9

50 3 0
                                    

Rhea mengemudikan motor Ducati miliknya dengan kecepatan diatas rata-rata. Setelah kejadian dikantin tadi, Rhea memutuskan untuk mangajak Naya untuk membolos. Entah kenapa ia menarik Naya untuk ikut dengannya.

Naya memeluk tubuh ramping Rhea dengan erat sambil memejamkan matanya saat Rhea terus menambah kecepatan motornya, "AAAAA RHEA GUE BELOM MAU MATI!!!!"

Mendengar teriakan Naya, Rhea terkekeh kecil kemudian sedikit mengurangi kecepatan motornya, "Gue udah pro kali bawa ginian"

"Ya tapi gak ada kemungkinan lo sial kan trus kecelakaan ih amit-amit"

"Berisik banget sih! Gue ngebut lagi nih! " ancam Rhea.

"E-eh jangan dong" panik Naya sambil mengeratkan pelukannya diperut Rhea membuat gadis didepannya berdecak sebal.

"Jangan peluk perut gw bego! lo mau dikatain lesbi ha?!"

"Ya terus gue harus pegang apa Rhea sayanggggg"

"Dih sayang-sayang pala kaki lo! Pegang pundak gue nih!" Ketus Rhea

"Gak mau ah lo sukanya ngebut kalo gue pegang pundak lo nanti gue terbang secara gue kan ramping mudah kebawa angin apalagi gue cant-"

"Stop! diem kalo gak gue turunin disini mau?!" Ancaman Rhea membuat Naya menelan ucapannya lagi takut benar-benar diturunkan dijalanan yang lumayan sepi ini.

Setelah 30 menit perjalanan, Mereka berdua sampai disebuah pelataran rumah yang lumayan besar dipinggiran kota.

Rhea berjalan lebih dahulu meninggalkan Naya yang masih mengagumi bangunan didepannya.

"Ck ngapain lo bengong disitu?"

Masih dengan tampang bengonya, "ini rumah siapa Rhe?"

"Rumah gue lah!"

"Tapi rumah lo kan dipusat kota"

"Ck bodoh banget sih lo, mau masuk gak?" sungut Rhea

"Ok let's go!!" Ucap Naya girang sambil berlari kedalam rumah yang sebelumnya sudah dibuka pintunya oleh Rhea.

Rhea hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman barunya. Ia langsung mendudukkan tubuhnya kasar disofa single ruang tamu. Tangannya memijit pelan pelipisnya yang lumayan berdenyut dan mengabaikan Naya yang berlarian kesana kemari melihat isi rumahnya.

"Rhe lo beneran cantik ya sumpah" Ucapan Naya membuat Rhea tersadar dan segera menghampiri Naya yang sekarang sedang berdiri di depan dinding yang terdapat banyak sekali foto disana.

Naya dengan semangat menunjuk salah satu figura.

Naya dengan semangat menunjuk salah satu figura

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ini lagiii"

"ini lagiii"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RHEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang