Tanda Titik Dua (:)

1 0 0
                                    

1. Akhir Suatu Pernyataan Lengkap
Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti suatu rangkaian yang berhubungan mengakar.
Contohnya:
– Kita memerlukan perlengkapan memasak: wajan, spatula, panci, dan penyaring.

Jika rangkaian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan, tanda titik dua TIDAK dipakai.
Contohnya:
– Kita memerlukan wajan, spatula, panci, dan penyaring.

2. Sesudah Kata atau Ungkapan
Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contohnya:
– Ketua             : Sigit Pramana Putra
Wakil Ketua  : Nur Alwan
Sekretaris      : Tutut Apriyani
Bendahara    : Danti Syahriana

– Hari/Tanggal : Ahad, 1 Mei 2016
Waktu             : pukul 09.30 WIB
Tempat         : Ruang A.2.1 Kampus 3 UTY

3. Pada Teks Drama Sesudah Kata yang Menunjukkan Pelaku
Tanda titik dua digunakan pada teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contohnya:
Ferdi               : (sambil memandang ke bawah) “Mungkin memanglah ini akhirnya.”
Winda             : (menepuk pundak Fredi) “Hei, ngapain ngelamun sendirian?”
Ferdi               : (kaget) “Eh, Winda....”

4. Diantara Identitas Penerbit
Tanda titik dua di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan subjudul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
Contohnya:
– Tempo, 1 (1971), 34:7
– Al-Kahfi: 15
– Karangan Joko Genta, Rahasia Hidup: Cerita di Balik Cerita, sudah terbit.
– Setiati, Eni. 2008. 7 Jurus Jitu Melakukan teknik menulis Buku Best Seller. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

©https://penerbitdeepublish.com/tanda-baca

Materi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang