"j-justin?" ucap doyoung sedikit tergagap ketika tidak sengaja mendengar percakapan dua orang tersebut didepan pintu rooftop sana.
"lu ngapain disini?" tanya dingin jihoon membuat doyoung terlonjak kaget.
"lu sendiri ngapain? Kenapa lu bawa-bawa bunga itu juga?" tanya balik doyoung.
Jihoon yang mendengar itu hanya menghela nafas pelan.
"lu belum saatnya tau" ujar jihoon mendorong doyoung keluar dan segera menutup pintu rooftop itu.
"eh? woy buka!" teriak doyoung dari luar namun tidak dihiraukan jihoon.
"haha gua udah tau lu bukan jeongwoo, jeongwoo gak mungkin sering ngerokok kek lu" kekeh jihoon berjalan ke arah mashiho dan justin.
"apalagi sikap kasar lu yang mulai muncul sekarang buat balas dendam ke haruto dan terutama ke bang hyunsuk" timpal jihoon lagi
"jadi jiwa jeongwoo udah bener-bener ilang di tubuh lu?" tanya mashiho membuat justin menatap sendu kebawah rooftop sana.
"dia milih lepasin tubuh ini dan lompat kebawah sana"
"dan hari ini tepat 4 tahun kematiannya" gumam pelan justin.
"bodoh, gua udah larang dia yang mau nurutin kemauan kakaknya itu" decak kesal justin yang masih tak habis pikir dengan jeongwoo.
"gua sempet gak percaya kalo jeongwoo punya dua jiwa, gua bahkan sampe ke rumah sakit buat ngecek berkas lu beberapa tahun yang lalu buat mastiin"
"dan saat hari dimana jeongwoo lompat ke bawah sana gua bener-bener panik liatnya, bahkan haruto yang baru datang shock parah liat lu jat-"
"HAHA BOHONG! GUA BENCI SAMA JIWA JEONGWOO YANG SEMPET SAYANG SAMA ORANG BRENGSEK KEK DIA!" teriak justin memotong ucapan mashiho.
"DAN SEKARANG SAAT YANG TEPAT BUAT GUA BALAS DENDAM!" teriak justin lagi membuat jihoon menatap tajam dirinya.
"kenapa? Lu gak capek ikut sandiwara tentang kematian jeongwoo? Oh atau lu takut buat ngungkapin kalo hyunsuk yang udah nyuruh jeongwoo sendiri BUNDIR ke bawah sana?" kekeh justin pelan.
"cinta lu ke dia gak terbalas, gak usah tolol cuman gara-gara cinta! sampe lu mau nganggap orang yang udah mati masih hidup biar dia gak niat nyusul juga!" ucap justin sarkas.
"beberapa hari yang lalu setengah jiwa jeongwoo masih ada di tubuh ini tapi kemarin dia muncul di mimpi haruto buat ngucapin salam perpisahan dan nyerahin sepenuhnya tubuh ini ke gua" jelas justin lagi.
"jadi apa yang bakal lu lakuin dengan tubuh yang sekarang sepenuhnya ada di lu?" tanya mashiho.
"ayolah kenapa lu masih nanya? Sejak awal gua mau balas dendam ke cowo brengsek itu" seringai justin.
"jangan apa-apain bang hyunsuk" ucap jihoon membuat rahang justin mengeras.
Mashiho yang melihat segera menengahi mereka. "udah malam, mending lu berdua balik"
"bangsad" umpat justin sebelum berjalan keluar rooftop itu duluan.
BURGH
justin membuka pintu rooftop itu hingga seseorang yang sedang bersandar dipintu tersebut terjatuh.
"lu ngapain disini?" tanya justin dengan tatapan tajamnya.
"j-justin?"
"kalo memang jeongwoo udah gak ada tapi kenapa yang lain masih nganggap jeongwoo ada?" tanya doyoung yang masih bingung.
"Park Jeongwoo lahir dua jiwa, dan gua jiwa keduanya. Dia bisa aja sewaktu-waktu milih lepasin tubuh ini dan ngasih sepenuhnya ke gua. Kalo lu nanya kenapa yang lain masih nganggap Jeongwoo hidup? Karna mereka semua masih gak nerima kenyataan kalo jeongwoo udah gak ada, dan itu juga alasan mereka nyiksa gua terus-terusan termasuk ortu jeongwoo sendiri" jelas justin
"mereka tau jeongwoo punya dua jiwa?" tanya doyoung lagi
"gak, mereka ngira gua selama ini cuman arwah jeongwoo yang masih ada disini" jawab justin.
"terus yang lain disekolah masih nganggap jeongwoo ada juga?" pertanyaan doyoung kali ini membuat mata justin membulat.
"s-sorry gua ada urusan" pamit justin segera menuruni tangga sana.
Doyoung yang melihat itu hanya bungkam, dia tidak tau harus percaya dengan siapa.
Disisi lain rooftop ada jihoon yang sedang meletakkan beberapa bunga di ujung rooftop itu.
"udah 4 tahun lu ninggalin yang lain"
"bahkan bang hyunsuk jadi gila gara-gara gak nerima fakta kalo dia sendiri yang nyuruh lu lompat kebawah sana" gumam jihoon pelan.
"jadi ini alasan lu gak sesering dulu lagi ngumpul sama yang lain?" tanya jihoon menatap mashiho.
"gua benci sama diri gua sendiri yang gak bisa nahan jeongwoo buat lompat ke bawah sana hari itu" gumam mashiho menatap bawah sana.
"dan haruto yang ternyata gila karna gak nerima kematian itu, padahal dia sendiri yang ngusulin itu ke bang hyunsuk" gumam mashiho lagi membuat jihoon menatap terkejut dirinya.
"d-dia yang ngusulin bang hyunsuk buat nyuruh jeongwoo lompat ke bawah sana?" tanya jihoon sedikit tergagap karna suasana malam itu jadi sedikit berbeda dan ada yang memperhatikan mereka sejak tadi.
Mashiho yang sadar ada yang memperhatikan mereka sejak tadi segera menarik keluar jihoon.
"bohong" gumam pelan orang itu.
° ° °
"lu tau darimana jeongwoo punya dua jiwa?" tanya mashiho yang sudah membawa jihoon ke sebuah cafe.
"gua nemu surat yang ditulis jeongwoo sendiri di lokernya" jawab jihoon.
"gua hampir gak percaya tentang itu, tapi ketika ngelihat sikap jeongwoo yang bener-bener beda dari beberapa tahun yang lalu gua langsung percaya" timpal jihoon lagi.
Cklek
Pintu cafe itu terbuka menampilkan seseorang yang baru masuk disana.
"haha apa lu bilang? Jeongwoo mati? Bang hyunsuk gila? Haruto gila? yang ada lu berdua yang gila!" tunjuk seseorang ke arah mashiho dan jihoon.
-12/05/2021
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT ME || [ Hajeongwoo ] (revisi)
RandomDia Park Jeongwoo yang berusaha melawan kerasnya dunia dan menerima kenyataan yang cukup pahit, bahkan setelah 5 tahun berlalu. ⚠️bxb ⚠️angst, depression, bullying, self-harm, sharp objects, suicide, death.