"bang mashiho please jelasin ini ada apa? Kenapa mereka naro bunga ini?" tanya doyoung meminta penjelasan.
"l-lu sendiri kenapa naro juga?" tanya yedam gemetar melihat mashiho meletakkan bunga tersebut.
"huft, mungkin ini memang saatnya gua ngasih tau semuanya" ujar mashiho yang sempat menyela ucapannya.
"mereka semua masih gak nerima kematian jeongwoo 3 tahun yang lalu" ucap mashiho menatap miris kelas itu.
"m-maksud lu? Jadi selama ini yang bareng ama kita bukan jeongwoo?" tanya doyoung menatap takut.
Yedam sedikit menatap sinis mashiho terlebih merasakan aura yang sedikit berbeda dikelas sana.
"eh bentar, ini kok bukan kek kelas jeongwoo?" batin yedam bertanya-tanya karna terakhir dia melewati kelas ini sedikit berbeda dengan yang sekarang.
"percaya ama gua-"
Drtt
Ucapan mashiho terpotong karna ponselnya yang berdering di tasnya.
"gua ada urusan bentar" ujar mashiho berjalan keluar kelas itu.
Disisi lain
"lu udah sadar bang?" tanya jihoon melihat hyunsuk yang bersandar di ujung kasur kamar dia.
"argh kepala gua sakit banget, gua gak ngelakuin hal-hal yang aneh kan?" tanya hyunsuk memijit sedikit kepalanya karna terasa nyeri akibat dia yang tiba-tiba pingsan di perjalanan tadi.
"tadi doyoung ketemu lu di gang deket apartment haruto sambil nangis disana, lu juga neriakin nama si anak pembawa sial"
"bangsad! Gua gak sadar ngelakuin itu!" decak hyunsuk merutuki dirinya.
"obat lu keknya udah abis, gua ke rumah sakit bentar buat ngambilnya" ujar jihoon mengambil jaketnya.
"gua tau lu nyesel karna perbuatan lu 3 tahun yang lalu, tapi lu gak bisa kek gini terus" batin jihoon menatap miris hyunsuk yang masih bersandar di ujung kasur sana.
° ° °
"makasih ya" ucap jihoon ramah setelah mengambil obat dari apotik di rumah sakit sana.
Jihoon berjalan santai di rumah sakit itu, namun terhenti ketika mendapati mashiho disana.
"lah dia ngapain malam-malam disini?" gumam jihoon melihat mashiho yang ada didepan sebuah ruangan di ujung sana.
"mashiho?" tanya jihoon menghampiri mashiho disana dan membuat mashiho terlonjak kaget.
"lu ngapain disini?" tanya jihoon berusaha melihat sebuah ruangan dibelakang mashiho.
"a-adek gua sakit jadi gua harus jagain dia" jawab mashiho sedikit tergagap karna tatapan tajam jihoon.
"adek? Bukannya lu gak punya adek?" tanya jihoon menatap heran.
"o-oh adek sepupu gua yang sakit, gua masih belum ngenalin dia ke yang lain" jawab mashiho lagi yang berusaha sedikit menutupi ruangan tersebut dengan tubuhnya.
"gua boleh jenguk-"
"gak usah! Ini udah malam, mending lu balik" potong mashiho mendorong sedikit tubuh jihoon ke depan sana dan segera memasuki ruangan itu.
"ck, aneh" decak jihoon berjalan keluar rumah sakit itu.
° ° °
Jihoon telah sampai di rumah hyunsuk namun menatap heran karna ada beberapa motor yang familiar didepan rumah sana.
"eh kalian?" kaget jihoon mendapati yoshi, yedam dan doyoung.
"gua gak tau lagi harus nanya siapa, lu bisa jelasin tentang jeongwoo?" tanya yoshi secara langsung.
"jadi kalian nanya gua gini karna curiga sama gua?" kekeh jihoon
"kelakuan lu mencurigakan" ucap doyoung menatap sedikit sinis jihoon.
"lu jawab ini sejujurnya" ujar yoshi memotong sedikit pembicaraannya.
"jeongwoo masih ada kan? Mashiho bilang dia udah gak ada sejak 3 tahun yang lalu?" tanya yoshi.
"haha apa lu bilang? Lu mau dibohongin mashiho?" tawa jihoon membuat yoshi, yedam dan doyoung menatap heran.
"seharusnya lu lebih curiga sama dia karna dia udah jarang ngumpul sama kita, apalagi gua gak sengaja ketemu dia di rumah sakit sambil megang berkas-berkas yang tanggalnya gua liat udah lama"
-25/04/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ME || [ Hajeongwoo ] (revisi)
RandomDia Park Jeongwoo yang berusaha melawan kerasnya dunia dan menerima kenyataan yang cukup pahit, bahkan setelah 5 tahun berlalu. ⚠️bxb ⚠️angst, depression, bullying, self-harm, sharp objects, suicide, death.