"MENGAPA TUHAN PERTEEEEEMUKAAAAANNN"
"KITA YANG TAK MUNGKIN MEEEEENYATUUUU"
"BRISIK!" kesal Arthur saat kedua temannya itu mengejeknya setelah ia komen di ig milik Rhea.
Sedangkan Dewa dan Bagas hanya cekikikan melihat wajah kesal milik Arthur. "hahaha kasihannya ketos kita iniii" kekeh Bagas sembari menepuk pelan pundak Arthur.
"Bahu gue slalu ada kalo lu butuh jiaahhh gaya lu thur sok iye hahahaha" ledek Dewa.
"Sekali lagi lu berdua ngomong, gue tendang lu" ancam Arthur kepalang kesal.
"Tapi jujur thur lu ngomong gitu gue merinding" kata bagas.
"Kalian gak ada kerjaan? bantuin sono osis lain bukan malah gangguin gue disini" ketus Arthur.
"Mager, buat apaan anggota baru kalo gak dimanfaatin. ya gak dim?"
"Yoi"
"Gue turunin jabatan lu mau?"
"Dih untung lu temen gue Thur" kesal Dewa.
**************************
Sedangkan dilain tempat tepatnya di rumah mewah keluarga Adibrata, Rhea tengah meringkuk dibalik selimut tebalnya sambil berusaha menghalau dingin yang menerpa kulitnya. hari ini dia membolos sekolah karna tubuhnya berasa remuk berdiri pun rasanya ia tak kuat ditambah dari kemarin siang ia belom makan. masa bodoh dengan wali kelas yang akan mengadu ke daddynya dia membolos sekolah.
Para maid dirumah mewah ini tak ada yang terlalu peduli padanya. saat ia tak keluar seharian pun mereka hanya akan mengetuk pintu kamarnya sekali untuk menawarkan makanan untuknya. jadi ia tak terlalu berharap ada yang perduli padanya disaat ia sakit seperti.
Saat Rhea merenungkan tentang masalah hidupnya, suara gebrakan pintu terdengar dan kemudian sebuah tarikan kasar membuat ia harus tersungkur jatuh dari kasur bahkan pelipisnya tampak membiru akibat kerasnya ia terjatuh. Rhea mendongak menatap daddynya datar, kemudian pandangannya beralih kearah gadis seumuran dengannya yang berdiri dibelakang daddy dengan ekspresi tak terbaca.
"BAGUS YA! SAYA SUSAH-SUSAH KERJA BUAT BIAYA KAMU SEKOLAH TAPI DENGAN SEENAKNYA KAMU MEMBOLOS HA?!" bentak Adibrata kasar. urat-urat lehernya bahkan tampak jelas menandakan bahwa ia benar-benar marah dengan anak satu-satunya itu bahkan mengabaikan wajah pucat anaknya.
"Saya bahkan gak pernah minta dibiayain sekolah sama anda" jawab Rhea tajam.
"UDAH BERANI NGELAWAN KAMU?!" tangan Adibrata melayang hendak memukul Rhea tapi terhenti.
"Kenapa berhenti?SAYA BERTANYA KENAPA ANDA TIDAK MEMUKUL SAYA? AYO PUKUL! AYO SINI TENDANG SAYA! KALO ANDA KURANG PUAS BUNUH AJA SAYA SEKALIAN!" nafas Rhea tampak naik turun sehabis ia berteriak ke arah orang yang pernah ia sayangi dulu. tak melihat gelagat daddynya yang berniat menurunkan tangannya ataupun menjawabnya Rhea berdecih sinis kemudian menatap tajam gadis dibelakang ayanhnya yang tampak senang saat ia hampir dipukul.
"Cih, saya minta anda dan jalang anda segera keluar dari kamar saya"
"Jaga ucapan kamu Rhea! dia adik kamu" tegas Adibrata
"Sejak kapan saya punya adik?" sangkal Rhea sambil terus menatap tajam ayahnya. fokusnya teralih saat melihat sodoran tangan didepannya, ia melihat gadis yang ia sebut jalang itu tengah tersenyum padanya. tapi Rhea bukanlah gadis bodoh yang tidak bisa membedakan mana senyum tulus mana yang nggak.
"Halo kak Rhea, kenalin aku Siska Aurell Adibrata" Rhea segera menepis tangan didepannya dengan kasar.
"Siapa lo berani make nama Adibrata dinama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
RHEA
Teen Fiction⚠️18+ [Terdapat adegan kekerasan, Kata kasar, dan juga beberapa adegan yang kurang baik dilihat anak dibawah 18 tahun]⚠️ Tentang Rheana Queenza Adibrata yang harus selalu terima menjadi samsak kekesalan sang Daddy. Tubuh babak belur, ujung bibir sob...