O - 9

1.8K 456 26
                                    

"AAA!!!"


BUGH!


Asahi yang melempar bantal itu langsung membangunkan Jaehyuk yang berteriak seperti orang kesetanan. Berguling-guling sambil berteriak membuat Asahi muak. Jaehyuk bangun dari tidurnya dengan pelipis yang basah oleh keringat.

Jaehyuk bangun dari duduknya lalu langsung pergi ke jendela besar. Dia menutup mulut melihat kota sudah berantakan. Habis oleh para makhluk aneh di bawah sana. "Sa, liat sini." Panggil Jaehyuk.

"Udah tau, ada zombie."

Jaehyuk menatap Asahi tidak percaya. "Terus kenapa ekspresi lo biasa aja? Lo gak kabur gitu?" Tanya Jaehyuk tidak habis fikir. Padahal di dalam mimpi dia hampir mati karna di gigit Asahi yang berubah menjadi zombie.

Asahi menatap Jaehyuk kesal. "Terus? Gua harus ninggalin lo?" Ujar Asahi kembali sibuk memakan kacang. Sedangkan Jaehyuk hanya terdiam. Ingin menangis mendapatkan sahabat yang begitu baik.

Jaehyuk berlari ke arah Asahi lalu memeluk tubuh sahabatnya. Asahi tercekik namun Jaehyuk tetap memeluknya. Asahi mencoba melepas pelukannya namun akhirnya dia menyerah dan membiarkan Jaehyuk memeluknya. Asahi tau, Jaehyuk sedang menangis.

Perlahan Jaehyuk melepas pelukannya. Asahi pura-pura tertekan membuat Jaehyuk terkekeh.

"Makasih Sa. Lo gak ninggalin gua padahal lo bisa."

"Udah, mending kita keluar cari Yoonbin." Ajak Asahi melempar kacang sembarangan arah. Dia berdiri di kasur dan menyapu bajunya yang kotor lalu melompat turun. "Ayo." Ajak Asahi lagi saat melihat Jaehyuk diam menganga.

'Imut sekali!'

Karna Jaehyuk tidak bergerak saja membuat Asahi menarik Jaehyuk keluar dari kamar Yoonbin. Asahi membuka pintunya dengan pelan-pelan agar tidak menimbulkan suara barang sepelan apapun. Karna yang Asahi tau, zombie peka dengan suara. Tidak seperti dirinya.

Jaehyuk mengikuti Asahi dari belakang. Dia akan melindungi Asahi dari zombie. Jaehyuk tidak akan lagi membiarkan Asahi dimakan zombie dua kali, yang dia lihat.

Sesuai mimpi, Jaehyuk melihat zombie berlari dari belakang. Langsung saja Jaehyuk mengeluarkan pisau yang dia siapkan. Jaehyuk tusuk otaknya membuat darah terciprat begitu saja ke wajah tampannya. Asahi sampai terkejut.

"J-jae..."

Jaehyuk tersenyum lalu menggeleng. "Gua gak apa-apa kok Sa."

"Trauma lo?"

Jaehyuk tidak langsung menjawab. Dia mengulas senyum. "Sekarang gua harus bisa atasi trauma gua biar bisa lindungi lo Sa. Gua gak mau, kehilangan temen lagi." Jaehyuk menjeda untuk menarik nafas. Dia menggenggam tangan Asahi kuat. "Kita cari Ben sama-sama ok?"

Asahi tersenyum kecil lalu mengangguk.

***

Selama perjalanan, Jaehyuk terus dekat-dekat dengan Asahi. Bagaimana mau melindungi kalau dia saja ketakutan seperti ini? Dasar Yoon Jaehyuk, buat Hamada Asahi tambah menyayanginya saja.

Katakanlah Asahi lebih suka bermain dengan Jaehyuk. Jaehyuk bagaikan matahari yang membuat hidup Asahi terang. Sedangkan jika ia bersama Yoonbin, tidak ada yang berubah. Hanya hening dan justru menjadi canggung.

Jadi kali ini, Asahi akan membiarkan Jaehyuk menyempil dengannya.

"Duh, Ben dimana ya?" Jaehyuk bergumam takut. Sejak tadi dia tidak menemukan Yoonbin. Suasana malam seperti ini membuat Jaehyuk jadi semakin takut.

Asahi fokus mencari Yoonbin. Memutar pandangan berusaha meneliti sekitar. Sampai akhirnya, Asahi menemukan Yoonbin tengah berusaha menembakan zombie yang semakin banyak di segala arah. Asahi menahan nafas melihatnya.

[I] OUT✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang