"mau makan di luar gak?" tanya haruto pada jeongwoo yang sedang duduk di ruang tamu apartement sana.
"haruto lu kenapa? Ini bukan lu pasti" batin jeongwoo menatap dalam haruto.
"mau gak?" tanya haruto menatap balik jeongwoo.
"e-enggak usah gua disini aja" jawab jeongwoo yang berusaha menghindari tatapan haruto.
"mau nitip? Sekalian gua keluar" tanya haruto lagi.
"enggak gua udah kenyang" jawab jeongwoo berjalan melalui haruto.
"oh yaudah, lu tunggu sini. Kalo ada apa-apa telepon aja gua" ujar haruto berjalan keluar.
"ternyata mudah juga bodohin jeongwoo" kekeh haruto meninggalkan apartement itu.
° ° °
"gua gak sengaja nemu surat kematian jeongwoo di lokernya" ucap mashiho menatap yedam.
"l-lu gak salah? Itu bukan dia kali" ujar yedam menatap mashiho tak percaya dan segera mengambil surat itu.
"Park Jeongwoo-" yedam mulai membaca surat itu namun terpotong ketika hyunsuk yang tiba-tiba ada disana dan segera merebut surat tersebut dari tangannya.
"surat ini gak penting, mending lu urusin dulu temen lu si pembawa sial itu!" ucap hyunsuk membawa lari surat itu.
"isi suratnya memangnya gimana si? Gua baru baca awalnya doang" tanya yedam karna tau tidak akan bisa mengejar hyunsuk untuk mengambil surat tersebut.
"gua gak bisa ngasih tau secara langsung isi surat itu, kalo lu mau lu baca aja suratnya sendiri. surat itu udah lama. Gua liat di surat itu ditulis 3 tahun yang lalu" jawab mashiho
"yang nulis siapa? Jeongwoo sendiri?" tanya yedam lagi menatap mashiho.
"untuk yang itu gua masih kurang tau" ucap mashiho mulai berjalan keluar ruangan sana.
"lah? Lu mau kemana bang?" tanya yedam menatap heran mashiho.
"gua mau belajar buat ujian nanti" jawab mashiho
"aneh, dia bahkan gak mau ngasih tau secara langsung isi suratnya" gumam yedam yang masih bisa didengar mashiho didepan sana.
"lu gak tau semua hal tentang dia dam" gumam mashiho menatap miris lantai disana.
° ° °
"sumpah gua masih heran kenapa bang hyunsuk biarin junkyu deket sama si anak pembawa sial?" ucap jihoon untuk kesekian kalinya.
"lu udah bilang itu ke berapa kalinya bang?" tanya jaehyuk yang sudah merasa bosan mendengar hal itu dari mulut jihoon.
"gua abis pikir aja, pas junghwan deketin jeongwoo dia sampe nyuruh kita nyariin junghwan berjam-jam. Sedangkan junkyu enggak?" tanya jihoon lagi.
"lu ikutin aja rencananya" gumam asahi mendapat tatapan terkejut dari jihoon, doyoung dan jaehyuk disana.
"maksud lu? Rencana apa?" tanya jaehyuk menatap heran asahi.
"rencana-"
Drtt
Ponsel asahi bergetar dan membuat asahi menghentikan ucapannya.
"ada yang nelpon, nanti gua jelasin" ujar asahi beranjak dari sana dan mengambil ponselnya yang terletak di ujung sofa.
"ini kita se geng tapi gak tau rencana satu sama lain?" tatap jihoon tak percaya.
"lu kenapa?" tanya jaehyuk pada doyoung yang melamun sejak tadi.
"gua ada kerjaan bentar" ucap doyoung beranjak dari sana.
"gua tau lu sedih karna yedam keluar. Ck, cepet deh lu deketin yedam lu itu dan jauhin bang hyunsuk" batin jihoon menatap doyoung yang sudah keluar dari sana.
° ° °
Doyoung berjalan melewati sebuah gang sana, namun terkejut ketika mendengar sebuah tangisan seseorang.
"engga jeongwoo gak mati! Dia gak bakal mati!"
"bang hyunsuk?" tatap doyoung terkejut mendapati hyunsuk di gang itu
-22/04/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ME || [ Hajeongwoo ] (revisi)
RandomDia Park Jeongwoo yang berusaha melawan kerasnya dunia dan menerima kenyataan yang cukup pahit, bahkan setelah 5 tahun berlalu. ⚠️bxb ⚠️angst, depression, bullying, self-harm, sharp objects, suicide, death.