18

2.2K 380 40
                                    

"jangan pernah nyerah kek Park Jeongwoo yah?"

Doyoung yang mendengar itu menatap terkejut jeongwoo.

"m-maksud lu nyerah gimana? Lu jeongwoo kan?" tanya doyoung sedikit tergagap dan menatap takut jeongwoo.

"haha enggak, gua cuman bercanda aja" tawa pelan jeongwoo.

"sial, hampir aja"

"bercandaan lu gak lucu" gumam doyoung pelan yang masih bisa didengar Jeongwoo.

"udah mending lu istirahat dulu, gak usah dengerin kata ayah lu itu" suruh jeongwoo membuat doyoung menatap dalam dirinya.

"lu gak jijik sama gua?" tanya doyoung membuat jeongwoo menatap ke arahnya.

"ngapain gua jijik? Lagian lu juga pasti gak mau dilahirin dalam kondisi gitu" jawab santai jeongwoo.

"kenapa lu masih mau baik sama gua? Padahal gua pernah jahatin lu?" batin doyoung.

"oh iya, gua mau keluar bentar. Kalo gua pulang lama gak usah nyariin" lontar jeongwoo yang diangguki oleh doyoung.

"mau kemana?" tanya doyoung saat melihat jeongwoo yang mulai melepas hoodie pinjamannya tadi dan menggantinya dengan jaket yang biasa ia pakai.

Jeongwoo tidak menjawab namun rahangnya tiba-tiba mengeras ketika melihat noda dijaketnya.

"bangsad, nodanya muncul lagi"

"jeongwoo?"

"o-oh gua mau nongkrong ma temen-temen gua dulu" jawab jeongwoo kembali melepas jaketnya dan memasukkan ke sebuah tas.

"loh? Gak jadi?" tanya heran doyoung melihat jeongwoo yang melepaskan jaketnya.

"gua minjem hoodie lu" ujar jeongwoo memasang hoodie tersebut dan segera keluar dari rumah itu.

"nongkrong? Dia punya temen lama?" batin doyoung bertanya-tanya.

Disisi lain ada haruto yang sejak tadi melamun karna memikirkan mimpi anehnya kemarin dan sikap jeongwoo hari ini yang terlihat sangat berbeda dari biasanya.

"gak mungkin jeongwoo gitu" gumam haruto lagi yang tanpa sadar meneteskan air matanya.

"eh? Gua nangis kenapa?" tanya heran haruto yang bingung pada air matanya yang tiba-tiba keluar sendiri tanpa sebab (?)

Haruto terus-terusan mengusap air matanya tersebut membuat asahi yang ada diseblahnya menatap risih.

"lu kenapa nangis njir?" tanya asahi.

"g-gua juga gak tau" jawab haruto yang masih mengusap air matanya tersebut.

"bang hyunsuk sama bang jihoon kemana?" tanya jaehyuk

"bang jihoon ngajak bang hyunsuk ke cafe sebrang sekolah" jawab asahi

"lu capek gak kita kek gini terus?" tanya jaehyuk tiba-tiba membuat haruto menatap heran.

"maksud lu capek apa?" tanya haruto.

"jaehyuk lu bisa temenin gua keluar bentar?" tanya asahi yang berdiri dan mengambil jaketnya.

Jaehyuk yang paham apa yang dimaksud oleh asahi hanya mengangguk dan segera mengambil kunci motornya.

"lah? Mau kemana?" tanya haruto yang heran lagi karna dua orang tersebut seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

"ada yang mau gua beli, lu disini aja" jawab asahi segera berjalan keluar dan diikuti jaehyuk dibelakangnya

° ° °

"gua bayar pesanan kita dulu bentar" ujar jihoon beranjak dari tempat duduk cafe itu dan berjalan ke kasir sana.

Hyunsuk hanya mengangguk, namun matanya menatap sesuatu yang familiar diluar cafe tersebut.

"jaket?" gumam pelan hyunsuk mencoba mengingat sesuatu.

"oke gua turutin kemauan lu"

"gak, ini bukan salah lu. Ini memang salah gua sejak awal"

"gua tau lu orang baik, lu pasti bakal berubah"

"salam terakhir?"

"a-argh kepala gua!" ringis hyunsuk memegangi kepalanya sendiri yang terasa sangat nyeri.

"bang hyunsuk!" teriak jihoon yang segera berlari ke arah hyunsuk.

"gak itu gak bener! Gua gak bunuh dia!" teriak hyunsuk membuat semua pengunjung cafe itu menatap ke arahnya.

Jihoon hanya membungkuk dan meminta maaf pada pengunjung lain karna telah menyebabkan keributan dan membawa hyunsuk keluar.

° ° °

Sudah hampir pukul 7 malam namun jeongwoo masih berdiri di rooftop sekolah itu.

Tidak, dia telah berbohong pada doyoung untuk nongkrong bersama teman-teman lamanya.

Nyatanya tujuan dia dari awal adalah ke rooftop ini.

"sampai kapan pun semuanya bakal terungkap kan?" gumam jeongwoo menatap jalanan dibawah rooftop sana.

"jeongwoo?" panggil mashiho yang baru saja datang ke rooftop itu dengan membawa beberapa bunga.

"stop manggil gua pake nama anak lemah itu!" peringat jeongwoo menatap tajam mashiho.

"tapi itu tetap bagian dari diri lu kan?" tanya mashiho mulai meletakkan beberapa bunga di ujung rooftop itu membuat jeongwoo menghela nafasnya.

"bodoh memang" gumam jeongwoo pelan.

"gua udah larang dia, tapi dia tetap ngelakuin hal bodoh itu"

"jadi nama lu siapa?" tanya mashiho yang sudah selesai meletakkan semua bunga di ujung rooftop tersebut.

"justin"

"j-justin?" ucap doyoung tergagap ketika tidak sengaja mendengar percakapan dua orang tersebut didepan pintu rooftop sana.

-11/05/2021

ABOUT ME || [ Hajeongwoo ] (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang