga bawa helm."
"Ada helm, nih," kata Taeyong, "kalau lo mau pulang bareng."
"Tapi, bukannya lo pulang bareng Yuta?" tanya Jisoo. Karena setahu Jisoo, Taeyong dan Yuta tadi pergi bersama-sama.
Taeyong menghela napas, "Kalau gue pulang bareng Yuta, ga mungkin gue ngajakin lo pulang bareng, Jichu!"
Jisoo terdiam. "Oh iyaya, benar juga."
"Manusianya juga sudah pulang duluan, di jemput bokapnya. Makanya ini helm ada satu lagi gue," kata Taeyong, "mau ikut apa enggak? Kalau enggak, gue mau lanjut nih."
Jisoo menatap Taeyong ragu, ia melihat jam tangannya dan sesekali ia melihat ponselnya yang masih di tempat chat seseorang.
"Lo lagi nunggu orang?" tebak Taeyong.
Jisoo menganggukkan kepalanya, tapi kemudian menggelengkan kepalanya. "Enng—"
"Jadi, lo nunggu orang apa enggak nih?" tanya Taeyong memastikan.
Jisoo kembali diam dan menundukkan kepalanya. Taeyong yang bingung jadi semakin bingung.
"Jichu, lo jadi nebeng, ga? Gue mau beli susu stoberi soalnya," kata Taeyong.
"Ikut," kata Jisoo yang bangkit dari tempat duduknya. Ia pun mengeluarkan aplikasi yang ada di ponselnya dan menaruh ponselnya dalam tas. Jisoo mendekati Taeyong. "Gue ikut lo, ya?"
"Oke," kata Taeyong sambil menyerahkan helmnya. "Di pake ya, Jichu. Kepala manusia ga sekuat aspal soalnya."
Jisoo terkekeh mendengar ucapan Taeyong.
Taeyong juga terkenal menyukai susu stoberi, karena di hari pertama ia datang ... ia selalu meminum susu stoberi dan dengan bangga memamerkannya.
Dan di hari pertama mereka berkenalan, Taeyong selalu memanggil Jisoo berbeda.
Jichu.
Panggilan khas dari Taeyong untuk Jisoo.
Dan Jisoo tak mempermasalahkannya.
Ketika di jalan menuju pulang, Jisoo tersenyum melihat Taeyong yang berulang kali mengoceh karena kemacetan di sore menjelang malam ini.
Ia pun mengeluarkan ponselnya dan memotret kejadian ini.
"Ini macetnya sampai kapan sih? Gue 'kan mau beli susu stoberi untuk stock di rumah!" seru Taeyong kesal. "Nanti habis susu stoberi gue!"
"Sabar, pak," kata Jisoo, "namanya juga orang baru pulang semua."
"Iya sih, baru pulang," Taeyong menghela napas, "tapi, guenya masih bisa sabar, Jichu. Perut gue dari tadi ngomel ga berhenti-henti."
Jisoo tertawa mendengar omelan Taeyong.
Di saat Jisoo kehilangan hubungan dan cinta pertamanya, Taeyong datang tanpa di minta. Dan semenjak itulah mereka semakin dekat.
Karena ketidaksengajaan terjadi dan semesta mempertemukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
milk ❝✔❞ ; jisyong
Short StoryPecinta susu stoberi dan cokelat menjadi sepasang kekasih. Dan inilah kisah ringan tentang mereka. 21 April 2021 - START 1 Juli 2021 - END