"Thur"
"Arthur"
"Arthur arentiano"
"Auh? kenapa bun?" sentak Arthur kaget saat bundanya tiba-tiba berada di sebelahnya.
"Ada masalah? kenapa melamun"
"Arthur gak melamun kok"
"Aak usah bohong ih bunda gak suka"
Arthur menghela nafas percuma ia berbohong kepada bundanya. "bukan masalah Arthur bun, tapi masalahnya Rhea"
"Thur jujur sama bunda"
Arthur bingung saat melihat raut serius plus tegas diwajah ibunya. biasanya ibunya hanya akan menampilkan raut serius ditambah dengan pandangan teduhnya. "jujur soal apa bun?"
"Arthur suka sama Rhea?"
Pertanyaan ibunya membuat Arthur tersentak tak tau harus menjawab apa. bunda Arthur yang melihat raut wajah Arthur yang sulit diartikan setelah ia melontarkan pertanyaan itu membuatnya menghela nafas, ia sudah tau jawabannya.
"Arthur dengerin bunda ya sayang" Arthur memandangi wajah bundanya yang tampak masih cantik dengan berbalut hijab berwarna biru ditambah pandangan teduhnya membuatnya tambah bersinar.
"Bunda memang tidak berhak mencampuri urusan hati kamu, tapi Arthur harus ingat, kamu sama Rhea beda keyakinan. selamanya tasbih ditangan kamu tak akan pernah bersatu dengan salib dilehernya"
deg.
Arthur melupakan fakta yang sangat penting itu, dia tidak mudah jatuh cinta tapi kenapa sekalinya dia merasakan cinta harus bersama dengan orang yang jelas berbeda Tuhan dengannya. "iya bun, Arthur akan ingat pesan bunda"
"Maaf kalo perkataan bunda nyakitin kamu. tapi ini semua demi kebaikan kamu"
"Bunda gak salah. Arthur malah berterima kasih ke bunda udah ngingetin ke Arthur kalo rasa ini salah dari awal"
Mawar tersenyum melihat anaknya yang dulu dikandungnya sudah besar bahkan sudah mengalami sakitnya patah hati sebelum berjuang. "Tapi kamu tak harus menghindarinya. ajak dia kesini kapan-kapan. Bunda merasa dia berbuat masalah untuk mencari perhatian ke orang tuanya."
"Bunda kenal ayahnya Rhea?"
"Dia kolega bisnis ayahmu. tapi 3 tahun ini bunda cuman melihat Tuan Adibrata sendirian tanpa ditemani sang istri saat pesta bisnis. ternyata mereka sudah pisah kata Rhea." ucap Mawar.
**************************
Malam sudah semakin larut tapi Rhea tampak tak ada niatan untuk beranjak dari balkonnya. Rhea masih menatap salah satu bintang yang tampak paling bersinar diantara yang lain.
"tiger pasti senang kan disana? dikelilingi bidadari cantik aku jadi cemburu" Rhea tersenyum kecut saat mengatakannya. "kamu bisa liat aku? hidupku kacau, aku sendirian hiks aku butuh kamu..hiks mana janji kamu buat slalu ada untuk aku?"
FLASHBACK
"Ih laka jangan tingalin nana" bocah perempuan berumur 4 tahun tampak berlari mengejar bocah laki-laki berumur 6 tahun.
"Nana cantik, namaku Raka bukan Laka"
"Bialin makanya belhenti"
"Gak mau ayo kejar sini"
"Nana capek Laka" ucap gadis kecil yang tak lain Rhea kecil sambil terduduk ditanah sambil mengerucutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA
Teen Fiction⚠️18+ [Terdapat adegan kekerasan, Kata kasar, dan juga beberapa adegan yang kurang baik dilihat anak dibawah 18 tahun]⚠️ Tentang Rheana Queenza Adibrata yang harus selalu terima menjadi samsak kekesalan sang Daddy. Tubuh babak belur, ujung bibir sob...